Mike Tyson Vs Roy Jones, Gelanggang Para Veteran
SURABAYA, – Mantan juara dunia kelas berat Mike Tyson akan bertarung melawan Roy Jones Jr. di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (28/11/2020) dalam pertarungan eksebisi.
Si leher beton, julukan terkenal Mike Tyson di Indonesia, berusia 54 tahun sementara lawannya yang ialah juara dunia di lima kelas berat, terpaut tiga tahun lebih muda darinya.
Pertarungan profesional terakhir Tyson terjadi 15 tahun kemudian, dikala beliau KO dari petinju Irlandia Kevin McBride sesudah enam ronde. Menyusul kekalahan pahit ini, Tyson mengumumkan untuk pensiun.
Tapi kemudian beliau menulis di Instagram, “Pada 28 November, (duel) itu akan menjadi brutal.” Tyson juga menulis, “Dalam hidup, aku mungkin kadang kala kalah, tetapi aku tidak akan kalah di atas ring hari itu!”
Sebaliknya, Jones terakhir kali bertandingpada 2018, setelah mengalahkan petenis Kanada Scott Sigmon. Jones sangat sadar bahwa beliau akan memiliki lebih banyak problem dalam pertandingan mendatang.
Dalam terusan podcast milik pelawak dan moderator ring Joe Rogan, dia mengakui: “Jika Anda dipukul oleh Mike Tyson, apapun bisa terjadi! Dia bukan pons biasa!”
Dilansir DW Indonesia, pihak penyelenggara telah melaksanakan banyak hal untuk mengurangi risiko kesehatan dan cedera, mirip tujuan pertarungan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan uang amal, dijadwalkan berjalan delapan ronde. Durasinya dua menit setiap babak.
Dalam pertarungan itu, petinju akan memakai sarung tangan yang lebih empuk dari umumnya, hingga wasit yang mampu menghentikan pertarungan kapan saja jikalau menurutnya pertandingan itu terlalu berat.
Refleks lebih lambat, pemulihan lebih lambat
Petinju mempunyai risiko kesehatan dikala mereka memasuki ring pada usia lanjut. “Jika petinju tidak melaksanakan tindakan segera, kerusakan serius dapat terjadi,” kata dokter olahraga Walter Wagner kepada DW.
Pria berusia 69 tahun itu adalah dokter olahraga paling populer di Jerman dan sudah menyelidiki serta merawat banyak petinju sepanjang kariernya. “Saya tidak menunjukkan izin kepada salah satu dari mereka (untuk bertanding) pada usia 40,” kata Wagner.
Atlet tinju muda akan pulih lebih singkat ketika menerima pukulan, terang Wagner. Ini berlaku untuk persendian, otot, dan otak. “Seiring bertambahnya usia, hal-hal ini terus menurun. Refleks dan reaksi melambat, tanpa disadari.”
Kemampuan untuk menahan rasa sakit alasannya adalah pukulan juga menurun. Dari sudut pandang medis, tubruk kembalinya Tyson melawan Jones harus dibatalkan.
“Pada usia Tyson, tinju biasanya terlalu berbahaya, meskipun ia tampaksangat fit dalam video pelatihannya,” kata Wagner, yang sudah menjadi mahir bedah kecelakaan selama lebih dari 40 tahun dan ialah petugas medis di Bund Deutscher Berufsboxer (BDB).
“Dulu katanya orang di atas 40-an hanya boleh berperang dalam perkara hebat. Tapi untuk ini, semuanya mesti diperjelas secara medis 100 persen.”
Untuk mengilustrasikan apa yang terjadi di dalam tengkorak para petinju, Wagner memakai versi plastik: “Ambil suatu apel dan palu dan pukul 20 kali. Apa yang terjadi? Ya, berubah menjadi coklat – dan begitulah yang terjadi di otak,” katanya.
Wagner mengakui bahwa perbandingan otak dan apel tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. “Tapi aku kenal banyak petinju,” kata Wagner, “yang terkena demensia pada usia 50, atau hampir 60 tahun, walaupun mereka telah menjalani hidup yang sehat. Kemampuan otak berubah. Demensia dan kerusakan sendi hanyalah kerusakan pemanis dari olahraga tinju.
Terlepas dari risiko kesehatan yang dihadapi Tyson dan Jones, pertarungan ini mempunyai poin cantik. Slogan dan simbol gerakan “Black Lives Matter” terpampang di sabuk “Frontline Battle” dari federasi dunia WBC.
Tyson dan Jones akan bergabung dengan banyak atlet lain yang memakai platform mereka untuk membuat pernyataan yang terang tentang rasisme dan kekerasan polisi terhadap orang kulit gelap.
Tyson meraih 22 dari 44 kemenangan dengan menciptakan lawannya KO di babak pertama. Sebagian besar penggemar tinju berharap duel berjalan lebih lama antara dua veteran tersebut. Tyson menjadi favorit banyak orang. Terlepas dari ancaman pertarungan ini, Jones akan menikmati duel tersebut.
“Saya suka tinju,” katanya. “Kaprikornus kalau saya mati dalam tinju, saya mati sebagai orang yang senang.”