Dilaporkan Perkosa Sampaumur Laki-Laki Tiga Hari Beruntun, Ini Bantahan Pedangdut Probolinggo
PROBOLINGGO, -Masih ingat pedangdut Kota Proboinggo inisial DAP (28) yang dilaporkan memperkosa sampaumur laki-laki inisial FU (16) pada 10 April kemudian?
Minggu (13/06/21) sore, penyanyi dangdut tersebut angkat bicara, lewat SW Djando Gadohoka, pengacara yang ditunjuknya 9 Juni kemudian.
Bertempat di rumah kliennya, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Djando membantah seluruh tudingan pelapor.
Ia membenarkan, kliennya kenal pertama kali dengan FU di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, dalam sebuah program resepsi pernikahan. Kilennya hadir sebagai penyanyi dangdut, sedang FU sebagai kameramen.
“Dari sana mereka berdua kenalan. Bertemu jika pas ada acara dangdutan,” katanya. Tentang praduga perkosaan yang dilaksanakan tiga hari berturut-turut?
Djando menjawab, tidak benar. DAP tidak pernah berduaan dengan FU tiga hari berturut-turut dan hanya bertemu dua kali sehabis perkenalannya di Kecamatan Tiris.
Yakni, Minggu di rumah kos kliennya di Desa Muneng dan sekali di rumah yang kini ditempati DAP di Kelurahan Kanigaran.
Di rumah kontrakan Muneng itu, kliennya tidak sendirian, namun
ditemani 2 rekannya, orang renta wanita DAP dan kandidat suami kliennya.
FU tiba ke sana lanjut Djando, bukan ajakan kliennya, tetapi datang atas hasratsendiri. “Enggak, DAP tidak pernah mengajak atau menelpon pelapor datang ke Muneng. FU tiba sendiri sebab mau surprise dan ngucapkan selamat ulang tahun,” jelasmnya.
Sedang kedatangan pelapor di rumah Kelurahan Kanigaran, diajak 2 rekan DAP yang juga tiba di rumah Muneng di hari Minggu tersebut.
Tujuannya, menolong mengangkat barang-barang milik DAP sebab hari itu, kliennya pindah rumah. “Pelapor bantu pindahan, diajak dua karib DAP. Angkat-angkat barang,” tambahnya.
Ditambahkan, DAP tidak pernah mengajak FU ke rumah kos di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, kota setempat. Karena kliennya tidak pernah kos di kelurahan tersebut.
“Memang DAP pernah ke Ketapang, tetapi rumah kos temannya. Kalau ke sana, tidak pernah dengan pelapor,” lanjutnya.
Dalam peluang itu, Djando menerangkan, sehari sehabis DAP dlaporkan, klennya denga kesadaran sendir mendatangi Mapolres Probolinggo Kota.
Saat itu kliennya sempat dimintai informasi oleh penyidik. “Bukan diundang, tetapi dengan kesadaran sendiri. DAP ke mapolresta sesudah baca gosip di media,” lanjutnya.
Soal DAP yang diundang polresta tidak datang, Djando membenarkan. Alasannya, kliennya lagi sakit lambung sampai 14 hari belum sembuh.
Saat ini yang bersangkutan masih diinfus di rumahnya. “Terpaksa
penyidik yang ke sini, tanggal 10 Juni kemarin didampingi saya. Karena klien aku tengah sakit,” tandasnya.
Saat ditanya, apakah kalau nanti klennya dinyatakan tidak bersalah atau tidak terbukti, akan menuntut balik? Djando menjawab, belum berpikir hingga ke arah sana. Pihaknya akan mengikuti proses hukum dari praduga kasus pencabulan tersebut.
“Kita belum kearah sana. Kita akan mengikuti proses hukumnya dulu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang penyanyi dangdut inisial DAP dilaporkan ke Polres Probolinggo Kota, alasannya disangka mencabuli dan memperkosa pelajar laki-laki, yang masih berusia 16 tahun.
Pelapornya ialah ayah dari korban, warga Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Ayah korban tak terima sebab terlapor dinilai telah merusak kurun depan korban.
Dalam laporannya, korban mengaku telah dicabuli sebanyak tiga kali, selama tiga hari berturut-turut, mulai Minggu (10/04/21) sampai Selasa (13/04/21) di daerah berlainan.
Pertama, di rumah kontrakan kawasan Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Hari kedua di sebuah rumah Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Dan terakhir di Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Pelapor sendiri mengaku tidak tahu niscaya di mana alamat terlapor. Tapi korban mengaku mengenal biduan berinisial DAP itu usai program akad nikah di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Katanya, terlapor ialah janda satu anak.
Kala itu, korban sedang ditugasi merekam video resepsi akad nikah dengan hiburan orkes dangdut, dengan DAP sebagai salah satu penyanyinya.
Perkenalannya kemudian berlanjut. Pelapor mengaku sering diajak jalan dan makan bareng . Bahkan pelapor yang masih duduk di dingklik kelas 10 suatu SMA, sering diajak ke salon.