Bengawan Solo Cup
Bengawan Solo, LDI 2018 Laga Bintang Putaran I
Narasoma Kokoh Dipuncak
H.Yusuf Nyaris Berkuasa
Genderang perang dekoemania tanah air sudah ditabuh. Bengawan Solo Cup (25/02/2018) yang menjadi even perdana Liga Derkuku Indonesia 2018 baru saja usai digelar. Lapangan Depok Balekambang Solo yang menjadi lokasi acara menjadi saksi yang tak mungkin mengingkari terjadinya pertarungan para jawara orbitan dekoemania dari seluruh blok, baik Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat plus DKI.
Tiga kelas yang dibuka (1 blok Senior, 2 blok Yunior dan 1 blok Pemula), tak menyisihkan kerekan kosong. “Semua tiket yang kami jual habis terjual,” terang Laiman Santoso. Hal senada dilontarkan Kuncoro Budi Santoso. Menurutnya membludaknya akseptor menjadi bukti kasatmata bahwa kegemaran derkuku makin bersinar.
“Kami tidak menyangka antusias dan sumbangan akseptor begitu besar pada Bengawan Solo Cup,” jelas Kuncoro. Setelah melalui empat babak penjurian, di kelas Senior, Narasoma yang dikerek pada nomor 16 multak menjadi peraih podium pertama. Derkuku produk B2W 1418 begitu kuat berada di puncak.
Sejak permulaan Narasoma sudah memimpin dengan raihan bendera 5 warna. Bersaing dengan Bandoro orbitan H.Yusuf Haryanto Bantul dengan nilai sama. Perolehan nilai sama ini berlangsung hingga babak kedua yang mengkoleksi bendera 5 warna. Usia istirahat, Narasoma tampaknya tidak mau cuma mengandalkan nilai bendera 5 warna saja. Kondisi cuaca yagn cerah dan panas, kian mengembangkan tampilan Narasoma kian fight.
Kali ini derkuku yang telah mengkoleksi banyak penghargaan sebagai jawara LDI tahun sebelumnya semakin mengggila. Bendera 6 warna tampakbegitu terang tertancap persisi pada kerekan dimana Narasoma dikerek. Sementara Bandoro yang dikerek pada nomer 36 cuma meraih bendera 5 warna. Pemandangan ini bertahan hingga babak ketiga dinyatakan selsai.
Memasuki babak keempat kompetisi masih terjadi antara Narasoma dan Bandoro. Lagi-lagi hasil babak ketiga sama persis. Narasoma kembali menyelesaikan babak keempat dengan raihan bendera 6 warna. Tanpa menunggu hasil rekapan, sudah jelas jawara kelas Senior Bengawan Solo Cup dicapai Narasoma andalan B2W Bird Farm Yogyakarta.
Meski tanpa penjagaan, Narasoma masih tetap mampu tampil tanpa perlawanan. “Alhamdulillah Narasoma kembali menjangkau hasil cantik,” tutur Sigit Irianto. Menyusul diposisi runner-up dan ketiga ialah Bandoro dan Cemeti (kerekan 30), keduanya orbitan H.Yusuf Haryanto Bantul dan Koh Liang Jakarta, ring YNT.
Beda halnya di Kelas Yunior, Cleopatra andalan produk YNT yang diorbitkan Kho Liang Jakarta sukses menjadi yang teratas. Menggunakan kerekan 63, derkuku produk YNT tak bisa dilewati lawan. Raihan bendera 5 warna pada babak kedua, ketiga dan keempat, mengirimkan Cleopatra maju selaku jagonya.
Diurutan kedua dicapai Sastro (kerekan 45) milik Eko MYR Solo, derkuku bergelang B2W 1029 dan Nogorejo (kerekan 67) ring GTA 121 mahir Sukarjo Sleman Jogja diposisi ketiga. Di Kelas Pemula, YNT kembali memoncerkan produknya melalui tampilan bagus Gading orbitan Koh Liang Jakarta. Menempati kerekan 153 semenjak awal sampai simpulan babak, derkuku produk YNT ini meraih bendra 5 warna dan mengukuhkannya selaku juara pertama.
Disusul oleh Surya Kencana (keekan 139) milik Herry TK Banjarnegara ring Joglo 919 diposisi runner-up dan urutan ketiga diraih Ontoseno (kerekan 127) milik Sigit Priyono Sleman ring SGT 21. Laiman Santoso tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas pertolongan dekoemania terhadap gelaran Bengawan Solo Cup 2018. Begitu juga yang disampaikan Kuncoro. Mereka berdua tak lupa meminta ma’af kalau masih ada yang kurang berkenan.
Hadir pula dalam kesempatan kali ini Acun Hadiwidjojo Jogjakarta. Komentar membangun timbul dari tokoh satu ini. “Perlu ditingkatkan greget lomba-lomba PPDSI. PR bagi Pengurus Pusat PPDSI yang baru. Seharusnya ada greget yang lebih dari pelaksanaan kontes seperti ini,” papar Acun Hadiwidjojo.