-->

Kalangan Masyarakat Sweeping Pemkab Jember, Segel Inspektorat

JEMBER, – Buntut dari agresi penyataan mosi tidak yakin kepada Bupati Jember Faida, anggota DPRD Jember bersama dengan Kelompok Masyarakat Gerakan Reformasi Jember (GRJ) juga melakukan aksi sweeping kantor Pemkab lokal, Rabu (30/12/2020).


Pantauan di lokasi, Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto bersama dengan sejumlah bagian masyarakat dari golongan GRJ melaksanakan sweeping ke Kantor Inspektorat Pemkab Jember.


Mereka meminta Plt Kepala Inspektorat Yessiana Arifah meninggalkan ruang kerjanya, namun undangan tersebut tak digubris oleh Yessi.


Yessi pun balik mempertanyakan langkah DPRD Jember yang datang ke ruangannya, atas argumentasi apa mengeluarkan dia dari ruang kerjanya.


“Kalau bapak dari DPRD Jember, mana surat tugasnya? Kenapa aku disuruh keluar. Kalaupun ada yang kurang terperinci, silahkan ke ibu Bupati (Faida),” katanya saat berjumpa sejumlah anggota dewan di ruang kerjanya.


Sontak hal itu mengakibatkan keributan, dan tanpa menghiraukan Yessi. Seluruh staf yang ada di Kantor Inspektorat Pemkab Jember, diminta untuk meninggalkan ruang kerjanya.


Seluruh staf yang ada di ruang Inspektorat keluar, dan hanya menyisihkan Yessi yang masih dalam ruang kerjanya.


Mereka lantas menyegel kantor Inspektorat, karena penunjukkam Yessi dinilai cacat secara aturan.


“Menanggapi langkah yang dilaksanakan ASN Pemkab Jember dengan menyatakan mosi tidak yakin terhadap bupati yakni langkah tepat. Kami DPRD Jember mendukung itu, karena bupati telah melakukaj kebijakan yang ngawur,” tegas David.


“Karena bupati menabrak undang-undang, bupati tidak menghormati menteri, dan bahkan bupati tidak menghargai gubernur,” kata beliau menambahkan.


Terkait apa yang dijalankan Yessi, kata Legislator Nasdem ini, merupakan bentuk pelanggaran hukum. Karena Yessi memegang dua jabatan selaku Plt.


Bahkan kata David, Yessi juga tidak mampu menawarkan SK yang ditujukan bupati kepada dirinya (penugasan Plt. Inspektorat).


“Sehingga tadi kami lewati di dalam ruang kerjanya. Seluruh staf dikeluarkan, alasannya adalah apa yang dilaksanakan bupat tidak benar. Kami juga menunjukkan sumbangan moril kepada seluruh ASN yang melakukan aksi penyampaiaj mosi tidak yakin itu,” tandasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel