Mengenal Ikan Sidat Yang Kaya Gizi Dan Jadi Primadona Di Jepang
Tidak salah bila negeri kita tersayang ini dijuluki selaku negara dengan kekayaan bahari dan ikan paling besar di dunia. Salah satu buktinya seperti yang terdapat pada spesies ikan sidat orisinil Indonesia yang justru terkenal di Jepang. Sudah sejak lama warga Jepang banyak yang menyukai ikan sidat atau yang mereka sebut dengan istilah unagi. Benih ikan yang hidup subur di air tawar dan air asin itu banyak menjadi incaran pebisnis ikan di Jepang, baik mereka yang bergerak di bidang kedai makanan ataupun kudapan.
Di Jepang sendiri harganya termasuk sangat mahal, umumnya mulai dari 150 hingga 500 ribu rupiah per kilogram. Tak heran jikalau para peternak ikan sidat di Indonesia yang bermain untuk pasar ekspor sangatlah mujur. Mereka bisa menghasilkan laba sampai ratusan juta rupiah setiap tahunnya dari hasil ekspor ikan sidat. Bagi anda yang ingin tau dengan jenis ikan yang satu ini, yuk langsung saja simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi :
Mengenal Jenis Ikan Sidat yang Populer di Jepang
Nama ikan Sidat untuk sebagian besar penduduk Indonesia hingga dikala ini masih cukup aneh di indera pendengaran. Ikan yang mampu hidup di perairan air tawar dan asin itu, masih kalah terkenal dibanding jenis ikan yang lain yang banyak ditemui di perairan Indonesia. Bahkan, walau fisiknya sungguh seperti dengan belut sawah, ikan sidat tetap belum mendapat perhatian di penduduk Indonesia. Padahal, ikan itu popularitasnya paling tinggi lho di negeri Asia Timur, sebut saja daerah Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan. Bahkan, ikan ini sungguh langsung di Jepang, Sidat menjadi sajian terfavorit warga Jepang dan diketahui dengan sebutan Unagi. Maka dari itu, tidak aneh kalau orang Indonesia lebih mengenal sebutan Unagi dibandingkan dengan Sidat karena memang kita lebih mengenalnya dari internet ataupun televisi dan ragam masakan negeri matahari itu.
Sebagai ikan yang mampu hidup di hawa tropis, Sidat dikenali gampang dikembangkan oleh para pelaku usaha perikanan. Namun, berdasarkan keterangan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dari seluruh provinsi, adalah kawasan Jabar dan Jateng yang paling serius mengembangkan komoditas bernilai ekonomi tinggi itu. Sehingga bila anda berkunjung ke daerah Jabar dan Jateng, anda mampu dengan mudah mendapatkan jenis ikan yang mirip belut ini.
Ikan ini juga mempunyai nilai ekonomi yang sungguh tinggi, alasannya adalah ajakan ekspor yang tinggi dari negara Asia Timur sedangkan jumlah produksi kita sangat terbatas. Tak heran jikalau harganya juga menjadi sangatlah mahal. Permintaan yang tinggi tersebut, menyebabkan pelaku usaha penangkapan melaksanakan sekian banyak cara semoga pasokan ekspor dapat tetap tercukupi. Mulai dari melakukan cara penangkapan Sidat secara pribadi dari perairan biasa sampai membudidayakannya hingga ikan sidat berukuran layak konsumsi.
Penangkapan Ikan Sidat di Alam Bebas
Terus bertambahnya penangkapan di alam, dapat terjadi sebab sampai saat ini Sidat belum dibudidayakan pada tingkat hatchery (sentra pembenihan) dan tentu saja itu mengakibatkan semua pelaku perjuangan bergantung pada embrio yang terdapat di alam. Oleh akibatnya tidak mengherankan bila lalu ketersediaan Sidat di alam dari tahun ke tahun terus menurun dan terancam. Salah satu upaya untuk menghalangi terjadinya penurunan Sidat di perairan, yakni dengan menciptakan hukum kebijakan, dan upaya-upaya pengelolaan guna merealisasikan sumber daya ikan Sidat yang mampu terus berkesinambungan.
Cara Budidaya Ikan Sidat yang Efektif agar Berhasil
Jika anda membaca beberapa gosip di atas, maka anda membayangkan kalau budidaya ikan sidat ini berada di level yang berlawanan dari pembudidayaan jenis ikan yang lain. Secara umum, hal itu memang benar alasannya budidaya ikan ini tidak semudah ternak belut. Namun bukan mempunyai arti anda tidak bisa membudidayakannya dengan efektif. Berikut ini kami coba rangkumkan beberapa cara efektif untuk budidaya ikan sidat.
1. Mempersiapkan Kolam Ikan Sidat
Sidat mampu dibudidayakan di daerah kolam tanah, beton ataupun terpal yang dicocokkan dengan sumber daya dan dananya. Hal terpenting dari persiapan pengerjaan kolam untuk budidaya sidat yakni sirkulasi air dan aerasi yang mesti mengalir terus menerus 24 jam non stop. Kolam beton dan jenis kolam terpal menjadi bak yang paling tidak sering digunakan untuk tahap budidaya sidat. Karena sifat ikan ini yang peka dengan evolusi lingkungan dan membutuhkan lokasi seperti habitat alaminya maka jenis kolam dari beton dan bak terpal jauh lebih mudah diatur lingkungan ekosistemnya.
Suhu bak air yang optimal lazimnya antara 28° – 32°C. Sedangkan untuk tingkat keasaman (pH) air dalam budidaya sidat untuk perkembangan optimalnya adalah berkisar 7 – 8. Seperti pada umumnyabudidaya perikanan lebih menyukai pH yang mendekati wajar . Anda juga harus memperhatikan kandungan oksigen terlarut dalam air karena ini menjadi aspek paling penting dalam budidaya sidat. Kandungan oksigen terlarut yang baik untuk pertumbuhan biasanya lebih dari 5 mg/L . Hal ini dirasa telah sesuai dengan keperluan kadar oksigen terlarut untuk budidaya di wilayah tropis atau daerah hambar perairan laut.
2. Memilih Bibit Ikan Sidat Berkualitas
Untuk menemukan bibit ikan sidat ini tidaklah mudah, alasannya sebagian besar masih mengandalkan hasil dari tangkapan alam dan lazimnya belum ada yang sukses memijahkannya. Bibit ikan ini bisa ditemui dari ukuran terkecil dimana badan bibit sidat masih berbentuk transparan yang biasanya disebut dengan istilah glass eel. Saat ini tidak sedikit pengepul bibit sidat yang memasarkan melalui media online lho sehingga anda bisa menemuinya dengan mudah.
3. Mempersiapkan Pakan Sidat
Pakan ikan sidat mulai dari pendederan sampai pembesaran mampu berbentukpakan alami atau pakan bikinan. Pakan alami mulai dari plankton hingga cacing sutra. Produksi mampu berupa pasta ataupun pellet yang dicocokkan dengan usia sidat. Agar situasi air di kolam senantiasa terjaga dan pakan alami berupa plankton bisa tumbuh optimal, maka butuh disertakan Suplemen Organik Cair pada air kolam sebanyak 6 ml/m³ secara berkala seminggu sekali.
4. Masa Pembesaran dan Panen
Tahap pembesaran sidat akan dilakukan di kolam dengan pembesaran sampai mencapai ukuran konsumsi atau sejumlah 2-3 ekor per kilogramnya. Ikan sidat yang siap panen dan bisa disantap lazimnya berukuran 180-200 gram/ekor. Cara panen ikan mampu dikerjakan sedikit demi sedikit atau bersama-sama dalam satu kolam. Jika bertahap, caranya yakni dengan memancingnya dengan derma pakan, ketika sedang berebut masakan lebih mudah untuk ditangkap. Tetapi jikalau anda ingin memanen serempak, maka kolam harus dikurangi airnya dan digiring ke bak penampungan. Pisahkan menurut ukuran pada kolam penampung yang airnya dangkal dan sudah dilengkapi aerator.
Nah, itulah beberapa ulasan yang bisa kami berikan seputar ikan sidat yang sangat terkenal di Jepang. Jika anda ingin serius mendalami soal pembudidayaan ikan ini, maka bukan mustahil kalau nantinya anda bisa menjadi salah satu pengekspor Unagi terbesar untuk daerah Jepang sebab sejauh ini permintaannya selalu ramai dan tidak pernah surut.