-->

Imbau Warganya Taati 3M, Kades Kepatihan Patroli Ganti Masker Tak Pantas

JOMBANG, – Pemerintah Desa Kepatihan Jombang benar-benar serius dalam upaya memutus mata rantai COVID-19, Jumat (16/10/2020).


Salah satunya dengan melakukan acara patroli keliling desa. Aparat desa bareng tiga pilar (Polri dan TNI) mendatangi rumah warga satu per satu setiap minggu. Rumah yang disambangi petugas ini utamanya adalah tempat tinggal masyarakatyang hidup dibawah garis kemiskinan dengan keadaan rumah yang seadanya.


Nah, disitulah petugas mengecak sati per satu keadaan wargadan rumah. Termasuk ketersediaan masker. Jika mendapati masker yang tidak pantas pakai, petugas pun akan menunjukkan masker gres lalu meminta mereka mencampakkan masker usang tersebut.


Tak hanya itu, Pemdes Kepatihan juga menyiapkan tunjangan sembako berupa beras 5 kilogram untuk warganya yang kurang mujur, ditengah-tengan periode pandemi covid-19 ini.


“Ini telah berlangsung dua kali sejak dua minggu lalu, selaku impelementasi Inpres Nomor 6 tahun 2020, Perda Jatim nomor 2 tahun 2020 dan Perbup nomor 57 tahun 2020 kami lakukan pengawasan pencanangan gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan mempertahankan jarak),” ujar Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi.


pesan ibu 3m

Ingat Pesan Ibu


“Satu minggu sekali, kami patroli keliling jalan kaki, rumah tidak layak huni, kita cek keadaan masker, masker akan kita beri, kita suruh buang yang usang kita ganti yang baru. Kita juga menambah beras 5 kilogram untuk keluarga pra sejahtera,” tambahnya.


Erwin juga mengklaim kesadaran penduduk dalam upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 cukup tinggi. Ini terbukti sengan sedikitnya warga yang ‘terjaring’ razia masker tak pantas pakai itu. Kata Erwin, rata-rata sejauh ini penduduk di desanya sudah mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (Menjaga jarak, Memakai masker dan Mencuci tangan).


“Selama dua kali acara, prosentase tidak banyak tetap, sehingga kami lebih banyak menghimbau usulan pemakaian masker scuba untuk digunakan dengan cara dobe, dua masker scuba jadi satu, dua lapis,” ungkapnya.


“Sejak bulan April kami sudah membagikan sekitar 9 ribuan masker,sekarang stok kami masih ada sekitar 700 an buah,” imbuhnya.


Erwin membeber, di Desa Kepatihan sendiri sejauh ini telah tercatat enam warga yang terpapar covid-19. Dua diantaranya meninggal dunia dan empat lainya dinyatakan sembuh.


Sejauh ini, tidak ada persoalan yang dikeluhkan masyarakat menyusul masalah virus corona di lingkungannya. Bahkan, mereka yang sudah dinyatakan sembuh telah kembali membaur dan beraktivitas seperti biasa.


“Kesadaran cukup tinggi, kasus pernah terjadi di Kepatihan ada enam, dua meninggal dunia, 4 sembuh.Rata-rata klaster dari luar kota. dan Alhamdulillah tidak ad diskriminasi,” pungkasnya.


#ingatpesanibu


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel