Perawatan Murai Watu Muda Hutan Yang Tepat
Murai Batu (MB) ialah burung kicau terbaik dengan kicauan yang merdu dan bervariasi disertai gaya yang memukau serta penampilan fisik yang menawan.
Murai Batu (MB) termasuk burung yang berakal menirukan bunyi burung lain sehingga semakin memperkaya variasi kicauannya. Kelebihan lain dari burung ini ialah keindahan fisiknya terutama pada bab ekornya yang panjang menjuntai sehingga menciptakan banyak kicau mania jatuh cinta pada burung petarung ini dan tertarik untuk memeliharanya untuk klangenan dirumah atau untuk dilombakan walaupun harga Murai Batu (MB) tergolong mahal.
Tapi walaupun harganya mahal, Murai Batu (MB) tetap laku manis dipasaran baik yang dari tangkapan hutan maupun dari penangkaran.
Karena harganya yang mahal itulah banyak penggemar burung ini menentukan membeli Murai Batu (MB) muda hutan (bakalan) walaupun resiko kematiannya sangat besar.
Terlepas dari resiko tersebut Murai Batu (MB) muda hutan tetap menjadi pilihan alasannya ialah harganya yang jauh lebih murah dari Murai Batu hasil penangkaran dan Murai Batu yang sudah jadi (gacor).
Kalau Murai Batu (MB) muda hutan yang menjadi pilihan untuk dipelihara, belilah pada penjual burung yang sudah kita kenal baik atau yang sudah menjadi langganan kita supaya lebih kondusif alasannya ialah banyak Murai Batu (MB) tangkapan hutan yang didapat dari hasil pancingan. MB hasil pancingan sulit untuk bertahan hidup alasannya ialah kail pancing biasanya masih tertinggal di tenggorokannya.
Ciri Murai Batu (MB) yang prospek biasanya terlihat pada perilakunya yang lebih kasar diantara MB lainnya, nafsu makannya juga paling rakus dari yang lainnya, sorot matanya tajam dan melotot ibarat sedang marah, posturnya tegap ibarat menantang, body ramping memanjang, kepala papak, bulunya rapi mengkilap kebiruan, kakinya mencengkram berpengaruh dan selalu waspada pada keberadaan Manusia disekitarnya, bunyi cetrekannya keras dan dobel.
Pilihlah Murai Batu (MB) dengan ciri-ciri ibarat yang disebutkan diatas, alasannya ialah MB dengan ciri-ciri tersebut mempunyai mental yang anggun dan akan lebih cepat berkicau nantinya.
Setelah kita mendapat Murai Batu (MB) yang kita inginkan, pertama kali yang harus dilakukan ialah mengkondisikan MB muda hutan tersebut supaya mengikuti keadaan dengan lingkungan barunya terlebih dahulu, tidak usah terburu-buru melatihnya untuk makan voer.
Full kerodong, tempatkan ditempat yang tenang, jauhkan dari bunyi gaduh yang mengagetkan serta lalu-lalang Manusia supaya MB tidak stres. Untuk sementara tidak usah dimandikan dulu, sediakan ulat hongkong, kroto, dan jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya sebagai hidangan pakannya. Sediakan dicepuk berbeda dalam jumlah yang cukup banyak supaya MB merasa bahagia selama masa adaptasi.
Kenapa harus jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya..???
Karena pada masa-masa ini, Murai Batu (MB) tangkapan hutan tersebut masih sangat waspada, MB gampang terkejut ketika mendengar bunyi atau hanya melihat sedikit gerakan saja. Yang ditakutkan jika kita memberi jangkrik ukuran besar yang utuh pada ketika sedang memakannya dan tiba-tiba ada sesuatu yang mengagetkannya maka akan menciptakan MB tersedak dan berakibat fatal.
Lakukan perawatan tersebut selama 1 minggu, dan sehabis 1 ahad kerodong sudah sanggup dibuka supaya MB mulai mengenal lingkungan barunya. MB cukup dikerodong pada malam hari saja. Sediakan cepuk mandi didalam kandangnya supaya Murai Batu (MB) sanggup mandi sendiri.
Kita mulai sanggup melatihnya untuk makan voer, caranya sebagai berikut:
• Ulat hongkong (UH) dipotong kecil-kecil kemudian dicampur dengan kroto dan sedikit voer halus, aduk hingga rata.
• Berikan jangkrik 5 ekor saja untuk pagi dan sore hari, boleh yang ukuran sedang atau besar dipotong kakinya terlebih dulu.
• Hari berikutnya tambahkan porsi voer lebih banyak, kurangi porsi kroto dan ulat hongkong, jangkrik tetap 5/5, tambah terus porsi voer setiap harinya hingga MB mau makan voer polos tanpa kroto dan ulat hongkong. Cek kotoran MB jika sudah padat dan berwarna sama ibarat voer yang kita berikan berarti MB sudah ngevoer.
• Lanjutkan ketahap berikutnya, yaitu melatih Murai Batu (MB) untuk makan voer kasar, caranya campurkan voer kasar bertahap dengan voer halus yang sudah biasa dikonsumsi MB hingga MB tersebut benar-benar mau mengkonsumsi voer kasar yang kita sediakan.
• Jangkrik tetap diberikan 5/5 dulu supaya Murai Batu (MB) masih merasa lapar dan terbiasa untuk mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.
Setelah Murai Batu (MB) ngevoer total selanjutnya tahap penjinakan, caranya sebagai berikut:
• Mandikan Murai Batu (MB) dengan memakai sprayer hingga berair kuyup.
• Setelah final dimandikan, berikan jangkrik eksklusif dari tangan. Kalau MB masih takut untuk mengambilnya, kita sanggup memakai lidi yang panjang untuk menusuk jangkrik kemudian sodorkan pada MB, ulangi terus cara tersebut hingga MB bakalan tersebut tidak takut lagi mengambil jangkrik yang kita sodorkan.
• Setelah itu gantang ditempat yang ramai lalu-lalang orang supaya MB terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitarnya.
Setelah Murai Batu (MB) sudah agak jinak lalat dan berani mengambil jangkrik yang kita berikan eksklusif dari tangan kita, mulailah untuk melatihnya mandi dikeramba.
Awalnya mungkin agak susah untuk memasukkan Murai Batu (MB) kedalam keramba mandi, untuk itu kita sanggup memancingnya dengan jangkrik supaya MB mau masuk kedalam keramba.
Setelah Murai Batu (MB) masuk kedalam keramba, coba pancing dengan disemprot halus memakai sprayer untuk memancingnya supaya mau mandi. Setelah final mandi, angin-anginkan dulu hingga bulunya kering kemudian dijemur.
Setelah Murai Batu (MB) mulai rajin ngeriwik berarti MB muda hutan tersebut sudah mulai sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungan barunya, kita sanggup mulai mengatur porsi pertolongan Ekstra foodingnya.
• Tingkatkan porsi pertolongan jangkriknya secara bertahap dari yang semula 5/5 pagi/sore menjadi 7/7 pagi/sore, dan sanggup ditambah lagi hingga MB rajin ngeplong.
• Berikan ulat hongkong (UH) 3/3 pagi/sore.
• Kroto segar juga perlu diberikan 2 hari sekali dengan porsi satu cepuk untuk sekali pemberian.
• Berikan cacing seminggu sekali dengan porsi 2 ekor.
Demikian sedikit warta perihal perawatan Murai Batu muda hutan yang tepat. Untuk warta lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih