Peduli Warga Yang Kecelakaan Ketika Pandemi, Pemdes Kepatihan Jombang Galang Bantuan
JOMBANG, – Pemerintah Desa (Pemdes) Kepatihan Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggalang dana untuk dua warganya yang mengalami petaka kecelakaan, Minggu (15/11/2020).
Selain keduanya merupakan warga yang kurang mampu, inisiatif ini juga untuk meminimalisir beban warganya yang mengalami kesulitan berat ditengah abad pandemi Covid-19 ini.
Dua warga yang mengalami bencana alam ini yaitu, perjaka berinisial AK (31) dan Achmad Saifudin (23). AK mengalami kecelakaan sekitar satu minggu lalu di Pacet, Mojokerto bersama kekasihnya.
Sepeda motornya terperosok sehabis remnya blong ketika menuruni tanjakan jalan. Kakinya patah, sedangkan sang kekasih eksklusif meninggal dunia dilokasi kejadian.
Sementara Achmad Saifudin, ialah korban kasus penganiayaan oleh oknum Kepala Dusun di Desa Tambakrejo, beberapa waktu yang kemudian. Korban mengalami luka serius dibagian kepalanya.
Menurut Kepala Desa Kepatihan Erwin Pribadi, kedua korban sungguh mebutuhkan uluran tangan untuk biaya pengobatan medisnya. Sebab, selama ini penanganan medis keduanya tersendat karena mereka tak memiliki ongkos untuk penanganan lebih lanjut.
Erwin juga menerangkan, penggalangam dana ini dilaksanakan kepada penduduk yang tinggal di kawasan desa lokal secara sukarela.
“Jadi kami minta kepada perangkat desa saya untuk menggalang bantuan untuk ongkos perawatan kedua warga saya ini. Sebab aku khawatir mereka akan makin parah jikalau tidak secepatnya dikerjakan,” ungkapnya.
Rencananya ongkos yang terkumpul tersebut akan diberikan untuk komplemen ongkos perawatan AK dan Achmad Saifudin di rumah sakit.
Dia menuturkan kondisi AK yang saat ini mesti secepatnya menjalani operasi pada kakinya yang patah.
Namun, pihak keluarganya terpaksa menenteng pulang AK sebab tak mempunyai cukup duit untuk pengobatan tersebut. Terlebih kurun pandemi Covid-19 ini makin menciptakan kondisi ekonomi keluarga AK yang pas-pasan kian susah.
Sedangkan Achmad Saifudin korban penganiayaan AS, oknum Kepala Dusun di Desa Tambakrejo pun tak jauh berlawanan. Selama ini, Pemdes Kepatihan juga sudah berusaha meminta pertanggung tanggapan pelaku untuk menanggung ongkos perawatan Saifudin.
Hanya saja, upaya ini masih belum mendapat balasan serius dari pihak tersangka AS (oknum Kasun).
“Keduanya berasal dari keluarga kurang bisa, berapapun yang terkumpul nanti akan kami berikan terhadap keduanya, nanti kondisional mau kami bawa ke tempat tinggal sakit mana untuk AK ini, aku menyaksikan kesudahannya dahulu, ditambah saya upayakan cari perhiasan dan dari aku eksklusif,” tandasnya.
Selain penggalangan dana bagi warga yang mengalami kesulitan, selama ini Desa Kepatihan juga terus mengamati keadaan warganya terkait protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19.
Mulai dari pembagian masker, patroli desa dan penyediaan kawasan cuci tangan disejumlah titik daerah lazim.