Lutung Jawa Banyak Diburu Untuk Diambil Cairan Otaknya
SURABAYA, – Lutung Jawa atau dikenal dengan Budeng, selama tujuh tahun terakhir ini sering menjadi incaran pemburu satwa liar. Konon kabarnya, perburuan hewan dengan nama latin Trachypithecus auratus itu marak karena hendak diambil cairan otaknya.
Seperti yang diungkapkan Kabid KSDA Wilayah II Balai Besar BKSDA Jatim RM Wiwied Widodo di Surabaya, Rabu (17/2/2021).
Dia menyampaikan, primata berbulu hitam itu sekarang populasinya semakin mengkhawatirkan balasan perburuan liar demi menyanggupi usul pasar global. Banyak negara-negara di Asia menginginkan hewan endemik Indonesia ini untuk dijadikan koleksi kebun hewan ilegal hingga kebutuhan uji coba industri medis.
“Saya sampaikan, tujuh tahun terakhir perburuhan (Budeng) marak dilaksanakan ya diambil anakannya. Bisa ke kebun hewan ilegal, mampu juga untuk medical indutsry. Dipakai itu cairan di otak untuk obat-obatan,” ungkap Wiwied Widodo.
Salah satu negara pelanggan paling besar perdagangan satwa langka dari Indonesia ialah Thailand. Para pemburu menjual satwa liar melalui media sosial. Setelah mendapatkan pembeli dan terjadi kesepakatan. Para pemburu umumnya mengantarkan satwa lewat jalur bahari, yaitu Jakarta – Kalimantan – Malaysia sampai Thailand.
Wiwied Widodo menyertakan, kerugian material dari agresi perburuan satwa liar sangat besar. Banyak dampak jelek yang ditimbulkan. Selain menyebabkan kepunahan bagi eksistensi Lutung Jawa, langkah-langkah itu juga menyebabkan kerusakan lingkungan habitat orisinil Si Lutung.
Bagaimana tidak, untuk menangkap seekor anakan Lutung Jawa. Pelaku mesti membunuh induknya apalagi dahulu. Selain itu, pepohonan di sekeliling lokasi juga dirobohkan demi membuat lebih mudah penangkapan.
“Supaya beliau tidak memanjat sana-sini sehingga gampang ditangkap. Kaprikornus ini sangat merugikan sekali,” singkat ia.
Bila dibanding kerusakan serta efek buruk yang ditimbulkan, keuntungan dari jual beli satwa langka tidaklah seberapa. Untuk seekor lutung para pemburu memasarkan dengan harga bermacam-macam, antara Rp 2 juta sampai 8 juta.
Selain Lutung Jawa, aneka macam jenis satwa di lindungi di Indonesia juga statusnya tak kalah mengenaskan. Seperti Elang Brontok dan Kakak Tua Maluku contohnya. Hewan sejenis burung itu dikejar , lagi-lagi cuma untuk memenuhi pasar dunia.
Dihimpun dari pelbagai sumber. Habitat alami Lutung Jawa mampu didapatkan di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok. Di Jawa Timur salah satu berada di daerah Taman Nasional Baluran (NTB) Situbondo.
Di tempat itu, pada tahun 2015 populasi Lutung Jawa diperkirakan sebanyak enam kalangan dengan jumlah golongan antara 6 sampai 23 ekor.
Ketika bayi, rupa Lutung Jawa berbulu putih dan bulu makin gelap seiring bertambahnya usia. Rata-rata rentang masa hidup keluarga monyet ini bisa meraih usia 20 tahun.