-->

Ipm Banyuwangi Terus Menanjak, Terutama Dipengaruhi Naiknya Daya Beli

BANYUWANGI, -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuwangi terus naik Dalam 10 tahun terakhir.


Hal tersebut di sampaikan oleh Kasi Analisis Statistik BPS Banyuwangi, Sukamto, kemajuan IPM Banyuwangi setiap tahun mengalami kenaikan.


Tahun 2010 dengan angka 64,54, tahun 2011 berkembangmenjadi 65,48, tahun 2012 pada angka 66,12, tahun 2013 di angka 66,74, tahun 2014 berkembangpada 67,31.


Kemudian tahun 2015 dengan angka 68,08, tahun 2016 berkembangmenjadi 69,00, tahun 2017 pada angka 69,64, tahun 2018 di angka 70,06, dan terakhir pada tahun 2019 kembali berkembangpada angka 70,60.


Dijelaskannya, kenaikan ini dipengaruhi oleh tiga unsur. Yakni kesehatan, pendidikan dan daya beli. Namun peningkatan ini condong dipengaruhi daya beli penduduk Banyuwangi yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun.


“Untuk indeks pendidikan dan kesehatan memang ada kontribusinya. Namun IPM Banyuwangi terus naik cenderung disebabkan oleh daya beli,” ujar Sukamto, Rabu (18/11/2020).


Bahkan, kata beliau, kemampuan daya beli Banyuwangi secara statistik berada di atas rata-rata Jawa Timur. Untuk mengenali indeks daya beli ini, BPS Banyuwangi harus mengkalkulasikan secara khusus.


“Dalam artian ada beberapa komoditas yang harus dihitung BPS dan pada tempat tertentu. Kaprikornus Banyuwangi dihitung secara sendiri tetapi memakai tempat tertentu yang contoh konsumsinya condong sama. Datanya diambil dari Banyuwangi, sehingga dengan asumsi yang bisa dipenuhi dikala mengkalkulasikan indeks daya beli itu sudah mampu dimunculkan daya beli Banyuwangi,” urainya.


Menurutnya, yang perlu diperhatikan supaya IPM di Banyuwangi terus meningkat, selain indeks daya beli juga indeks pendidikan dan kesehatan.


“Yang perlu atau memerlukan perhatian di pendidikan dan kesehatan. Karena angkanya kalau kita lihat masih dibawah rata-rata Jawa Timur,” ucapnya.


Dia juga menyampaikan, sementara untuk IPM Banyuwangi tahun 2020, pihaknya masih menunggu derma data.


“Sebetulnya sudah dihitung, akan tetapi masih ada konfirmasi tunjangan data. BPS masih menangkap upaya-upaya pemerintah daerah untuk mendorong pendidikan, itu programnya apa saja, biayanya berapa dan lainnya. Itu sedang dikaji oleh BPS,” tukas Sukamto.


Pihaknya memprediksi IPM Banyuwangi di tahun 2020 akan mengalami perlambatan, alasannya adalah efek pandemi Covid-19.


Untuk dikenali, IPM merupakan salah satu indikator yang merefleksikan keberhasilan pembangunan kualitas hidup masyarakat. Sebab, IPM menjelaskan cara penduduk mengakses hasil pembangunan dalam menemukan pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel