-->

Tips Cara Menambah Panjang Ekor Murai Batu

Mendengar nama murai watu (MB), niscaya yang pertama kali terlintas yaitu burung mahal dengan ekor yang panjang. Salah satu kelebihan murai watu dari burung kicau lainnya memang terletak pada ekornya yang panjang manjuntai yang sekaligus menjadi ciri khas serta daya tarik dari burung fighter ini, walaupun ada juga beberapa jenis murai watu (MB) yang berekor pendek. Semakin panjang ekornya, maka semakin mahal pula harga seekor murai watu (MB), maka tidak heran bila dikala ini murai watu (MB) menjadi burung paling digemari serta menyandang status sebagai burung mewah.

Tapi keindahan ekor murai watu (MB) tidak akan bertahan usang sehabis dipelihara dalam kandang, bila tidak dirawat dengan baik. Biasanya ekor jadi nyerit, patah atau rusak. Panjang ekor MB juga bisa berkurang sehabis mengalami masa mabung bila asupan nutrisi pada dikala mabung tidak terpenuhi dengan baik. Padahal untuk normalnya, ekor murai watu akan bertambah panjang setiap kali selesai masa mabung.

Untuk menambah panjang ekor murai watu perlu perawatan yang tepat pada dikala murai watu dalam proses mabung. Dengan perawatan yang tepat dan nutrisi yang seimbang akan bisa menambah ukuran panjang ekor murai watu atau paling tidak, bisa mempertahankan panjang ekornya menyerupai dikala sebelum mabung. Karena banyak kasus dimana panjang ekor murai watu (MB) justru menjadi berkurang sehabis usai masa mabung. Penyebabnya yaitu salah perawatan dan kekurangan nutrisi pada dikala burung dalam proses mabung.

Burung yang dalam masa mabung memerlukan suasana yang damai semoga bisa fokus menuntaskan proses mabungnya dengan sempurna, selain itu pada dikala mabung, burung membutuhkan asupan protein yang lebih banyak untuk pembentukan bulu-bulu baru.

Penyebab ekor Murai Batu (MB) tumbuh tidak maksimal:

• Burung mengalami stres selama proses mabung.
Stres yang terjadi pada burung pada dikala proses mabung juga bisa menjadikan pertumbuhan bulu ekor tidak sempurna, sehingga berakibat ekornya menjadi lebih pendek dari yang seharusnya. Pada dikala bersamaan, perawatan yang tidak tepat usai masa mabung sering menjadikan burung macet bunyi, nyekukruk, dan tidak mempunyai semangat tempur menyerupai dikala sebelum mabung.
Stres bisa disebabkan oleh suasana lingkungan yang tidak aman untuk MB serta pinjaman pakan yang kurang tepat atau nutrisi yang tidak tercukupi dengan baik selama masa mabung.

• Kekurangan nutrisi pada dikala proses mabung.
Untuk memastikan murai watu (MB) bisa melewati masa mabungnya dengan baik, dan ekornya bisa tumbuh maksimal, MB perlu mengkonsumsi pakan berprotein tinggi. Kalau kandungan protein dalam sajian pakan harian selama masa mabung tidak mencukupi, burung tidak akan bisa melewati masa mabungnya dengan sempurna. dan hal inilah yang menjadi salah satu penyebab bulu ekor menjadi tidak sepanjang yang seharusnya.

Secara umum, bulu yang rontok lebih awal dikala mabung yaitu bulu pada cuilan tubuh, sayap, kemudian terakhir yaitu bulu ekor. Saat bulu-bulu di beberapa cuilan badan MB mulai terlihat kering, maka kualitas pakan yang baik sangat diharapkan sebelum bulu ekornya mulai rontok.

Murai watu yang mempunyai garis-garis stres pada bulu ekornya mengambarkan bila burung tidak mendapat asupan pakan yang berkualitas selama masa mabung, atau kekurangan nutrisi. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya panjang ekor MB dari yang seharusnya.

Perawatan selama masa mabung:

• Tempatkan Murai Batu (MB) ditempat yang benar-benar damai jauh dari semua gangguan yang bisa menciptakan burung stres yang akan menghambat proses mabungnya.

• Porsi pinjaman ekstra fooding (EF) berupa pakan hidup menjelang dan selama masa mabung harus ditingkatkan. Agar burung tetap mau makan voor, sebaiknya ekstra fooding (EF) bisa diberikan pada pagi dan sore hari saja. Sebab bila terlalu sering diberikan ekstra fooding (EF), yang terjadi burung akan mengabaikan voor. Ada cukup banyak kasus dimana murai watu (MB) yang semula mengkonsumsi voor, sehabis mabung justru tidak mau mengkonsumsi voor lagi. Dan terpaksa kita harus kembali melatih MB untuk makan voor lagi.

• Ekstra fooding (EF) merupakan sumber protein alami yang bisa didapatkan dari pakan yang umum dan gampang didapat yaitu jangkrik, kroto dan ulat (UH/UK). Tapi pada dikala mabung, MB perlu diberikan sajian suplemen untuk memaksimalkan pertumbuhan ekornya. Menu suplemen tersebut antara lain:
- Kuning telur rebus (telur ayam kampung/bebek)
- Minyak ikan
- Gel pengecap buaya (aloe vera)

Berikan kuning telur seminggu 2x dengan cara, kuning telur dipotong kecil-kecil semoga memudahkan MB untuk memakannya, kemudian ditaruh dicepuk kawasan kroto.
Untuk minyak ikan bisa diberikan 2 hari sekali dengan cara dioleskan pada jangkrik sebelum dikonsumsi oleh MB.
Untuk gel pengecap buaya bisa diberikan 2 hari sekali diselang-seling dengan pinjaman minyak ikan, caranya kerok cuilan dalam dari pengecap buaya kemudian ambil cairan kental menyerupai lendir (gel) campurkan pada minuman MB, cukup sedikit saja lantaran bila kebanyakan akan menciptakan air minum menjadi kental dan biasanya MB tidak mau meminumnya. Gel pengecap buaya juga bisa dicampurkan pada air untuk mandi murai watu (MB).
Lakukan terapi ini semenjak murai watu (MB) mulai tumbuh ekornya sekitar 1 cm hingga selesai proses dorong ekornya.

Dengan memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama masa mabung, akan menciptakan pertumbuhan bulu ekor murai watu (MB) lebih panjang dari sebelumnya, atau paling tidak bisa mempertahankan ukurannya menyerupai dikala sebelum mabung. Karena tidak sedikit kasus dimana bulu ekor murai watu (MB) justru ukurannya bertambah pendek sehabis proses mabungnya selesai.

Demikianlah sedikit info perihal tips cara menambah panjang ekor murai batu.
Untuk info lain seputar murai watu akan dibahas pada artikel yang lain.

:
Tips perawatan murai watu mabung

DOWNLOAD audio murai watu alam liar.Mp3

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel