Cara Mengatasi Sirtu/Cipoh Macet Bunyi
Sirtu/Cipoh termasuk burung yang sensitif dan rawan stress yang sanggup berakibat hingga macet bunyi. Jika Sirtu/Cipoh hingga mengalami stress dan macet bunyi, maka agak susah dan membutuhkan waktu cukup usang untuk memulihkannya biar gacor lagi.
Ada banyak faktor yang sanggup mengakibatkan Sirtu/Cipoh macet bunyi, antara lain:
• Over Birahi (OB)
Ciri-ciri Sirtu/Cipoh yang dalam kondisi over birahi (OB) biasanya bertingkah manja/miyik, dan umumnya pada Sirtu/Cipoh yang jinak maka dikala dicetreki bukannya bunyi tapi malah menyebarkan bulu-bulunya (nyekukruk) dan sayapnya ngleper serta paruh hanya mangap-mangap saja tanpa bersuara.
Jika Sirtu/Cipoh bertingkah menyerupai itu kemungkinan besar burung tersebut mengalami over birahi (OB). Kondisi tersebut biasanya disebabkan lantaran santunan ekstra fooding (EF) yang hiperbola dan tidak teratur.
Cara menanganinya:
- Asingkan/jauhkan Sirtu/Cipoh dari burung-burung lain yang gacor terutama dari keberadaan Sirtu/Cipoh jantan lain yang gacor.
- Embunkan Sirtu/Cipoh setiap pagi untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi.
- Mandikan Sirtu/Cipoh setiap hari sekitar jam 07.00 atau jam.08.00 pagi.
- Jemur Sirtu/Cipoh selama 1-2 jam secara rutin setiap hari.
- Kurangi porsi santunan ekstra fooding (EF) menyerupai jangkrik, ulat hongkong (UH), ulat sangkar (UK) dan juga kroto.
- Berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang dicampurkan pada air minumnya seminggu dua kali.
- Gantang Sirtu/Cipoh didekat bunyi gemercik air untuk relaksasi dan memancingnya untuk buka suara.
• Drop Mental
Penyebab Sirtu/Cipoh drop mental biasanya lantaran kalah dikala ditrek/di laga dengan Sirtu/Cipoh lain yang lebih dominan. Bisa juga lantaran dalam penempatannya sering dijejer/berdekatan dengan Sirtu/Cipoh jantan lain yang gacor sehingga menyebabkannya tertekan dan berakibat macet bunyi.
Cara menanganinya:
Untuk penanganan Sirtu/Cipoh yang drop mental caranya sama dengan penanganan Sirtu/Cipoh yang over birahi (OB), hanya bedanya pada porsi santunan ekstra fooding (EF) saja.
Jika pada Sirtu/Cipoh yang over birahi (OB) porsi santunan ekstra fooding (EF) dikurangi, maka pada Sirtu/Cipoh yang mengalami drop mental porsi santunan ekstra fooding (EF) menyerupai jangkrik, ulat hongkong (UH), ulat sangkar (UK) dan kroto justru perlu diberikan lebih banyak dari porsi hariannya.
• Kurang gizi
Sirtu/Cipoh yang kurang gizi atau sakit cenderung tidak aktif dan malas berkicau, bahkan jikalau didekati atau digoda tidak merespon. Bulu-bulunya juga menjadi gampang rontok, kusam, dan nyekukruk. Badan kurus hingga dadanya nyilet.
Hal itu sanggup disebabkan lantaran santunan pakan yang tidak berkualitas dan biasanya terjadi pada Sirtu/Cipoh yang hanya diberikan voer saja sebagai pakannya tanpa diberikan ekstra fooding (EF).
Cara menanganinya:
- Segera berikan ekstra fooding (EF) yang gampang dicerna menyerupai ulat hongkong (UH) yang masih berwarna putih (baru ganti kulit), penggalan perut jangkrik atau belalang, kroto segar satu sendok makan setiap harinya. Agar kondisinya cepat pulih, sebaiknya ekstra fooding (EF) diberikan sekenyangnya.
- Berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang dicampurkan pada air minumnya dua kali seminggu.
- Untuk sementara Sirtu/Cipoh tidak perlu dimandikan hingga kondisinya pulih.
- Jemur Sirtu/Cipoh selama 1-2 jam rutin setiap harinya.
- Gantamg Sirtu/Cipoh ditempat yang hening dan sejuk.
:
Kelebihan Cendet kepala hitam dibanding Cendet topeng dan Cendet semi
Mengenal ciri-ciri Lovebird (LB) biola
Cara merawat burung Jongkangan biar cepat bunyi
Demikian sedikit warta ihwal "Cara mengatasi Sirtu/Cipoh macet bunyi". Untuk warta lain seputar Sirtu/Cipoh, sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih