Delapan Taman Aktif Dibuka Di Surabaya Mulai Besok, Terapkan Prokes Ketat
SURABAYA, – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membuka taman aktif yang tersebar di beberapa kawasan Kota Pahlawan.
Rencananya, delapan taman aktif dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung dan protokol kesehatan ketat, mulai Sabtu (10/4/2021) besok.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, pembukaan delapan taman aktif itu mewakili beberapa daerah di Surabaya. Yakni, Surabaya Utara, Barat, Timur dan Selatan.
“Dibuka mulai Sabtu, ada delapan taman. Kaprikornus ini memang paralel kami siapkan, termasuk dengan tenaga kami. Termasuk juga kita melibatkan tokoh-tokoh penduduk dan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan),” kata Anna, Jum’at (9/4/2021).
Anna mengungkapkan, delapan taman aktif yang dibuka ini, terdiri dari Taman Pelangi, Taman Harmoni, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman PUPR, Taman Sejarah, Taman Prestasi, Taman Flora Bratang, dan Taman Cahaya.
Namun, tidak memungkinan ke depannya taman-taman lainnya akan menyusul dibuka. “Nanti kalau telah bisa lagi, nah kita akan tambah lagi. Mungkin tambah jamnya dulu. Nanti kita evaluasi,” terperinci ia.
Pembukaan delapan taman aktif ini, kata Anna, pastinya dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Setiap pengunjung diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak bergerombol. Bahkan, Pemerintah Kota juga membatasi jumlah hadirin maksimal 50 persen dari kapasitas taman.
“Bagaimana nanti prokes kita jaga. Jadi (jalurnya) one way, masuknya lewat pintu mana, dia (pengunjung) mesti keluar melalui pintu mana. Ini jamnya juga kami batasi, seminggu awal ini dibuka jam 06.00 – 11.00 WIB,” ungkap dia.
Pihaknya menyatakan, bahwa pembukaan taman aktif ini dengan melibatkan masyarakat. Salah satunya ialah, dalam upaya mempertahankan protokol kesehatan.
Menurut beliau, alasan dibukanya taman ini lantaran penduduk sekitar sebagian besar mengharapkan objek wisata mirip taman kembali dibuka.
“Kita mulai dahulu di awal (delapan taman) ini. Kemudian kita akan evaluasi. Kalau dua minggu save, kita akan perpanjang,” terperinci Anna.
Untuk itu, Anna mengimbau terhadap penduduk semoga mampu menolong pemerintah dalam mempertahankan protokol kesehatan. Pihaknya tak mau, pembukaan taman ini justru memiliki pengaruh pada klaster gres Covid-19.
“Saya ingin sekali mengimbau juga tolong sama-sama mempertahankan. Tidak cuma kami pemerintah dan petugas taman. Karena kondisinya berlainan dengan sebelumnya (pandemi). Makanya kita juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat,” pungkasnya.