-->

Cara Budidaya Lele Yang Baik Dan Benar Untuk Skala Bisnis Maupun Rumahan

Cara budidaya ikan lele yang baik dan benar pastinya akan menciptakan penen yang lebih optimal. Tentu langkah ini sungguh perlu dikerjakan untuk semua pelaku budidaya ikan lele. Meskipun kini banyak sekali metode gres untuk membudidayakan ikan lele. Tentu saja semua metode tersebut mesti dikerjakan dengan benar.

Ada yang menyampaikan budidaya lele cepat panen atau budidaya lele panen singkat dalam 45 hari. Dalam pernyataan itu pastinya anda harus melikukan observasi apalagi dahulu. Apakah hasil yang hendak didapatkan lebih optimal dan lebih baik jika menggunakan teknik yang terkait dengan pernyataan diatas.


 Cara budidaya ikan lele yang baik dan benar tentu saja akan menghasilkan penen yang lebih Cara Budidaya Lele Yang Baik Dan Benar Untuk Skala Bisnis Maupun Rumahan


Dari semua informasi terkait dengan cara budidaya ikan lele baik memakai tata cara apapun, semestinya kami sarankan untuk tetap menerapkan prinsip cara budidaya ikan lele yang bagus dan benar. Karena walaupun memakai metode apapun jikalau pengaplikasiannya dikerjakan dengan benar. Tentu saja hasilnya akan lebih maksimal.

Untuk info lebih lengkap terkait dengan cara budidaya ikan lele dengan baik dan benar mampu anda simak pada uraian dibawah ini.


Cara Budidaya Ikan Lele Yang Baik Dan Benar Untuk Skala Bisnis Maupun Skala Rumahan


1. Tempat Budidaya

Dalam membudidayakan lele yang benar serta intensif tentu mesti menimbang-nimbang daerah untuk budidaya ikan lele itu sendiri. Atau mampu kita sebut sebagai kolam. Sebenarnya untuk budidaya ikan lele ini mampu dilaksanakan dimana saja. Asalkan ada air yang cukup untuk tempat hidup ikan lele itu sendiri. Karena kita tahu bahwa ikan lele mampu hidup pada tempat yang ekstrem sekalipun.

Untuk memilih tempat budidaya ikan lele, semestinya kita terlebih dulu menimbang-nimbang banyak sekali hal berikut ini :
  • Kolam budidaya lele sebaiknya tidak jauh dari sumber air. Sehingga dikala proses pengisian atau penggantian air bak dapat dikerjakan dengan mudah.
  • Letak kolam mempunyai akses yang gampang. Hal ini di lakukan untuk mempermudah penjualan nantinya ketika kurun panen telah datang.
  • Pilih jenis bak yang mempunyai kontruksi cukup berpengaruh dan bernilai ekonomis. Biasanya untuk perjuangan budidaya ikan lele banyak pembudidaya yang menentukan bak terpal.

Dari beberapa pendapatdiatas, tentunya kita telah memiliki citra dimana dan jenis kolam apakah yang hendak digunakan untuk memulai usaha budidaya ikan lele.
Tetapi perlu juga kalian pertimbangkan bahwa ada beberapa syarat kolam yang bagus untuk budidaya ikan lele. Diantaranya sebagai berikut :
  • Tingkat keasaman air yang ideal. Biasnya untuk ikan lele tingkat keasaman air pada kolam yang dapat dipakai berkisar antara 6 – 9. Jika PH air bak tidak sesuai dengan tetapan tersebut, dikhawatirkan ikan lele akan menjadi sungguh lamban dalam pertumbuhunnya. Bahkan bisa menjadikan ikan lele tersebut mengalami kematian.
  • Suhu air yang ideal. Pada budidaya ikan lele yang benar, suhu air harus berada pada kisaran 25 – 28 derajat celcius. Selain dari suhu diatas sebetulnya ikan lele masih mampu bertahan hidup. Misalnya pada suhu 20 derajat celcius. Ikan lele masih dapat hidup meskipun mengalami perkembangan yang lamban.
  • Kadar amonia yang sempurna. Kadar amonia juga sangat penting bagi ikan lele. Jenis ikan apapun tentu tidak akan baik bila hidup dalam kadar amonia yang tinggi. Karena jika persentase amonia cukup tinggi dapat mengakibatkan racun yang dapat mematikan ikan lele. Efek yang sering terjadi ketika kadar amonia tinggi yaitu akan mengakibatkan bab insang ikan lele menjadi cepat rusak.
  • Kandungan oksigen terlarut. Jika anda akan menerapkan cara budiaya ikan lele yang bagus dan benar, semestinya anda mempertahankan kandungan oksigen terlarut didalam kolam. Ikan lele juga sama mirip makhluk hidup yang lain yang juga memerlukan oksigen untuk tetap hidup. Untuk kandungan oksigen yang ideal pada budidaya ikan lele yakni berkisar antara 4 – 5 mg/ltr.


2. Pemilihan Bibit

Bibit yang bagus pasti akan menciptakan panen yang maksimal. Hal ini tidak berlakuk pada budidaya ikan lele saja, melainkan juga pada budidaya ikan jenis lainnya. Baik ikan air tawar maupun air laut.

Bibit untuk ikan lele siap tebar pada bak pembesaran umunya berskala 5 – 7 cm. Biasanya mempunyai harga 15 ribu per gelas. Dengan kuantitas benih sebanyak 145 – 160 ekor per gelas.
Dengan menggunakan bibit ukuran tersebut kita sudah mampu memperlihatkan pakan pelet atau pakan pabrikan yang sudah tersedia pada toko pakan ternak.
Untuk ciri-ciri bibit ikan lele yang baik dan berkualitas sebagai berikut :
  • Bibit lele mempunyai gerakan yang lincah dan sigap
  • Ukuran bibit seragam, sehingga perkembangan seragam dan tidak terjadi kanibalisme yang cukup tinggi.
  • Bentuk fisik sempurna, tidak ada cacat bawaan lahir
  • Bibit lele dalam kondisi sehat
  • Bibit lele sebaiknya berasal dari budidaya benih ikan lele dan mempunyai sertifikat CPIBs


Sebaiknya dalam menentukan bibit ikan lele ini kita lakukan dengan sangat cermat. Karena bibit ini ialah resiko pertama yang mesti kita tanggung. Dan penentu kesuksesan budidaya ikan lele yaitu dari mutu bibit.


3. Persiapan Kolam

Kolam juga menjadi salah satu aspek penting kesuksesan dalam perjuangan perikanan. Persiapan bak ini dilarang di anggap remeh. Karena kalau kolam yang kita gunankan tidak baik, pastinya perkembangan ikan lele juga tidak akan baik.

Persiapan kolam untuk ikan lele yakni dengan membersihkan kolam yang akan dipakai. Apapun jenis kolamnya, semestinya bak tersebut di isi air selama 1 minggu. Agar bak gres yang masih memiliki kandungan kimia tidak meracuni ikan lele yang akan di tebar nantinya.

Setelah itu, kuras lalu isi kembali bak dengan air bersih. Selanjutnya tambahkan pupuk kandang dengan takaran optimal 30 persen dari ketinggian air bak. Misalkan ketingginan air bak 100 cm, maka pupuk sangkar yang diberikan setinggi 30 cm saja.

Tetapi cara tersebut akan menawarkan imbas yang merugikan. Yaitu bak menjadi kotor. Sebaiknya pupuk sangkar tersebut diikat dalam karung. Sehingga kotoran tidak menyebar keseluruh bagian bak.

Setelah air bak berganti warna menjadi hijau, kurang lebih sesudah 1 minggu. Kolam sudah bisa dilaksanakan tebar benih. Karena kolam dengan warna hijau membuktikan plankton telah cukup melimpah di dalam kolam.

Sementara kedalaman air yang diusulkan untuk budidaya ikan lele tata cara konvensional ini adalah selaku berikut :
  • Bulan pertama semestinya ketinggian air bak kurang lebih 25 cm. Langkah ini dikerjakan agar bibit ikan lele yang masih kecil tidak letih naik turun ketika mengambil pakan.
  • Pada bulan kedua kedalaman air semestinya sekitar 48 cm.
  • Sedangkan pada bulan ketiga sampai era panen kedalaman kolam yang ideal yaitu 125 cm.


4. Tebar Benih

Langkah berikutnya untuk proses budidaya ikan lele yang bagus dan benar yaitu penebaran benih ikan. Penebaran benih ikan lele dihentikan asal tebar. Karena kita harus mengamati padat tebar dan juga waktu penebaran. Terlebih jikalau kita memakai kolam terpal sebagai media budidaya ikan lele. Serta hanya memakai teknik konvensional saja.

Berikut ini tindakan yang benar dalam proses penebaran bibit ikan lele :
  • Jangan gunakan padat tebar yang cukup tinggi. Karena menggunakan kolam terpal dan tidak dengan air yang mengalir.
  • Sebaiknya gunakan kepadatan 100 – 200 ekor per meter persegi saja.
  • Lakukan penebaran bibit pada sore hari menjelang malam hari. Karena cuaca pada saat itu tidak terlampau panas. Dan ikan akan lebih gampang dalam beradaptasi


5. Kebutuhan Pakan

Kebutuhan pakan ikan lele dihentikan ditebak dan asal pilih. Karena untuk menerima hasil yang maksimal, tentu pakan yang kita berikan juga harus maksimal. Kebutuhan pakan lele yang ideal yakni 2 – 3 persen dari bobot tubuhnya.
Sementara kandungan protein untuk ikan lele semestinya antara 20 – 30 persen.

Dalam santunan pakan, kita juga mesti melaksanakan administrasi pakan yang bagus. Agar ikan lele tidak menjadi lebih kanibal. Biasanya banyak pembudidaya pemula yang tidak mengamati hal ini. Sehingga ikan lele yang dibudidayakan tiba-datang habis dengan sendirinya saat waktu panen datang. 

Sebaiknya ikan lele diberikan pakan sebanyak 3 – 4 kali dalam sehari. Cara pemberiannya pun juga tidak boleh asal lempar. Sebaiknya saat melemparkan pakan, tidak dilaksanakan dengan cara terpusat. Tetapi dengan cara disebarkan ke seluruh permukaan bak. Sehingga semua ikan dapat mendapatkan pakan yang kita berikan.

Dalam pemberian pakan alternatif, sebaiknya dilakukan pengolahan lanjutan apalagi dulu. Agar ikan lele tidak terjangkit penyakit alasannya pakan alternatif tersebut. Selain itu, dalam penggunaan pakan alternatif seharusnya diperhatikan imbas atau dampaknya kepada ikan lele yang sedang kita budidayakan. Jangan sampai ikan lele menjadi lebih kanibal alasannya diberikan pakan alternatif yang berbau wangi-amisan.


6. Penyortiran

Pada perjuangan budidaya lele, kita mesti melaksanakan proses penyortiran. Proses ini bermaksud untuk memisahkan lele yang yang sudah berskala besar dengan lele yang masih berskala kecil. Langkah ini dilakukan supaya ikan lele yang berskala kecil tetap mendapat asupan pakan yang cukup. Selain itu, proses ini juga bertujuan untuk menekan sifat kanibalisme pada ikan lele itu sendiri.

Langkah-langkah penyortiran yang benar sebagai berikut :
  • Siapkan jaring untuk membagi bak menjadi 2 bagian.
  • Setelah itu, ambil ikan menggunakan jaring tersebut.
  • Lalu sortir dan tempatkan 2 jenis ukuran ikan pada bak yang berlainan.
  • Sebaiknya tidak perlu menggunakan 2 bak, kita bisa menyekat kolam pembesaran menjadi 2 bab untuk memisahkan ikan lele hasil penyortiran.


7. Panen

Setelah sekitar 4 bulan, ikan lele telah mampu dipanen. Proses panen sama seperti pada budidaya ikan jenis yang lain. keringkan air kolam kemudian ambil seluruh ikan yang sudah siap panen. Setelah itu mampu dijual pada pengepul ikan lele disekitar tempat budidaya. Biasanya para pengepul yang akan datang ke lokasi budidaya ikan lele yang kita kelola.

Sebagai rekomendasi, dalam proses panen pada budidaya lele semestinya dilaksanakan secara serempak. Hal ini dijalankan sebab kalau ikan lele tidak dipanen secara berbarengan, maka sisa ikan yang ada di kolam akan mengalami depresi. Sehingga ikan lele sisaan tersebut akan lebih sukar untuk tumbuh menjadi ukuran konsumsi.

Itulah cara budidaya lele yang baik dan benar. Sebaiknya dalam usaha budidaya lele seorang pembudidaya harus bisa menetapkan manajemen pakan yang benar. Karena pada tahapan inilah yang memilih perjuangan budidaya lele akan menguntungkan atau tidak.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel