-->

Perawatan Tledekan Gunung Bakalan Semoga Rajin Bunyi

Meskipun popularitas Tledekan Gunung beberapa waktu ini semakin meredup, namun penggemar burung ini tidak pernah surut dan tetap saja banyak, terbukti dari antusias para Kicau Mania, baik dipasar-pasar burung maupun di lembaga jual beli burung online masih banyak yang mencari burung fighter ini.

Harga Tledekan Gunung materi tangkapan hutan masih dikisaran Rp. 250.000,- s/d Rp. 300.000,-./ ekor kondisi belum ngevoer. Harga ini dapat menjadi patokan sebelum kita membeli Tledekan Gunung bakalan.

Harga Tledekan Gunung termasuk stabil, tidak mengalami penurunan, bahkan harga untuk burung yang sudah jadi (gacor) tergolong cukup mahal, tapi harga yang cukup mahal tersebut dirasa sebanding dengan kualitas bunyi dari burung petarung ini.

Selain harga, kita juga perlu mengetahui cara perawatan Tledekan Gunung bakalan supaya rajin bunyi dan gacor sehingga tidak sia-sia kita membeli burung bersuara merdu ini.

Perawatan awal untuk Tledekan Gunung bakalan:

• Setelah kita mendapat Tledekan Gunung bakalan, segera tempatkan dikandang yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.

• Tempatkan ditempat yang sepi semoga Tledekan Gunung bakalan tersebut tidak stres.

• Sediakan jangkrik ukuran kecil beberapa ekor, ulat hongkong (UH), dan kroto masing-masing satu cepuk.

• Sediakan air minum yang bersih.

• Kerodong Tledekan Gunung dan tempatkan ditempat yang hening jauh dari keramaian semoga burung mengikuti keadaan dengan lingkungannya yang baru.

• bersihkan kandangnya setiap hari, pakan dan air minum juga diganti setiap hari.

• Untuk sementara burung jangan dimandikan dulu.
Lakukan perawatan tersebut selama -+ 1 minggu.

Melatih Tledekan Gunung bakalan makan voer:

Setelah proses pembiasaan selama 1 minggu, saatnya untuk melatih burung untuk makan voer, caranya sebagai berikut:

• Potong ulat hongkong kecil-kecil, campurkan dengan kroto dan voer halus kemudian diaduk hingga rata, taruh dicepuk.

• Untuk hari pertama adonan voernya cukup sedikit saja, dosis ulat hongkong (UH) dan kroto lebih banyak.

• Untuk hari berikutnya dosis voernya ditambah, sedangkan ulat hongkong (UH) dan krotonya dikurangi.

• Hari berikutnya dosis voernya terus ditambah hingga Tledekan Gunung bakalan tersebut mau makan voer polos tanpa adonan ulat hongkong (UH) dan kroto.

Perawatan selanjutnya sehabis tledekan gunung ngevoer ialah sebagai berikut:

• Rutin di embunkan mulai jam 05.00 pagi semoga burung dapat menikmati suasana pagi dan terpancing untuk berkicau.

• Rutin mandikan burung pada pagi hari, waktu yang sempurna biasanya berkisar antara pukul 06:30 s/d 07:00, cara memandikannya dapat dibiarkan mandi sendiri didalam cepuk atau disemprot halus memakai sprayer.

• Selesai mandi, berikan jangkrik kecil sebanyak 3-5 ekor.

• Lakukan penjemuran rutin sehabis dimandikan, durasi penjemuran sekitar 2 jam, tapi bila cuaca terlalu panas maka durasi penjemuran diperpendek menjadi sekitar 30 menit atau 1 jam.

• Selesai dijemur, burung dapat digantang di teras rumah atau lingkungan rumah yang mempunyai suasana sejuk dan nyaman, sambil diangin-anginkan burung dapat diberikan kroto segar sebanyak 1 sendok teh, sore harinya burung dapat diberikan jangkrik lagi sebanyak 3 ekor dan ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor yang masih berwarna putih atau dapat juga ulat hongkong (UH) yang sudah dicelup air hangat untuk mengurangi kadar kitinnya.

• Menjelang malam hari, burung kembali dikerodong hingga pagi.

Dengan perawatan rutin dan terpola berdasarkan para penghobi Tledekan Gunung biasanya dalam waktu tidak terlalau usang burung akan rajin bunyi dengan bunyi nyeklek dan nyulingnya yang khas.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tledekan Gunung

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel