Latber Puter Pelung Kpk Surabaya, Desember 2018
Latber Puter Pelung KPK Surabaya, Desember 2018
Turun Perdana, Sableng Pimpin Barisan Terdepan
Sabtu, 1 Desember 2018 menjadi pembuktian bahwa hobi puter pelung kota Surabaya masih tetap eksis. Menempati lokasi di lapangan KPK Kebonsari Surabaya, acara latber berlangsung dalam situasi hening dan santai. Sekitar 35 puter pelung ambil bab dalam program ini. H.Hayat, Agus Wal, Eko Purnomo, Shill Muhammad, H.Rossy, Yusuf, Ainun dan beberapa mania puter yang lain menjadi peserta.
H.Hayat mengaku membawa lima ekor puter yang ialah produk baru ternaknya. “Yang aku bawa malam ini ialah puter berusia muda dan belum pernah tampil sebelumnya. Saya ingin mengenali seberapa manis kualitas yang dimiliki burung-burung tersebut dikala tampil di arena,” tutur pemilik Lintang Bird Farm.
Agus Wal mengaku masih meluangkan hadir meski kesibukan yang tidak mungkin untuk ditinggalkan. “Sebenarnya aku banyak kerjaan, namun demi menghormati rekan-rekan lain, risikonya aku hadir,” terperinci pemilik WAL Bird Farm. Begitu juga yang disampaikan Eko Purnomo. Menurutnya undangan panitia ialah kewajiban yang harus dihargai.
“Saya menghormati panitia yang berupaya memanggil kita. Meski sesungguhnya aku juga ada sedikit program,” jelas Eko pemilik RBN Bird Farm. Shill Muhammad yang ikut ambilb bagian juga mengatakan hal yang serupa. “Burung yang saya bawa bantu-membantu belum ada yang siap, tetapi tetap aku usahakan selaku bentuk bantuan kepada kegemaran puter pelung,” jelas pemilik Hanaya Bird Farm.
Hal senada dilontarkan H.Rossy. meski hanya menenteng satu ekor puter pelung, namun dirinya mengaku selalu mendukung meriah kegemaran puter, khsusunya di KPK. “Bagi aku KPK yaitu wadah bagi kita semua untuk menyalurkan hobi, makanya mesti senantiasa kita dukung ketika ada aktivitas,” kata pemilik Rossy Bird Farm.
Kehadiran mereka bersama ahli-jago miliknya membuat situasi penjurian berlangsung seru dan menegangkan. Di babak permulaan perlawanan antara burung belum begitu terasa. Bahkan lebih banyak didominasi para penerima tak menunjukkan kehebatannya dalam mengeluarkan bunyi bagusnya. Memasuki babak kedua inilah, satu demi satu, para penerima mulai mengeluarkan suara.
Setelah lewat penjurian, karenanya dihasilkan lima posisi kejuaraan di Kelas Bebas. Sableng, orbitan H.Hayat sukses menjadi juara. “Sableng adalah produk aku, gres pertama kali turun, saya hanya ingin menentukan kualitasnya mirip apa,” terang H.Hayat. diposisi kedua ada sastro orbitan Agus Wal.
Puter pelung hasil kolaborasi ternak antara WAL dan DWR ini berhasil menunjukkan kualitasnya meski belum tampil maksimal. Menyusul ditempat ketiga, Blokosuto milik Eko Purnomo ring RBN 210. Secara keseluruhan, penjurian berlangsung tanpa kendala. Peserta juga terlihat menikmati babak demi babak yang dilalui.
Usai program latber, sebagian akseptor melakukan rapat terbuka, membicarakan kelanjutan hobi puter pelung di Surabaya. Mereka ingin agar kegemaran tersebut tetap jalan dan tidak hingga macet di tengah jalan. Kasus modal yang selama ini menjadi salah satu hambatan, hasilnya bisa dicarikan penyelesaian dengan jalan beberapa diantara mereka urunan sebagai modal permulaan acara. Bahkan alhasil diluar praduga.