Pemikiran Lava Gunung Semeru Jadi Tontonan, Ini Perayaan Bpbd Lumajang
LUMAJANG, -Masyarakat mengakibatkan rekreasi gres anutan lava di Sungai Besuk Koboan pasca-kenaikan aktivitas gunung Semeru 01 Desember lalu.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD kabupaten Lumajang Muhammad Wawan Hadi Siswoyo mengatakan aliran yang dibentuk berfoto-foto atau selfie ialah pemikiran bahaya sekunder dari material vulkanik yang mampu terjadi sewaktu-waktu.
“Bahaya sekunder dari material di ajaran sungai mampu mengakibatkan korban jiwa,” kata Wawan Hadi Siswoyo ditemui di kantor BPBD Lumajang, Rabu (30/12).
Lokasi objek rekreasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dari Semeru yaitu pedoman sungai Besuk Koboan berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo Desa Supitirang di Dusun Sumbersari, Dusun Curah Koboan dan Dusun Supit.
Mencegah aktivitas berwisata pada tahun gres, Wawan Hadi Siswoyo menerjunkan TRC BPBD untuk menyisir bantaran DAS Gunung Semeru dengan mengoptimalkan pengawasan melibatkan pemerintah desa.
“Kita turunkan tim untuk menyisir bantaran sungai dan menunjukkan imbauan semoga masyarakat tidak mendekat (fatwa Sungai Besuk Koboan-red),” ucap Wawan Hadi.
Wakil Komandan TRC BPBD Lumajang Peltu (Pur) Tentara Nasional Indonesia-AD Sugiono menyatakan cuaca ekstrem selesai-selesai ini menimbulkan kesempatanlahar ataupun peningkatan kegiatan Semeru berubah pada DAS Semeru naik.
Untuk pengawalan supaya lebih maksimal, diterjunkan tim yang diberi peran sescara bergantian atau sift.
“Selain melakukan pemantauan pada pengunjung wisata juga penduduk setempat yang kurang berhati-hati,” tutur Sugiono.
Sugiono meminta masyarakat mengurungkan niatnya dengan tidak berkunjung ke area DAS Semeru, karena suhu panas guguran lava pijar membahayakan jiwa.