-->

Covid-19 Membludak, Rsud Jombang Dirikan Tenda Darurat

JOMBANG, – Karena tingginya masalah Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir ini. Akhirnya, RSUD Jombang, Jawa Timur, mendirikan tenda darurat.


Tenda yang diresmikan di halaman depan rumah sakit plat merah ini dipinjam dari Kantor BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat). Rencananya, tenda ini akan dimanfaatkan selaku ruang transit pasien yang terindikasi terpapar virus corona.


Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran, mengakui pihaknya kwalahan menerima pasien dengan hasil diagnosa terpapar virus mematikan ini. Bahkan, ruangam khusus untuk merawat pasien Covid-19 yang disediakan dengan jumlah 117 tempat tidur sempat sarat alias full. Sebab dalam sehari saja, ada sebanyak 40 pasein baru yang masuk dan mesti secepatnya menerima pemberian.


“Tenda di depan ini untuk transit sementara (pasien Covid-19) sebelum masuk ruangan. Tenda dari BPBD khusus untuk melayani pasien Covid-19, alasannya memang ada lonjakan antrean tadi malam sebanyak 23 orang. Tadi pagi 17 orang alhamdulillah sesudah kami tata semua mampu masuk, makanya kami prepare kami siapkan tenda di depan,”ungkapnya, Senin (28/6/2021).


Puji mengakui ruangan isolasi untuk Covid-19 ini sempat penuh. Namun, bahkan jumlah daerah tidur juga sudah ditambah hingga 147 buah yang sekarang tersisa tak hingga 30 bed.


Sehingga tenda itu akan dimanfaatkan selaku ruang transit semetara sebelum pasien masuk melalui ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat).


Secara lazim, tenda ini sebenarnya mampu menampung 50 orang. Namun, untuk penanganan pasien virus corona, pihak RSUD masih melaksanakan penataan lebih lanjut.


“Sebab, ruangan kami sampai senin sore tersisa 28 kawasan tidur,” tandasnya.


Sementara, berdasarkan data di laman Dinas Kesehatan Jombang hingga Senin, 28 Juni 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat ada penambahan jumlah pasien kasatmata Covid-19 sebanyak 44 sejak dua hari terakhir.


Pada Sabtu, 26 Juni 2021 lalu, tercatat 5.196 jumlah perkara secara komulatif. Sementara, pada hari ini, sudah sebanyak 5.241 masalah.


Sedangkan pasien yang dirawat saat ini sebanyak 311 orang tersebar di sejumlah rumah sakit. Bahkan angka kematian pun cukup tinggi, dalam sepekan tercatat 155 menjadi korban keganasan virus tersebut.


“Untuk itu kami imbau terus jangan lupakan protokol kesehatan, bila ada gejala yang mengarah ke Covid-19 secepatnya periksakan. Karena jika dibawa dengan keadaan sudah parah itu yang rata-rata menimbulkan maut,” pungkasnya.


 


 


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel