-->

Cara Menjinakkan Cucak Ijo Bakalan/Muda Hutan Yang Terlalu Giras

Sampai ketika ini Cucak ijo (CI) masih menjadi burung kicau yang terkenal dan banyak dipelihara para Kicau Mania. Tapi sayangnya hingga ketika ini masih jarang peternak yang sukses menangkarkan burung ini, sehingga stok Cucak ijo dipasaran hampir semuanya berasal dari tangkapan dari hutan.

Tentu saja Cucak ijo (CI) tangkapan hutan/muda hutan mempunyai abjad yang sangat liar alasannya ialah belum terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitarnya. Hal itulah yang menjadi permasalahan ketika kita membeli Cucak ijo bakalan alasannya ialah memerlukan waktu yang cukup usang untuk menjinakkannya dan membuatnya mau bunyi, apalagi hingga gacor.

Bahkan bukan cuma itu, yang lebih memprihatinkan lagi alasannya ialah saking liarnya Cucak ijo (CI) bakalan yang gres kita beli tersebut sanggup hingga luka-luka dan berdarah pada bab atas paruhnya alasannya ialah gelabakan dan menabrak jeruji sangkar.

Berikut ini tips untuk menjinakkan Cucak ijo (CI) bakalan/muda hutan yang terlalu giras:

• Ketika gres kita beli, sebaiknya Cucak ijo (CI) bakalan/muda hutan tersebut kita letakkan ditempat yang sepi selama seminggu biar burung mengikuti keadaan terlebih dulu dengan sangkar yang gres ditempatinya, dan untuk sementara tidak perlu dimandikan biar kondisinya tidak ngedrop.

Kalau tempatnya tidak memungkinkan, sebaiknya dikerodong saja untuk membatasi pandangan Cucak ijo (CI) bakalan tersebut dari lingkungan diluar kandangnya. Buka kerodong hanya pada ketika memperlihatkan pakan dan minum serta membersihkan kandangnya.

Hal itu untuk menciptakan Cucak ijo (CI) bakalan tersebut lebih hening dan mencegahnya berperilaku tidak terkontrol, yaitu glabakan hingga menabrak-nabrak jeruji sangkar alasannya ialah ketakutan yang sanggup menjadikan bulu-bulunya rusak dan kepalanya luka-luka.

Setelah satu ahad dikerodong dan diletakkan ditempat sepi, Cucak ijo (CI) mulai digantang ditempat yang ramai dengan aktifitas Manusia tanpa dikerodong. Tapi daerah menggantung kandangnya dibentuk agak tinggi biar Cucak ijo tidak terlalu ketakutan ketika ada orang melintas didekat kandangnya.

Pada awalnya Cucak ijo (CI) bakalan tersebut memang akan gelabakan ketakutan ketika ada orang melintas didekat kandangnya. Tapi lama-kelamaan burung akan terbiasa dengan lalu-lalang orang disekitarnya dan menjadi lebih tenang.

Pada ketika menjalani terapi penjinakan ini, berikan buah-buahan menyerupai pisang kepok atau pepaya sebagai pakan utama Cucak ijo (CI), dan sebelum diberikan terlebih dulu permukaan pisang di olesi dengan madu murni untuk menambah stamina dan daya tahan badan Cucak ijo bakalan tersebut.

Selain diberikan buah-buahan sabagai pakan utamanya, Cucak ijo (CI) juga perlu diberikan ekstra fooding (EF) menyerupai jangkrik dan kroto dengan porsi yang cukup banyak diletakkan didalam cepuk.

Berikan juga multivitamin yang dicampurkan pada air minumnya untuk menjaga ketahanan fisik Cucak ijo (CI), alasannya ialah pada masa-masa ini Cucak ijo bakalan/muda hutan sangat rawan mengalami stres, dan jikalau kondisi fisiknya tidak prima maka sanggup berakibat jelek pada kondisi kesehatannya.

Letakkan cepuk air yang berukuran cukup besar didasar kandangnya biar Cucak ijo (CI) bakalan tersebut sanggup mandi semaunya. Sebaiknya jangan dimandikan dengan cara disemprot alasannya ialah berpotensi menciptakan Cucak ijo bakalan menjadi stres dan takut (trauma) degan kita. Hal itu akan berdampak jelek kedepannya alasannya ialah burung akan ketakutan setiap kali melihat kita.

Setelah satu ahad digantang ditempat yang tinggi dan Cucak ijo (CI) bakalan tersebut sudah mulai terlihat agak hening jikalau melihat orang melintas didekat kandangnya, kita sanggup menciptakan gantungan kandangnya lebih rendah lagi yaitu sedikit di atas kepala orang dewasa.

Untuk terapi penjinakkan selanjutnya, yaitu dengan menciptakan Cucak ijo (CI) bakalan tersebut merasa kelaparan dengan cara tidak memberinya pakan buah-buahan dari pagi hingga siang, cukup diberikan jangkrik saja sebanyak 3 ekor pada pagi hari pada ketika di embunkan, tapi air minum tetap diberikan. Kemudian pada siang harinya gres diberikan jangkrik dengan mengunakan tangan secara langsung.

Kalau Cucak ijo (CI) bakalan tersebut masih takut untuk mengambil jangkrik dari tangan kita, letakkan saja jangkrik satu persatu didalam cepuk, sesudah Cucak ijo memakan jangkrik tersebut, gres kita letakkan lagi jangkrik didalam cepuk. Ulangi terus hingga Cucak ijo merasa kenyang.

Kita juga sanggup menggunakan cara lain, yaitu dengan menusuk jangrik menggunakan lidi panjang kemudian disodorkan pada Cucak ijo (CI). Kurangi ukuran lidi bertahap hingga Cucak ijo bakalan berani mengambil jangkrik secara pribadi dari tangan kita.

Banyak Cucak ijo (CI) bakalan/muda hutan yang masih tetap saja giras meskipun sudah menjalani terapi penjinakan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Lama atau tidaknya proses penjinakan tergantung dari abjad masing-masing Cucak ijo itu sendiri.

Karena itu, untuk sanggup menciptakan Cucak ijo (CI) bakalan/muda hutan benar-benar jinak dan gacor diperkukan kesabaran dan ketelatenan dalam merawatnya.

Intinya ialah dengan memperlihatkan pelajaran kepada burung bahwa kita bukanlah ancaman, tapi justru perawatnya yang selalu memperlihatkan pakan ketika beliau merasa lapar.

:

Cara beternak Cucak ijo (CI) yang benar biar berhasil

Terapi untuk mengatasi Murai Batu macet bunyi

Katuranggan Kacer fighter

Demikian sedikit isu ihwal "Cara menjinakkan Cucak ijo bakalan/muda hutan yang terlalu giras". Untuk isu lain seputar Cucak ijo (CI), sanggup dibaca pada artikel yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) bakalan/muda hutan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel