Syarat Mutlak Semoga Burung Layak Menjadi Juara
Untuk sanggup mengorbitkan seekor burung biar menjadi juara, syaratnya tidak hanya harus gacor dan sanggup nampil saja ketika dilombakan. Tapi untuk sanggup juara, burung harus mempunyai kualitas yang cantik dari segala aspek yang telah ditentukan dalam kriteria evaluasi lomba burung kicau.
Dalam penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa kriteria dasar evaluasi yang sudah menjadi pakem dan komitmen bersama, yaitu:
Irama lagu
Irama lagu ialah point evaluasi yang utama dalam lomba burung kicau. Irama lagu merupakan suatu rangkaian bunyi kicauan dari seekor burung yang mempunyai alunan nada dengan tempo ketukan yang dibawakan secara teratur dan serasi.
Irama lagu mencakup rangkaian kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya lagu, dan kombinasi speed antara satu lagu dengan lagu lainnya yang dirangkai serta dibawakan secara serasi sehingga menjadi satu rangkaian lagu yang terdengar merdu dan tidak berantakan.
Irama lagu yang baik ialah yang mempunyai kombinasi lengkap, yaitu: bervariasi, tanpa jeda, mempunyai tonjolan (tembakan), permainan speed dan ritme lagu yang ideal, spasi nada, bahan lagu yang variatif, tidak terpotong-potong dan tidak diulang-ulang.
Irama lagu yang baik harus membentuk keserasian dari seluruh bahan lagu yang dimiliki oleh seekor burung. Disamping itu, burung harus rajin melantunkan irama-irama lagu yang masuk kriteria penilain juri sewaktu lomba berlangsung, yaitu suara-suara tonjolan yang terdengar lebih lebih banyak didominasi dari bunyi burung-burung lainnya sehingga lebih gampang terpantau.
Volume
Volume mencakup tebal tipisnya suara, yaitu kenceng, sedang, dan kecil. Burung tidak hanya bersuara keras/kenceng saja, tapi lebih menitik beratkan pada kualitas bunyi burung. Bukan volume bunyi yang paling keraslah yang dinilai paling baik, tapi harus ada unsur-unsur lainnya ibarat kemerduan suara.
Kualitas volume bunyi burung yang baik ialah bunyi burung yang empuk (enak didengar) dan tidak cempreng, suaranya juga harus jernih (kristal), tidak parau dan bersuara nyaring (lantang/tembus).
Fisik
Untuk evaluasi Fisik sanggup dilakukan dengan penglihatan secara langsung. Yaitu burung harus sehat, tidak mempunyai cacat fisik, warna bulu cantik dan tepat (bulu tidak kusam dan tidak rusak), dan hal-hal lainnya yang terlihat.
Gaya main
Untuk evaluasi gaya main sangat dinamis alasannya ialah tergantung dari gaya dan abjad yang menjadi ciri khas dari masing-masing jenis burung. Tapi intinya, burung harus bunyi (berkicau) stabil di atas tangkringan dan tampil menarik sewaktu berkicau, tidak berperilaku bandel ibarat ngeruji, ngelantai, salto dan lainnya yang sanggup mengurangi point evaluasi dari juri lomba.
Jadi kesimpulannya, lomba burung kicau ialah lomba laga bunyi kicauan burung, atau sanggup di artikan juga lomba seni bunyi burung, dan tentunya yang harus menjadi point evaluasi utama ialah kualitas kicauannya (irama lagu) burung, bukan gaya main burung, bukan sangkar burung yang glamor dan mahal, dan bukan siapa pemilik dari burung tersebut.
Jadi, hal terpenting yang harus kita perhatikan untuk mencetak burung biar sanggup berprestasi di arena lomba ialah kualitas bunyi kicauannya. Walaupun aspek-aspek lainnya juga tidak kalah penting, alasannya ialah masing-masing saling mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya biar burung menjadi yang terbaik dan layak menjadi juara.
Kualitas irama lagu dan bahan lagu yang cantik dari seekor burung, tidak sanggup muncul tiba-tiba dengan sendirinya, tapi harus melalui proses panjang dari mulai perawatan harian hingga pada pemasteran yang tepat dan konsisten.
:
Kriteria evaluasi lomba pada beberapa jenis burung kicau
Penyebab Murai Batu (MB) ngetem ketika lomba
Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya
Cara membentuk Kacer biar lebih fighter, gacor dan buka ekor
Demikian sedikit isu ihwal syarat mutlak biar burung layak menjadi juara. Untuk isu lain seputar burung kicau, sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
