Cara Gampang Ternak Ikan Lele Dengan Omzet Jutaan Rupiah
Pembudidayaan berbagai jenis ikan di Indonesia memang tidak pernah sepi pembeli. Pasar pendistribusian ikan di negara kita ini termasuk tinggi, bahkan di setiap tempat peminatnya pun berlimpah. Dan salah satu jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan adalah ikan lele. Ternak lele dipilih alasannya secara lazim jenis ikan ini gampang dibudidayakan. Ikan lele mampu hidup dalam kepadatan yang tinggi sehingga pembudidayaannya pun mampu dijalankan di lahan sempit menggunakan kolam terpal.
Selain itu, ikan lele juga tergolong jenis ikan yang sangat kuat dan gampang perawatannya sehingga minim resiko mati ataupun gagal panen. Dan bagi anda yang ingin mulai membudidayakan ikan lele, maka seharusnya baca dahulu ulasan di bawah ini. Kali ini kami akan memberi beberapa cara ternak lele yang siap dijual selaku bahan konsumsi dengan omzet jutaan rupiah. Yuk, eksklusif simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi :
- Mempersiapkan Kolam Ikan Lele
- 1. Pengeringan dan pengolahan tanah
- 2. Pengapuran dan pemupukan
- 3. Mengatur Air Kolam
- Memilih Bibit Ikan Lele yang Berkualitas
- 1. Mengetahui Syarat Bibit Unggul Ternak Lele
- 2. Cara Menebar Bibit Ikan Lele
- Menentukan kapasitas bak yang Sesuai
- Mengatur Pakan Ternak Ikan Lele
- 1. Pemberian Makanan Pokok untuk Ternak Lele
- 2. Pemberian Makanan Tambahan untuk Ternak Lele
- Mengelola Air Kolam semoga Kualitasnya Terjaga
- Mengatasi Penyakit Ikan Lele
- Perhitungan Modal dan Masa Panen Ikan Lele
- Persiapan Modal Ternak Ikan lele
- Hasil Keuntungan Setelah Panen
Mempersiapkan Kolam Ikan Lele
Ada sekian banyak jenis bak sederhana yang dapat digunakan sebagai tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing jika ditinjau dari segi usaha budidaya. Bagi anda yang bingung untuk memutuskan kolam jenis apa yang sesuai, seharusnya anda memikirkan situasi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana yang ada.
Beberapa tipe kolam yang biasa dipakai dalam budidaya ikan lele yaitu jenis kolam tanah, bak terpal, bak semen, ataupun kolam dari jaring apung dan keramba. Dan dari sekian banyak jenis bak yang ada, kami merekomendasikan kolam tanah sebab mudah pembuatannya dan sudah sangat terkenal digunakan hampir semua peternak lele dengan lahan sempit. Berikut ini beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk menciptakan kolam tanah.
1. Pengeringan dan pembuatan tanah
Sebelum menebarkan bibit ikan lele, bak tanah harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3 sampai 7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari saat itu. Sebagai tolok ukur, bila permukaan tanah retak-retak, kolam telah mampu dianggap tidak mengecewakan kering.
Pengeringan bak bertujuan memutus rantai mikroorganisme jahat yang menjadikan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut dapat bekembang dari masa budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, dominan mikroorganisme patogen bakal mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah bisa dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah perlu untuk memastikan kegemburan tanah dan menetralisir sisah gas beracun yang tertimbun di dalam tanah. Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang ada di dasar kolam. Lumpur tersebut kadang-kadang berbau wangi karena menyimpan gas beracun seperti contohnya amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas tersebut terbentuk dari tumpukan pakan yang tidak dikonsumsi ikan.
2. Pengapuran dan pemupukan
Pengapuran harus dilakukan untuk menyeimbangkan keasaman bak dan memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang dipakai adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran mampu dilaksanakan dengan menebar secara merata di permukaan dasar bak. Setelah ditebari kapur, balik tanah biar kapur meresap ke bagian dalam secara tepat. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 500 sampai 750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah maka kian banyak zat kapur yang diperlukan.
Langkah berikutnya yang mesti dijalankan yakni pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik yang diperbanyak dengan urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk sangkar atau pupuk kompos. Dosisnya bisa diubahsuaikan sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya ialah urea dan TSP yang bisa disebar sebanyak 15 gram dan 10 gram per meter persegi.
3. Mengatur Air Kolam
Ketinggian air untuk budidaya ikan lele biasanya sekitar 100-120 cm. Pengisian bak mampu dilakukan secara sedikit demi sedikit. Pertama, sesudah kolam simpulan dipupuk, isi dengan air sedalam 30-40 cm. Biarkan kolam terkena sinar matahari sekitar satu ahad. Dengan kedalaman itu, sinar matahari masih mampu tembus hingga dasar bak dan memungkinkan biota seperti fitoplankton berkembang dengan baik. Air bak yang sudah ditumbuhi fitoplankton akan berubah warna menjadi kehijauan. Setelah satu ahad, bibit ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam bisa diperbanyak secara rutin sesuai dengan pertumbuhan ikan lele hingga nanti berada pada elevasi idealnya.
Memilih Bibit Ikan Lele yang Berkualitas
Tingkat keberhasilan budidaya ikan lele bergotong-royong ditentukan oleh mutu bibit yang ditebar. Ada berbagai jenis lele yang umum dibudidayakan di Indonesia dan kami merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang cukup populer. Ikan lele sangkuriang adalahhasil perbaikan dari lele dumbo. Banyak lembaga peternakan yang berbagi ikan lele sangkuriang karena mutu lele dumbo kini ini makin menurun. Dan untuk lebih mengerti soal bibit ikan lele, berikut ini beberapa kiat yang mampu kami berikan.
1. Mengetahui Syarat Bibit Unggul Ternak Lele
Benih yang ditebar haruslah yang betul-betul sehat. Ciri-ciri bibit yang sehat gerakannya lincah, tidak ada cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya wajar . Anda mampu menguji gerakannya dengan cara menempatkan ikan pada arus air. Jika ikan itu menantang arah arus air dan mampu bertahan mempunyai arti gerakan renangnya baik.
Ukuran bibit untuk budidaya ikan lele panjangnya sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata semoga ikan mampu berkembang dan berkembang bersama-sama. Dari bibit sebesar itu, dalam jangka pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan diperoleh lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.
2. Cara Menebar Bibit Ikan Lele
Sebelum bibit ditebar, amati adaptasi iklim terlebih dulu biar ikan lele mampu mengikuti keadaan dengan kolam yang gres. Caranya, masukan bibit di dalam wadah baskom ke bak yang telah dibuat. Biarkan sekitar 15 menit supaya terjadi adaptasi suhu kawasan bibit dengan suhu kolam selaku lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan bibit keluar dengan sendirinya. Metode ini berfungsi menghalangi stres pada benih.
Tebarkan bibit ikan lele ke dalam bak dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik mutu air kolam, kian tinggi jumlah bibit yang mampu ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm ketika bibit ditebar. Hal ini mempertahankan supaya benih ikan dapat menjangkau permukaan air untuk bisa mengambil pakan atau bernapas. Pengisian bak berikutnya dicocokkan dengan ukuran badan ikan hingga meraih elevasi air yang ideal.
Menentukan kapasitas bak yang Sesuai
Berikut ini teknik mengkalkulasikan kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman bak adalah 1-1,5 meter sesuai dengan standard yang diusulkan. Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan yakni 200-400 ekor per meter persegi. Sebagai contohnya, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter maka jumlah bibit ikannya minimal sebanyak (3×4) x 200 = 2400 ekor, atau maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Mengatur Pakan Ternak Ikan Lele
Pakan ialah faktor penting yang mesti diamati dalam hal budidaya ikan lele. Sejauh ini ada banyak sekali brand dan jenis pakan lele di pasaran. Pakan ikan lele yang baik yakni pakan yang menunjukkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. Untuk mampu mendapat hasil optimal dengan modal yang minimal, maka kerjakan pinjaman pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat pakan sendiri dengan materi alternatif yang berkualitas.
1. Pemberian Makanan Pokok untuk Ternak Lele
Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus berisikan protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang diperlukan ikan lele adalah protein sebanyak sekurang-kurangnya30 persen, lemak sebanyak 10 hingga 15 persen, dan karbohidrat sebanyak 20 persen serta perhiasan vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dipasarkan dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan penjelasan kandungan nutrisi. Tinggal anda pintar-terpelajar menentukan mana yang dapat mengemban amanah. harinya
Pakan juga harus diberikan sesuai dengan keperluan lele. Secara biasa dalam satu harinya ikan lele membutuhkan pakan 5 persen dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan berat badan 50 gram memerlukan pakan sejumlah 2,5 gram tiap ekornya. Kemudian nantinya setiap 10 haris mampu diambil samplingnya dan mampu timbang untuk disesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh ikan lele.
Jadwal bantuan pakan usahakan sesuai dengan nafsu sang ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi bantuan pakan pada ikan yang masih kecil biasanya mesti lebih sering. Waktu pinjaman masakan ini bisa dibagi pada pagi, siang, sore dan malam hari. Ikan lele juga termasuk jenis binatang nokturnal yang aktif pada malam hari sehingga anda mesti mempertimbangkan bantuan pakan lebih banyak di waktu sore dan malam hari. Anda juga mesti jeli dalam memberi makan dengan cara menyaksikan reaksi ikan. Berikan pakan bila ikan lele terlihat kasar dikala melahap makanan dan hentikan derma pakan jikalau ikan telah terlihat malas menyantapnya.
2. Pemberian Makanan Tambahan untuk Ternak Lele
Selain memberi makanan poko anda juga dapat memberi pakan tambahan. Pemberian pakan extra sungguh membantu meminimalkan ongkos pengeluaran pakan utama yang menghabiskan kantong. Apabila kolam kita bersahabat dengan pelelangan ikan maka anda bisa memberikan pakan aksesori berupa ikan curah. Ikan curah adalah hasil ikan tangkapan dari bahari yang tidak jadi dijual alasannya kurang sesuai untuk disantap manusia. Biasanya disebabkan oleh ukuran yang terlalu kecil atau terjadi cacat dalam penangkapannya. Jika anda tidak mampu mendapatkan ikan curah, maka anda juga bisa membuat pakan perhiasan dari belatung.
Keong mas dan limbah ayam yang sudah mati kemarin juga bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dulu. Pengolahannya mampu dijalankan dengan perebusan. Kemudian sisihkan daging keong mas dengan cangkangnya, kemudian dicincang. Bagi limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada ikan lele. Satu hal yang mesti anda perhatikan dalam pertolongan pakan komplemen yaitu tidak boleh telat atau kurang. Karena ikan lele memiliki sifat kanibal, ialah suka memangsa sejenisnya. Apabila jumlah pakan yang diberikan kurang atau telat maka lele yang ukurannya besar akan memangsa ikan lele lain yang ukurannya lebih kecil dan tentu saja ini merugikan anda.
Mengelola Air Kolam semoga Kualitasnya Terjaga
Hal urgen lain dalam tahapan cara ternak ikan lele adalah soal pengelolaan air bak. Untuk bisa menerima hasil yang optimal maka jumlah dan mutu air mesti diadaptasi. Awasi kualitas air dari timbunan pakan yang tidak tersisah di dasar kolam. Timbunan itu akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya wangi bau dan ini sangat mengganggu ekosistem lele.
Apabila telah tercium busuk anyir, buang sepertiga air yang ada di area bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi untuk mengganti air bisa dilakukan tergantung pada kondisi santunan pakan. Apabila dalam dukungan pakan tidak menyebabkan banyak sisa, maka air tidak perlu terlalu sering diganti. Untuk itu anda juga harus memberi pakan sesuai kebutuhan lele agar tidak menyisahkan terlampau banyak kotoran di kolam.
Mengatasi Penyakit Ikan Lele
Penyakit pada budidaya ikan lele dapat tiba dari protozoa, basil dan virus. Ketiga mikroorganisme ini mampu mengakibatkan penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya ialah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor. Untuk menghalangi timbulnya penyakit infeksi mampu dijalankan dengan cara memperhatikan mutu air, mengontrol mutu pinjaman pakan, mempertahankan kolam tetap bersih, dan mempertahankan suhu bak pada kisaran 28 derajat celcius. Di samping penyakit bengkak, ikan lele juga mampu terserang penyakit non-jerawat mirip contohnya penyakit kuning, kekurangan zat vitamin dan lain sebagainya.
Perhitungan Modal dan Masa Panen Ikan Lele
Ikan lele mampu dipanen sesudah ukurannya meraih 9-12 ekor per kilogram. Ukuran sebesar itu mampu dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari bibit berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor lazimnya mesti meraih ukuran 500 gram per ekor. Satu hari sebelum panen, usahakan untuk tidak memberi masakan terhadap ikan lele agar merekat tidak buang kotoran saat dimuat. Pada dikala ikan lele dipanen anda bisa memisahkan ikan menurut ukurannya untuk memasarkan sesuai harga dan mutu. Ikan yang kecil tentu mempunyai harga yang lebih murah daripada yang jumbo dan gemuk. Untuk itu anda mesti teliti biar omzet yang didapat bisa bertambah.
Berikut ini juga kami sudah tambahkan beberapa isu untuk hitung-hitungan singkat modal dan hasil panen dari ikan lele, yaitu:
Persiapan Modal Ternak Ikan lele
- Pengadaan kolam dan instalasi air – 500 ribu rupiah
- Pembelian mesin pompa air – 400 ribu rupiah
- Biaya penyusutan setiap bulan sekitar 900 ribu rupiah
- Bibit Ikan Lele 5000 ekor untuk harga 200 rupiah per ekor – 100 ribu rupiah
- Pakan Ikan Lele sebanyak 300 kg (@Rp200.000,00/20 kg) – 3 juta rupiah
- Obat-obatan yang diharapkan – 200 ribu rupiah
- Biaya penyusutan – 900 ribu rupiah
- Total modal keseluruhan – 6 juta rupiah
Hasil Keuntungan Setelah Panen
Jika dalam satu kali kala penen ada sekitar 20 persen ikan yang gagal panen maka total ikan yang sukses dijual yaitu 4000 ekor. Dan dari setiap kilogram ikan lazimnya terdiri dari 8 ekor lele dengan harga jual Rp25.000,00, maka besaran omzet kotor Anda mampu meraih Rp12.500,000.00. itu artinya, pendapatan dari cara ternak lele sederhana ini bisa menghasilkan keuntungan 100 persen dari modal anda.
Dengan begitu, terlebih yang ditunggu? Bagi anda yang ingin membudidayakan ikan lele, maka kini yakni saat yang tepat alasannya adalah terusan info yang didapatkan bisa dari mana saja. Anda bisa berguru lewat aneka macam cara dan tentunya peluang menciptakan lele bermutu dalam jumlah banyak juga meningkat. Dan demikianlah sedikit ulasan yang bisa kami berikan, agar bermanfaat dan anda mampu membudidayakan ikan lele dalam jumlah besar.