-->

Kpu Situbondo Gelar Simulasi Pencoblosan Di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Skenarionya

SITUBONDO, – Pelaksanaan Pilkada di tengah periode pandemi virus Corona membuat semua pihak extra hati-hati. Untuk menentukan pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan suara berjalan sesuai dengan protokol kesehatan, KPU Kabupaten situbondo menggelar simulasi.


“Simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan penerapan protokol kesehatan sangat penting. Hali itu mengingat pencoblosan pada 9 Desember 2020 mendatang, penerapan protokol kesehatan akan menjadi hal yang menjadi prioritas, dalam upaya menghalangi penularan virus Corona,” kata Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Marwoto, Sabtu (21/11/2020).


Menurutnya, dalam pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara, pihaknya juga mengenalkan tata cara pemilih dikala masuk ke TPS dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.


”Selain diwajibkan mengenakan masker, cuci tangan, cek suhu tubuh, namun para pemilih juga harus selalu mempertahankan jarak fisik. Simulasi ini juga untuk mengenalkan tempat pemungutan suara atau TPS yang ukurannya minimal 8X10 meter, lebih boleh,” bebernya.


Marwoto menegaskan, dalam kegiatan simulasi ini, pihaknya  juga memanggil pemangku kepentingan lainnya, supaya mampu menyaksikan langsung simulasi pemungutan dan penghitungan suara, dengan harapan dikala ada yang kurang dapat dievaluasi.


“Makara untuk evaluasinya akan digelar kembali pada (24/11) mendatang pada  tiga  titik di Kabupaten Situbondo, daerah timur, tengah dan daerah barat,” kata Marwoto.


Sementara itu, Iwan Suryadi sebagaiDivisi Teknis dan Penyelenggara pada KPU Kabupaten Situbondo mengatakan, kegiatan simulasi ini bertujuan,  biar masyarakat yang memiliki hak pilih mengetahui ihwal  tata cara pemungutan bunyi Pilkada Situbondo di tengah pandemi Covid-19.


“Dalam simulasi ini, petugas KPPS juga mengenakan pelindung muka (face shield), masker serta sarung tangan. Bahkan, juga menerapkan phsycal distancing,” bebernya.


Lebih pria yang dekat dipanggil  Iwan memastikan, sebelum pemilih masuk ke TPS juga dicek suhu tubuh, cuci tangan dan petugas juga menawarkan sarung tangan bagi pemilih.


Untuk pemilih yang dimengerti  suhu tubuhnya di atas 37 derajat, pihaknya menyiapkan  bilik khusus di luar TPS. Sedangkan pemilih yang sudah mencoblos, sebelum keluar dari TPS tetap ditandai jarinya dengan tinta.


”Namun kali ini,  berbeda dengan penyeleksian sebelumnya , sebelumnya jari para  pemilih dicelupkan, dikala pandemi petugas memakai alat pipet untuk  meneteskan tinta ke jari pemilih,” pungkasnya.


Ingat Pesan Ibu


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel