Keluar Di Luar Tak MembuatHamil?
SURABAYA, – Banyak pasangan suami istri yang dalam merencanakan kehamilan dengan tidak memakai alat kontrasepsi yang selama ini beredar, contohnya kondom, pil atau suntik.
Entah karena alasan kenyamanan atau argumentasi kesehatan, mereka menentukan melakukannya secara natural, yaitu senggama terputus (coitus interruptus) atau yang dikala ini biasa disebut; keluar di luar.
Apakah keluar di luar atau ejakulasi di luar liang senggama aman untuk menghalangi kehamilan?
Pria yang ingin menggunakan sistem ini perlu memahami benar seputar respons seksual dirinya. Dia harus tahu kapan ia orgasme, klimaks, dan akan berejakulasi.
Metode keluar di luar membutuhkan kemahiran pengendalian diri. Karene itu tidak heran bila kemudian sistem ini sungguh berpotensi gagal untuk menangkal kehamilan.
Dilansir HelloSehat dari Planned Parenthood, 4 dari 100 wanita hamil dari pasangan laki-laki yang senantiasa memakai tata cara senggama terputus. Artinya, ada kesempatan sebesar empat persen kehamilan dari tata cara ini.
Sesulit itukah untuk bisa keluar di luar dengan aman? Iya, berikut ini ulasan Nina Hertiwi Putri di SehatQ bahwa keluar di luar ternyata tidak semudah kenyataannya.
1. Sulitnya memperkirakan kapan ejakulasi
Saat berhubungan seksual, terlebih menjelang orgasme, mencabut penis dari vagina agar sperma tidak keluar di dalam yakni hal yang sulit dilaksanakan, karena sensasi seksual yang dicicipi lazimnya sudah nyaris sampai pada puncaknya.
Ibaratnya, seseorang harus berhenti bekerjasama seks saat sesi sedang panas-panasnya. Sehingga, saat orgasme sudah bersahabat, banyak yang tidak sadar akan bahwa waktu ejakulasi sudah dekat dan berujung tetap melanjutkan penetrasi. Pada balasannya, sperma tetap dikeluarkan di dalam vagina.
Terlambat sedikit saja mencabut penis juga mampu berujung pada kehamilan. Meski ketika mencabut belum orgasme, namun cairan yang keluar sebelum orgasme atau pre-cum juga mampu mengakibatkan kehamilan apabila cairan tersebut berinteraksi dengan sisa sperma yang masih ada di vagina.
Di dalam vagina, sperma yang sudah dikeluarkan bisa bertahan hingga tujuh hari.
2. Tak semua laki-laki mampu mengatur ejakulasi
Bagi para pria yang punya keadaan ejakulasi dini, menangkal kehamilan dengan tata cara mengeluarkan sperma di luar bukanlah pilihan yang sempurna. Sebab pada kondisi ini, pria akan orgasme tanpa diduga-duga atau lebih singkat dari perkiraan.
Biasanya, untuk anak muda yang gres pertama kali melakukan relasi seksual, sperma juga akan keluar lebih singkat dari asumsi. Sehingga, seharusnya janganlah mencoba melaksanakan sistem ini apabila Anda belum sungguh-sungguh yakin mampu menebak waktu keluarnya sperma dengan tepat.
3. Butuh kendali diri yang tinggi
Kontrol diri ialah modal utama bagi para laki-laki yang ingin menjajal mengeluarkan sperma di luar. Sebab, seperti yang sudah disebutkan di atas, tidak siapa saja bisa menghentikan penetrasi dan relasi seksual saat sensasi sedang nikmat-nikmatnya.
Jika Anda telah merasa bahwa waktu orgasme telah erat, jangan tunda. Keluarkan penis dari vagina secapatnya. Sebab bila terlambat sedikit saja, maka kemungkinan terjadinya kehamilan akan semakin besar.
Pastikan Anda mendiskusikan sistem ini dengan pasangan sebelum melakukannya. Dengan begitu, pasangan mampu membantu untuk menyadarkan Anda apabila waktu orgasme dirasa telah akrab.
4. Rentan salah lokasi mengeluarkan sperma
Meski penis sudah keluar dari vagina, jika sperma yang keluar memancar ke area yang masih dekat dengan vagina, sperma tersebut masih sangat mungkin bergerak masuk ke area vagina dan menyebabkan kehamilan.