-->

Belum Ada Langkah-Langkah Kongkrit Soal Abu, Warga Rungkut Kidul Ancam Ambil Langkah Sendiri

SURABAYA, – Warga Rungkut Kidul menyayangkan belum adanya langkah-langkah konkrit dari pemerintah lokal terkait limbah abu yang dikeluhkan.


Mereka mengaku sudah gundah dengan limbah yang muncul semenjak 6 (enam) bulan terakhir. Warga sekitar mengaku mengalami sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.


Meski telah ada inspeksi secara tiba-tiba (Sidak) dari Anggota DPRD Kota Surabaya sementara waktu kemudian. Namun sampai ketika ini tidak ada respon baik dari perusahaan.


Limbah debu yang dirasakan warga, diduga berasal dari cerobong asap milik industri yang ada di Industrial Estate Rungkut (SIER).


Menurut Ahmad Fadil, salah satu warga menyampaikan, limbah udara itu diduga hasil pembakaran yang keluar dari pabrik PT. Smart tbk. Jalan Rungkut Industri Surabaya.


Warga mengaku limbah tersebut sangat mengusik pernafasan, dan warga kerap mencium amis yang tidak sedap, bahkan tak sedikit warga yang merasakan matanya perih jika melintas didepan pabrik tersebut.


“Kami ini merasakan pengaruh yang luar biasa mas semenjak enam bulan terakhir, adanya limbah debu ini memiliki pengaruh pada kesehatan masyarakat,” kata Ahmad Fadil, salah satu warga Rungkut Kidul, Selasa (16/2/2021) siang.




Berita sebelumnya:





“Warga yang terdampak ini mencicipi sakit mata, pernafasan terusik, sampai saat ini dari Pemerintah lokal baik Lurah maupun Camat belum memberi solusi bagi warga,” tambahnya.


Lebih jauh diterangkan, kalau memang tidak ada tindakan konkrit yang dijalankan oleh Pemerintah setempat, maka warga akan ambil tindakan sendiri kepada pabrik-pabrik yang surah mencemari lingkungan warga.


“Ya alasannya adalah tidak ada tindakan, jangan salahkan kami (warga) kalau ambil langkah sendiri,” tegasnya.


Dia menyebut warga berharap pemerintah setempat bisa membuka mata dan indera pendengaran lebar lebar terkait masalah yang di alami oleh warga Rungkut Kidul.


Sementara itu Teguh, perwakilan dari PT. SIER menyampaikan, secara teknis PT SIER sudah ada tenaga untuk melaksanakan memonitoring setiap hari.


“Memang kegiatan buatan ada pabrik yang menggunakan cerobong yang menghasilkan abu. Memang tidak cuma PT Smart,  namun ada beberapa pabrik lain yang diduga,” terangnya.


Oleh alasannya adalah itu, lanjutnya, pihaknya sudah menggandeng dari pihak ITS untuk melakukan penelitian soal limbah abu ini berasal dari perusahaan mana saja.


“Dalam waktu erat dari ITS akan penyajian pertanda buatan debu ini dari material apa saja dan berasal dari perusahaan mana saja. Tunggu saja dari pembuktian hasil laboratorium dari ITS,” pungkasnya.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel