Cara Evaluasi Mendasar Saham Termudah Untuk Pemula
Cara analisa mendasar saham bagi pemula yang harus di kuasai sebagai dasar menabung saham ini perlu kita amati. Tanpa mengerti cara evaluasi mendasar saham yang benar. Otomatis kita cuma akan membeli atau investasi saham berdasarkan harga saja. Tidak menelusuri bagaimana sesungguhnya saham tersebut.
Banyak para pemula yang menggeluti di dunia saham belum mengetahui bagaimana cara evaluasi fundamental saham itu sendiri. Tentu ini sangat rawan. Oleh alasannya adalah itu, kali ini akan kami berikan berita tentang cara evaluasi fundamental saham yang paling gampang untuk di pahami.
Yuk buat kau yang masih berguru saham, simak sampai final informasinya ya.
Cara Analisa Fundamental Saham
Analisa fundamental yakni sebuah proses dalam mengevaluasi pembukuan keuangan suatu perusahaan untuk menentukan apakah sahamnya ialah investasi yang baik.
Dalam proses mengevaluasi pembukuan keuangan suatu perusahaan, sangat banyak gosip yang mesti diolah dan dianalisa. Diantaranya mirip laporan posisi keuangan laporan keuntungan rugi dan laporan arus kas.
Sehingga proses tersebut menjadi agak rumit. Inilah mengapa Para penanam modal lebih menentukan memakai rasio untuk mempermudah analisa saham yang akan dibelinya.
Ada beberapa perhitungan rasio yang mampu menolong investor dalam membandingkan saham. Namun sebagai pemula, seharusnya kita konsentrasi pada dua sistem yang paling umum adalah Price-Earnings Ratio (PER) dan PBV atau Price to Book Value
Yang pertama yaitu PER.
PER ialah rasio dari laba higienis per saham terhadap harga saham.
Sebagai teladan
- Saham tiga pilar Sejahtera food atau Aisyah harganya Rp1.235 per lembar
- Saham Nippon Indosari corpindo atau Roti Rp1.260 per lembar
- Saham Indofood Sukses Makmur atau INDF Rp7.075 per lembar
- Saham Kimia Farma atau KAEF Rp1.285 per lembar.
Bagaimana caranya untuk mengenali saham yang memiliki nilai yang terbaik?
Kamu mampu berpendapat bahwa saham Aisyah yang paling irit sebab saham tersebut paling murah. Namun permasalahannya kau tidak mengetahui nilai sebetulnya dari perusahaan yang hendak kamu beli sahamnya.
Dengan perkiraan PER kamu dapat menyaksikan saham perusahaan mana yang mempunyai nilai yang terbaik. Pada dikala kamu akan membeli saham, untuk mengenali belakang layar tersebut kita harus menghitung EPS atau Earnings Per Share atau pendapatan per lembar saham
EPS didapat dengan cara keuntungan bersih dibagi jumlah saham yang beredar. Selanjutnya harga saham dibagi oleh nilai EPS untuk menerima PER rasio
Sebagai Contoh
- Saham Aisyah dengan harga Rp 1.235 per lembar dengan EPS 79 mempunyai nilai PER 11,7
- Saham Roti dengan harga Rp 1.260 per lembar dengan EPS 38 mempunyai nilai PER 24,8
- Saham lNDF dengan harga Rp 7.075 per lembar dengan EPS 191 memiliki nilai PER 27,6,
- Saham Kimia Farma dengan harga Rp 1.285 per lembar dengan EPS 44 mempunyai nilai PER 29,3
Dengan begitu, kau mampu membandingkan nilai bekerjsama dari saham-saham tersebut. Terlepas dari harga saham masing-masing yang sungguh berlainan, tetapi nilai sebenarnya ternyata cukup bersaing. Semakin tinggi nilai PER, maka saham tersebut mampu dikatakan Terlalu Mahal atau overpriced
Kedua PBV atau price to book value
PBV atau price to book value atau rasio dari harga saham terhadap nilai buku higienis emiten.
Semakin tinggi sebuah saham maka saham tersebut dibilang kian mahal. Metode ini lazimnya digunakan untuk perbankan dan properti.
Untuk mengetahui rasio PBV, kita harus menjumlah di BVPS atau book value per share atau nilai baku per lembar saham. BVPS didapat dengan cara ekuitas dibagi jumlah saham beredar.
Selanjutnya harga saham dibagi oleh nilai BVPS untuk mendapatkan BPV.
Sebagai Contoh
- Saham Aisyah dengan harga Rp 1.235 per lembar dengan BVPS 1026 mempunyai nilai pbv 1,2
- Saham Roti dengan harga Rp1.260 per lembar dengan BVPS 220 mempunyai nilai PBV 5,7
- Saham INDF dengan harga Rp 7.075 per lembar dengan BVPS 2931 memiliki nilai titik PBV 2,4
- Saham Kimia Farma dengan harga Rp 1.285 per lembar dengan BVPS 330 memiliki nilai PBV 3,9
Dengan perbandingan menggunakan rasio PBV mirip diatas, maka anda akan menerima data yang lebih lengkap lagi. Sehingga akan lebih memudahkan anda untuk memilih saham yang terbaik.
Setelah kau mampu pribadi membandingkan sendiri nilai bergotong-royong dari sebuah saham, maka kau akan mampu memilih jenis saham yang layak untuk dibeli atau di tabung.