Cara Mencegah Dan Mengobati Kutuan Pada Burung Kicau
Burung yang terjangkit kutu biasanya tidak menampakkan gejala khusus, bahkan kadang tidak terdeteksi oleh pemiliknya sebelum kutu menyebar keseluruh permukaan bulu burung.
Ciri-ciri awal yang terlihat pada burung yang terjangkit kutu akan tampak bintik-bintik putih pada permukaan bulunya, apalagi saat burung tersebut dijemur, maka bintik-bintik putih pada permukaan bulunya akan tampak semakin banyak.
Setelah serangan kutu semakin parah dan menyebar keseluruh badan burung, maka burung yang terjangkit kutu tersebut akan menampakkan gejala sebagai berikut:
• Sering menggaruk-garuk tubuhnya dengan cakarnya dan mencabuti bulunya sendiri sebab merasa gatal.
• Burung tampak kurus dan lesu.
• Bulu-bulunya terlihat kusam dan rusak.
• Burung menjadi kurang aktif dan malas bunyi.
• Bulu-bulu halus/bulu-bulu kecil sering rontok ibarat mabung tapi tidak pernah selesai.
Ada beberapa cara yang sering dan umum dipakai oleh para Kicau Mania untuk mengobati burung yang terjangkit kutu, di antaranya:
Menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras
Caranya:
Rebus beberapa lembar daun sirih dengan air secukupnya, tunggu hingga air mendidih dan berwarna hijau gelap kemudian diangkat dan di dinginkan terlebih dulu.
Setelah dingin, kemudian dicampur dengan air bekas cucian beras. Campuran air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut dipakai untuk memandikan burung yang terjangkit kutu, sanggup dengan disemprot memakai sprayer atau dipegang dengan tangan kemudian badan burung dicelupkan eksklusif kedalam air hingga sebatas leher kedalam air dalam wadah/baskom. Untuk serpihan kepala sanggup di usap dengan jari hingga seluruh bulu-bulunya berair kuyup.
Setelah jawaban dimandikan dengan gabungan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras, sebaiknya jangan dibilas dulu hingga bulu-bulunya kering semoga semua kutu dan telornya benar-benar mati.
Tapi berdasarkan pengalaman saya pribadi, cara mengobati kutuan pada burung dengan memakai air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut kurang efektif untuk membasmi kutu yang sudah menyebar keseluruh permukaan bulu burung.
Memandikan burung dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras hanya sanggup dipakai untuk pencegahan saja supaya burung tidak terjangkit kutu, sebab air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tidak sanggup membasmi kutu dengan cepat sebab tidak sanggup membunuh kutu secara langsung.
Kalaupun bisa, maka akan membutuhkan waktu yang cukup usang sebab harus sering memandikan burung yang terjangkit kutu tersebut secara rutin dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras. Dan cara ini berpotensi menciptakan burung menjadi stres dan stress berat dengan pemiliknya sebab merasa sering diperlakukan tidak baik oleh pemiliknya.
Menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung kicau
Cara yang paling efektif untuk membasmi kutu pada burung kicau ialah dengan memakai shampo khusus untuk burung kicau yang banyak dijual di kios-kios pakan dan perlengkapan burung, dan sebaiknya pilihlah shampo burung dengan brand dari brand yang sudah populer dan terpercaya.
Dengan memakai shampo khusus burung, maka hanya dengan pemakaian rutin selama seminggu saja maka kutu-kutu yang membandel akan hilang semua hingga telor-telornya, dan cara ini tidak berpotensi menciptakan burung stres sebab burung cukup disemprot dengan air yang sudah dicampur shampo burung. Dan cara memandikannya juga sama ibarat kita memandikan burung sehari-hari.
Setelah burung sembuh dari kutuan dan semua bintik-bintik putih pada permukaan bulunya hilang, penggunaan shampo masih sanggup dilanjutkan seminggu sekali sebagai pencegahan semoga burung tidak kutuan lagi.
Penyakit kutuan pada burung kicau seringkali kita anggap sepele sebab pada awalnya tidak mensugesti performa dan kondisi kesehatan burung. Tapi jikalau terus dibiarkan dan tidak segera di obati, maka akan bertambah parah dan menjadikan menurunnya performa burung dan juga kondisi kesehatannya.
Untuk mencegah semoga burung peliharaan kita tidak terjangkit kutu, kita harus menjaga kebersihan sangkar dan perlengkapannya ibarat tangkringan, cepuk pakan dan minumnya serta kerodongnya dengan rutin menbersihkannya.
Rutinitas mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terencana semoga burung selalu sehat dan terhindar dari serangan kutu.
Jika burung-burung kita memakai keramba yang sama untuk mandi, sebaiknya keramba dicuci higienis dulu sesudah dipakai untuk memandikan burung dan akan dipakai untuk memandikan burung yang lainnya.
Penggunaan kerodong juga harus diperhatikan, usahakan satu kerodong dipakai untuk satu burung saja, jangan memakai satu kerodong bergantian dengan burung yang lainnya. Karena dikuatirkan, ada salah satu burung kita yang terjangkit kutu dan sanggup menulari burung lainnya melalui kerodong yang dipakai secara bergantian tersebut.
:
Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu
Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak
Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan pengecap buaya
Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya
Demikian sedikit isu perihal cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau. Untuk isu lain seputar burung kicau, sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih