-->

Fakta Dan Seluk Beluk Paus Pembunuh (Orca) Yang Buas

Orca, atau lazimnya diketahui selaku paus pembunuh, yaitu mamalia bahari dan anggota terbesar dari keluarga lumba-lumba. Paus bergigi ini sangat sosial dan mampu dengan gampang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berganti. Paus pembunuh yaitu salah satu mamalia paling pintar di dunia dengan peradabannya sendiri di bawah permukaan laut.


Paus PembunuhA


Meskipun cuma satu spesies paus pembunuh yang dikala ini (2016) yang diterima secara taksonomi, sesungguhnya ada beberapa subspesies yang memperlihatkan kebiasaan makan, anatomi, dan pembiasaan sikap yang berbeda.



Deskripsi Fisik


Paus Pembunuh atau Orca menerima namanya karena menjadi pemangsa alami yang mengejar-ngejar spesies paus di perairan laut. Spesies ini ialah predator puncak yang biasanya berenang dalam kalangan keluarga (pod) dan tidak mempunyai musuh alami di alam liar.


Orca mempunyai sirip punggung besar yang hadir di tengah tubuh bulat panjang. Tubuh hitam ramping Orca terdiri atas perut putih kencang dan bercak putih yang jelas di dekat mata. Bentuk ramping, ukuran besar, dan kepala berupa kerucut dari paus pembunuh menjadikannya salah satu mamalia maritim tercepat. Mereka lazimnya ditemukan mencari makan di daerah pantai.


Sementara Orca jantan dapat meraih panjang sekitar 6 – 8 meter, betina sedikit lebih kecil meraih panjang total 5 – 7 meter. Berat rata-rata paus pembunuh remaja yakni sekitar 3.000 – 5,000 kg. Pejantan terbesar yang pernah ditemukan berukuran 9,7 meter dengan berat keseluruhan lebih dari 9.000 kg, sedangkan Orca betina paling besar yang tercatat yaitu 8,5 kg dan berat 6.800 kg.


Umur rata-rata paus pembunuh berbeda dalam hal jenis kelamin di mana betina memberikan cita-cita hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan jantan. Sementara Orca jantan hidup hingga 30 – 40 tahun di alam liar, Orca betina mempunyai keinginan hidup 60 tahun atau bahkan lebih.


Habitat


Orca tersebar luas di semua habitat lautan di seluruh dunia dengan total populasi yang diperkirakan lebih dari 50.000 individu. Paus pembunuh jarang berenang ke sungai air tawar, dan alasannya itu, sebagian besar ditemukan di perairan bahari. Mereka terperinci lebih memilih garis lintang tinggi dan habitat pantai ketimbang lingkungan pelagis. Mereka mempunyai kesempatanhebat untuk bertahan dalam suhu yang sangat cuek dan juga dapat menjadi bab dari ekosistem tropis.


Paus pembunuh sebagian besar terfokus di zona suhu rendah termasuk Samudra Atlantik Barat Laut, Pasifik Barat Laut, Antartika, dan Hindia di mana ada tangkapan yang melimpah. Subspesies berlawanan menempati wilayah jelajahnya masing-masing, tetapi spesies ini juga diketahui bermigrasi secara musiman.


Paus pembunuh umumnya mendatangi garis pantai atau perairan dangkal untuk mencari makanan dan dapat menyelam hingga 300 meter walaupun mereka lebih suka kedalaman 20-60 meter. Paus pembunuh juga mengunjungi perairan Kutub Utara selama ekspresi dominan acuh taacuh namun cenderung menyingkir dari ice pack selama ekspresi dominan panas.


Tergantung pada habitat, kebiasaan makan, dan fitur anatomi, paus pembunuh diputuskan dalam 10 ekotipe yang dikenal:


Di Samudra Pasifik Utara



  • Residen (tetap)

  • Transien (sementara, Bigg’s)

  • Lepas pantai


Di Samudera Atlantik



  • Tipe 1

  • Tipe 2


Di Samudra Antartika



  • Tipe A

  • Tipe B: besar, kecil

  • Tipe C

  • Tipe D


Persebaran Ekotipe


Paus pembunuh sungguh produktif di perairan masbodoh atau sedang yang menempati daerah lintang tinggi. Spesies ini lebih senang berenang di perairan pantai dan dapat ditemukan di semua lautan di seluruh dunia. Orca yang hidup di ekotipe tertentu mendiami lokasi yang unik dan memperlihatkan fitur morfologis yang sedikit berbeda dari yang lain.


Samudra Pasifik Utara


Residen


Orca yang paling kerap terlihat yakni jenis residen di perairan pantai bagian timur Samudra Pasifik Utara. Mereka dikenal selaku residen alasannya mereka mengunjungi tempat yang sama secara konsisten dengan sedikit perubahan pada tempat jelajah mereka. Orca residen bergerak dalam kelompok keluarga yang kohesif dan kompleks. Mereka lazimnya bepergian dalam kalangan yang terdiri atas 10-80 individu yang secara morfologis mampu dibedakan dengan adanya ujung sirip punggung yang bulat dan tambalan pelana terbuka dengan pigmen hitam yang memecah tambalan pelana putih keabu-abuan.


Orca residen biasanya mengonsumsi 45 – 135 kg masakan sehari yang memangsa ikan cod, salmon, dan herring. Mereka juga memakai dialek vokal yang unik yang mentransfer gosip penting tentang silsilah ibu, daerah makan, dan pembiakan.


Tiga populasi berlainan berada di bawah ekotipe residen: Kelompok residen Alaska ialah pod terbesar yang mempertahankan ukuran lebih dari 500 ekor. Kelompok residen Utara berenang di perairan pedalaman Pulau Vancouver dan lewat Selat Johnstone yang berisikan 250+ individu. Kelompok residen terkecil ialah pod residen Selatan yang mengunjungi pantai Washington dan British Columbia selatan. Makanan mereka terutama terdiri atas salmon Chinook. Populasi mereka ketika ini sedang menurun. Oleh karena itu, residen Selatan telah menjadi sumber utama studi dan konservasi di bawah Proyek Survei Orca.


Transien


Orca transien, yang populer dikenal sebagai paus pembunuh Bigg untuk menghormati Michael Bigg, berkeliaran di pesisir Alaska selatan dan California. Mereka secara pribadi memakan mamalia bahari mirip singa laut California, anjing laut pelabuhan, lumba-lumba, berang-berang maritim, dan bepergian dalam golongan kecil yang terdiri atas dua hingga lima ekor. Mereka menggunakan sedikit vokalisasi dan biasanya condong menghindari perkawinan silang dengan orca residen. Orc transien dicirikan oleh kedatangan sirip punggung berbentuk segitiga dan runcing dengan warna bubuk-bubuk seragam yang bertahan di sadel.


Lepas pantai


Populasi ketiga paus Pasifik utara terdiri atas paus pembunuh lepas pantai atau offshore yang jarang terlihat dan berenang menjauh dari garis pantai. Mereka terutama mengkonsumsi ikan kawanan seperti salmon, halibut, meskipun bukti memberikan bahwa mereka juga memakan hiu tidur Pasifik. Mereka sering dijumpai jauh dari pantai barat Pulau Vancouver dan dekat Kepulauan Queen Charlotte. Mereka berkumpul dalam kalangan-kelompok yang terdiri atas 25-75 ekor dan gampang dibedakan oleh sirip punggung mereka yang besar, berlubang, dan sirip punggung serta ujung sirip bundar.


Samudra Atlantik Utara


Tipe 1


Subspesies khusus dari Orca ini memperlihatkan kuliner bervariasi yang terdiri atas ikan kawanan mirip ikan hering dan mamalia maritim seperti anjing maritim. Tipe 1 yaitu subspesies yang lebih kecil yang memakan makarel dan herring di lepas pantai Swedia, Norwegia, dan Islandia. Pengamatan menyimpulkan bahwa orca tipe 1 yakni subspesies khusus yang menampilkan struktur sosial seperti penduduk.


Tipe 2


Terutama didapatkan di Argentina dan Kepulauan Crozet, Tipe 2 secara langsung menyantap mamalia laut atau spesies cetacean seperti paus balin, lumba-lumba, porpoise, dan lain-lain. Jenis khusus paus pembunuh ini menunjukkan struktur sosial seperti transien yang juga terlihat di lepas pantai barat Irlandia dan Skotlandia.


Samudra Antartika


Tipe A


Biasanya predator ekotipe transien, paus pembunuh Tipe ‘A’ yakni circumpolar yang berenang di perairan terbuka atau di luar ice pack di seluruh benua Antartika. Mereka terutama memakan paus Minke dan menunjukkan badan yang berpengaruh dengan epilog mata berskala sedang yang sejajar dengan sumbu tubuh.


Tipe B


Orca jenis ‘B’ terdiri atas dua sub ekotipe: besar dan kecil; tetapi keduanya lebih kecil ketimbang orca Tipe ‘A’ dengan epilog mata yang lebih besar. Tubuh mereka lebih bubuk-bubuk daripada hitam dan memiliki jubah punggung debu-abu gelap yang merupakan ciri yang paling membedakan mereka. Tubuh mereka umumnya ditutupi oleh diatom yang mengeluarkan pigmen keputihan / kekuningan.


Tipe B yang lebih besar diketahui selaku ‘Pack Ice Killers’ dari Antartika sebab mereka berburu anjing laut Weddell dalam kawanan kooperatif. Tipe B yang lebih kecil dikenal selaku paus pembunuh Gerlache alasannya mereka menghuni perairan Selat Gerlache. Mereka lebih kecil dalam ukuran dengan epilog mata yang sedikit miring dan diketahui untuk berburu penguin menjauh dari ice pack.


Tipe C


Biasa disebut selaku paus pembunuh ‘Laut Ross’, subspesies khusus ini sungguh mirip dengan tipe B dengan epilog mata sempit yang miring ke depan sekitar 45 derajat. Mereka ialah orca terkecil yang dikenali mempunyai panjang badan 6 meter. Jenis orca C hanya mendiami perairan pantai Antartika timur, khususnya mengkonsumsi ikan-ikan Antartika.


Tipe D


Juga diketahui sebagai sub-Antartika orca, orca tipe ‘D’ yakni subspesies terbaru yang telah diidentifikasi secara genetik dan ditambahkan ke koleksi. Kepala lingkaran, epilog mata kecil, dan sirip punggung pendek ialah karakteristik yang membedakan subspesies ini yang biasanya memakan ikan mirip ikan patagonian dan bass laut Chili.


Migrasi


Paus pembunuh adalah hewan yang sangat sosial yang lebih suka suhu dingin meskipun mereka juga dapat timbul pada kepadatan yang lebih rendah di perairan lepas pantai, temperate, dan subtropis. Pergerakan migrasi Orca bergantung pada sejumlah aspek seperti gerombolan migrasi atau keadaan iklim. Orca umumnya bermigrasi ke mana pun sumber masakan mereka berada, mirip misalnya paus pembunuh Pasifik Utara yang bergerak sejajar dengan migrasi salmon. Paus pembunuh Atlantik Utara mengikuti pergerakan Herring di perairan Norwegia dan Islandia.


Paus pembunuh Tipe A memasuki perairan Antartika selama animo panas, sementara paus Tipe B bermigrasi dari daerah Antartika ke perairan subtropis di Brazil dan Uruguay. Paus pembunuh Antartika bermigrasi ke perairan hangat untuk menghindari formasi es tebal di perairan Arktik.


Anatomi


Orca sangat khas dalam performa dengan warna hitam yang mencolok, kepala berbentuk kerucut dan paruh kecil yang terdiri dari 10 – 13 gigi kerucut di rahang bawah dan atas. Permukaan dorsal berwarna hitam gelap dengan bercak putih memanjang dari bab bawah dagu ke anus pada permukaan ventral.


Mereka juga mempunyai ‘titik mata’ putih yang terletak di belakang dan di atas setiap mata. Orca memperlihatkan sadel yang intinya merupakan titik bubuk-abu di belakang sirip punggung di bagian belakang. Warna khas paus pembunuh memastikan predator berbayang: permukaan punggung gelap (atas) bila dilihat dari atas dan perut berwarna terang kalau dilihat dari bawah adalah kamuflase alami dalam air.


Bentuk fusiform orca memungkinkannya berenang secara efisien dalam air alasannya meminimalkan hambatan. Paus pembunuh mempunyai kelenjar yang terletak di sudut dalam rongga mata yang mengeluarkan zat berminyak, mirip lendir untuk melumasi mata.


Sementara paus pembunuh tipe A Antartika yaitu subspesies paling besar yang dimengerti, belum diberi peringkat, meraih panjang perkiraan sekitar 9,1 meter, yang terkecil ialah tipe Antartika C yang memperlihatkan panjang maksimum 5,5 meter. Mereka juga mempunyai lapisan penyekat di bawah kulit yang tebalnya 7,6 – 10 cm.


Mereka memiliki sirip dada berupa dayung dan sirip punggung yang berlainan dalam bentuk dan ukuran. Sirip punggung vertikal berskala 1,8 meter untuk orca jantan akil balig cukup akal sedangkan untuk sampaumur dan betina tinggi sirip punggung cuma 0,9 meter. Untuk mempertahankan suhu tubuh, sirip dada secara fisik disesuaikan untuk menertibkan sirkulasi darah.


Ekor dua lobus orca umumnya berukuran 2,75 meter dari ujung ke ujung. Seekor paus pembunuh bernafas lewat lubang semburnya yang ditutupi oleh flap berotot. Paus pembunuh dikenal mempunyai kesanggupan untuk mengatur anutan darah ke otak dan jantung mereka yang menolong mereka untuk menyelam jauh di bawah air sambil bertahan dalam waktu yang relatif usang tanpa oksigen.


Mangsa


Paus pembunuh ialah mamalia bahari yang sungguh cerdas yang dengan terampil menarik dan menyerang mangsanya menggunakan sejumlah indera. Mereka memiliki indera pendengaran yang meningkat dengan baik di bawah air yang menolong memproses suara dengan kecepatan tinggi memakai kemampuan ekolokasi mereka.


Tulang dan jaringan lunak mentransfer gelombang bunyi ke telinga tengah dan dalam paus pembunuh. Mereka biasanya berenang dengan kecepatan 13 km/jam tetapi bisa berenang pada kecepatan lebih tinggi hingga 45 km/jam yang membuat mereka predator tangkas. Paus pembunuh residen tidak memakan mamalia laut, namun mereka membully dan membunuh porpoise alasannya adalah sebuah alasan yang belum didapatkan.


Mereka memiliki kuliner yang sangat bermacam-macam yang berisikan ikan, invertebrata, moluska, dan mamalia laut. Mereka memangsa lebih dari 140 spesies makhluk maritim termasuk hiu, ikan bertulang, herring, halibut, mackerel, ikan antarktika, seabass Chili, dan pari (batoid). Mereka juga memakan penyu belimbing, singa laut, anjing laut, penguin, dan porpoise.


Mereka umumnya berburu dalam kawanan dengan mengelilingi mangsanya sebelum menyerang. Orca tidak mengunyah kuliner mereka. Sebaliknya, mereka menelan mangsa utuh atau mencabik-cabiknya. Paus pembunuh mampu memuntahkan ikan ke permukaan untuk menarik burung camar atau burung kormoran yang ditangkap dan dikonsumsi oleh spesies tersebut.


Siklus Reproduksi


Paus pembunuh memiliki keahlian pengasuhan yang hebat terutama alasannya adalah mereka mengikuti hierarki sosial yang berlainan. Perkawinan mereka polygynandrous yang mempunyai arti jantan dan betina memiliki banyak pasangan dalam seumur hidup atau sepanjang isu terkini.


Musim kawin lazimnya berlangsung selama bulan-bulan musim panas walaupun telah diperhatikan bahwa betina mampu memasuki masa estrus berulang kali dalam setahun. Untuk menyingkir dari perkawinan sedarah, jantan biasanya berkembang biak dengan betina dari pod lain sehabis betina mencapai kematangan seksual, yaitu antara 6 hingga 10 tahun.


Periode kehamilan ini dapat terjadi selama 15 sampai 18 bulan dan kelahiran bayi terjadi selama isu terkini gugur. Paus pembunuh cukup umur melahirkan bayi sekali dalam 3 sampai 10 tahun. Bayi yang gres lahir menjalani seluruh abad penyapihan yang berakhir antara 12 – 24 bulan setelah lahir.


Betina mampu meningkat biak sampai meraih usia 40 tahun. Setelah itu kesuburan menurun dengan cepat. Anak yang gres lahir mempunyai panjang 2,6 meter dan berat sekitar 120-160 kg. Bayi paus pembunuh mengonsumsi susu yang kaya lemak. Susu tinggi-lemak adalah penyesuaian fisik yang memutuskan anak-anaknya membangun lapisan lemak tebal dengan cepat.


Anak paus pembunuh makan selama 5 – 10 detik beberapa kali dalam satu jam, setiap hari. Mereka dirawat di bawah air, dekat dengan permukaan di mana ibu meluncur dalam posisi horizontal, melengkungkan ekornya untuk anak yang baru lahir. Selama tahun pertama, sebagian besar anak meraih berat sekitar 400 kg. Vokalisasi pertama dari anak paus dikenal sebagai scream (jeritan) yang merupakan bentuk panggilan untuk ibunya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel