Ratusan Orang Anggota Psht Penuhi Jalan Dawarblandong Mojokerto, Ini Tujuannya
MOJOKERTO, -Ratusan orang diduga anggota perguruan tinggi silat Persaudaraan Setia Hati Tarate (PSHT) menyanggupi jalan di wilayah Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Kamis (21/01/2021) malam.
Mereka datang dengan iring-iringan motor untuk mencari pelaku penganiayaan atas salah satu anggotanya di kecamatan tersebut.
Namun, saat mereka berkumpul memenuhi simpang empat Jalan Mayjen Sungkono kecamatan lokal, anggota Polsek Dawarblandong membubarkan mereka.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi menyampaikan, golongan orang itu tiba dari wilayah Kabupaten Lamongan.
“Iring-iringan pemuda berangkat dari Lamongan, maksudnya partisipasi kepada seorang rekannya yang menjadi korban penganiayaan sekitar 2 hari kemudian. Korban tersebut sudah membuat laporan polisi,” kata Deddy, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, Unit Reskrim Polsek Dawarblandong telah mengumpulkan bukti-bukti untuk dilakukan proses kepada kasus tersebut.
“Namun, ada misinformasi oleh mitra yang dari Lamongan dan mencari ke Dawarblandong ini yang memiliki batas langsung,” tambah mantan Kapolres Sumenep ini.
Deddy menerangkan, kelompok pemuda itu datang sekitar pukul 20.00 WIB dan pukul 21.30 Wib kembali ke Lamongan.
“Nanti kita akan komunikasi dengan pengelola golongan tersebut untuk kita mampu merespon proses ini, yang jelas perkara ini kami Polsek Dawarblandong dan Polres Mojokerto Kota melaksanakan penindakan untuk kandidat tersangka,” tukasnya.
Menurut Deddy, salah satu anggota perguruan silat itu menjadi korban pengeroyokan dan mengalami luka di bab pelipis.
“Tempat kejadian penganiayaan di Temuireng. Itu ya salah orang, orang ini bukan orang yang akan dipukul namun kena pukul, pelaku ini diketahui korban. Kedua pihak ini tidak saling kenal,” tandasnya.
Menurut warga sekitar, Hari, anggota PSHT datang dengan menjinjing massa ratusan dan berbaju serba hitam. “Lebih kalau seratus orang, ramai pokoknya,” ungkapnya.
Ia tidak tahu niscaya apa yang bahu-membahu terjadi. Namun beliau mendengar memang ada anggota PSHT yang memiliki persoalan dengan warga sekitar.
“Dengar-dengar sih ada dilema dengan orang sini beberapa waktu kemudian, namun tidak tahu niscaya bagaimana,” pungkasnya.