-->

Jepang Dan Taiwan Stop Terima Pekerja Indonesia, Pengantaran Pmi Banyuwangi Tertunda

BANYUWANGI, -Akibat pandemi Covid-19 yang belum mereda, pengantaran pekerja migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi ke negara tujuan ditentukan belum mampu dilakukan dalam enam bulan ke depan.


Ini karena dua negara yang menjadi tujuan PMI Banyuwangi menutup sepenuhnya penempatan PMI. Keduanya yakni Jepang dan Taiwan.


Jepang sendiri selain untuk penempatan berdikari, juga menjadi fasilitas penempatan reguler atau penempatan sketsa pemerintah.


Sedangkan Taiwan ialah negara destinasi yang menjadi langganan para PMI terutama dari Banyuwangi.


Di tahun wajar atau sebelum pandemi, itu tujuan Taiwan itu diperkirakan meraih 3.000 – 4000 orang, dari total keseluruhan 6.500 PMI Banyuwangi.


Hal itu diungkapkan Koordinator Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi, Muhammad Iqbal.


Muhammad Iqbal menyampaikan penutupan dua negara itu cukup menjadi problem tersendiri bagi proses sirkulasi pengiriman PMI yang ada.


“Cukup mengganggu proses penempatan PMI atau juga pengiriman secara biasa ,” terangnya, Kamis (14/1/2021).


Akan tetapi berdasarkan Iqbal, menurut surat edaran Menteri Tenaga Kerja, pemberangkatan (PMI) memang ditunda.


“Isinya edaran itu, ada pengurangan negara tujuan pada 6 bulan ke depan. Para pekerja migran kita akan lebih sulit untuk berangkat,” katanya.


Denghan demikian, menurutnya, para PMI yang telah mengantre sejak tahun lalu, kini mesti kembali menunda keberangkatannya dan antrean akan tambah panjang.


Bahkan PMI yang sudah mengikuti pembinaan serta pembekalan di balai latihan, sambungnya, terpaksa juga mesti dipulangkan.


“Diperkirakan ada 1.000 orang tersebar, alasannya mereka tidak cuma berproses di Jawa Timur, ada yang di Jakarta dan di Semarang. Mereka kembali alasannya adalah memang tahun ini belum mampu dikirim,” tuturnya.


Para PMI itu sudah menanti semenjak tahun lalu dan sampai kini belum mampu diberangkatkan.


Namun, sambung Muhammad Iqbal, pemberlakuan itu hanya bagi pendatang baru saja. PMI yang kadung melakukan pekerjaan di dua negara itu tidak akan dipulangkan. “Untuk yang baru mohon maaf harus menangguhkan keberangkatannya,” tandas Iqbal.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel