Penyebab Dua Kali Gubernur Jatim Khofifah Faktual Covid-19
SURABAYA, – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kembali terkonfirmasi faktual covid-19, sehabis dikerjakan swab PCR.
Khofifah sebelumnya juga pernah dinyatakan terinfeksi corona pada, 2 Januari 2021 lalu.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Aries Agung Paewai menyampaikan kemungkinan Gubernur Khofifah tertular dari pengawal pribadi (Walpri) yang lebih dulu positif covid-19.
“Karena kan memang Walpri nya ia yang kebetulan kena faktual. Kemungkinan kena dari Walprinya ia,” tuturnya lewat sambungan telepon, Jumat (25/6/2021).
Ia menambahkan, setelah dinyatakan positif COVID-19, Gubernur Khofifah akan menjalani isolasi mandiri sambil dijalankan tes Swab PCR ulang.
Seperti diketahui, kabar terinfeksi Gubernur Khofifah Indar Parawansa dari virus asal Wuhan Cina tersebut mengagetkan semua pihak. Sebab sebelumnya Gubernur Khofifah juga pernah terpapar virus COVID-19. Yakni pada 2 Januari 2021. Dan sehabis menjalani isolasi mandiri selama empat pekan, mantan Menteri Sosial Kabinet Kerja ini dinyatakan negatif COVID-19.
Gubernur Khofifah Kembali Terpapar Covid-19
Koordinator Tracing Satgas Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso menyebut, beberapa orang yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 kemungkinan bisa kembali terinfeksi corona.
“Beberapa itu seperti itu (reinfeksi),” singkat Kohar dalam sambungan telepon, Jumat (25/6/2021).
Meski tak secara jelas, Kohar menerangkan, kemungkinan seseorang mampu kembali tertular covid-19 usai dinyatakan sembuh alasannya tidak terbentuknya kekebalan tubuh (antibody) pasca terinfeksi. Bisa juga sebab sistim imunitas yang lemah, sementara pandemi terus berlanjut.
“Mungkin juga seperti itu,” sambung dia.
Kendati demikian, ia meminta penduduk tetap damai dan senantiasa disiplin protokol kesehatan dengan mengenakan masker secara benar, mempertahankan jarak satu sama lain ketika di area publik sekurang-kurangnya1,5 meter serta sering mencuci tangan memakai sabun pada air mengalir.
“Apapun situasinya, mohon protokol kesehatan dijaga. Masker digunakan dengan baik,” tandas Kohar.
Menyoroti reinfeksinya Gubernur Khofifah kemungkinan akibat merebaknya virus covid-19 jenis gres. Mantan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim ini tidak ingin menentukan sebelum ada uji Whole Genum Sequencing (WGS) untuk meneliti ada tidaknya varian gres dari hasil Swab PCR yang telah dijalani.
“Kalau mengira-ngira sih bisa saja, tetapi semestinya kan dicek betul dengan pemeriksaan WGS namanya, Whole Genum Sequencing. Kaprikornus nggak mampu menentukan,” aku Kohar.
Akan namun dengan memperhatikan pertumbuhan virus dewasa ini di tengah-tengah penduduk . Kohar menganggap virus covid-19 condong mempunyai tingkat penularan (patogenitas) dan keparahan (virulensi) jerawat lebih tinggi dibanding virus covid-19 saat mulai mewabah.
Yakni, jika sebelumnya cara penularan covid-19 dikenali melalui percikan lendir atau air liur berbentuk cair (droplet), sekarang penularab telah meningkat lewat partikel yang sangat kecil dan ringan, sehingga dapat tersuspensi dan mengapung di udara (aerosol).
“Secara umum memang sekarang ini pada beberapa perkara itu bisa terjadi, penularan yang cukup intens tadi. Karena (covid-19) lebih gampang menular dan lebih parah,” katanya.
Oleh sebab itu, beliau kembali mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan, salah satu mengenakan masker secara benar serta berkelanjutan.
“Jangan kadang-kadang (jikalau) makan bersamamaskernya dilepas, pas mangap (membuka verbal) virusnya keluar tadi,” tutur Kohar seraya memungkasi.