Tahapan Perawatan Murai Watu Bakalan Biar Cepat Ngeplong
Artikel kali ini yakni lanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu: "Cara melatih Murai Batu bakalan/muda hutan (MH) biar cepat ngevoer".
Setelah Murai Batu (MB) bakalan ngevoer total, maka perawatan selanjutnya yang harus kita lakukan yakni untuk menciptakan Murai Batu bakalan tersebut mapan dan berani berkicau dengan lantang (ngeplong).
Berikut ini tahapan perawatan Murai Batu (MB) bakalan sehabis ngevoer total:
• Setelah Murai Batu (MB) terpantu sudah ngevoer total, seminggu kemudian kita sudah mulai sanggup melaksanakan perawatan mandi secara rutin dan juga penjemuran secara sedikit demi sedikit diubahsuaikan dengan kemampuan Murai Batu tersebut dalam menahan panas Matahari.
Embunkan Murai Batu (MB) bakalan setiap pagi mulai jam 05.00 untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan waktu paling favorit bagi burung-burung di alam bebas untuk berkicau saling bersahutan, sehingga Murai Batu bakalan juga akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong).
Pada tahap ini sebaiknya Murai Batu (MB) tidak perlu dikerodong pada siang hari (cukup dikerodong pada malam hari saja). tapi penempatannya tetap dilokasi yang sepi/tenang dan jauh dari banyak sekali macam gangguan untuk mengurangi tingkat stresnya.
Untuk pakan hariannya tetap disediakan voer agresif ditambah jangkrik 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari. Jangan menawarkan jangkrik terlalu banyak biar Murai Batu (MB) bakalan masih merasa lapar dan terbiasa memakan voer yang disediakan alasannya yakni tidak ada pakan lainnya.
Berikan kroto segar seminggu 3 kali dengan porsi satu cepuk untuk setiap kali pemberian. Kroto sebaiknya diberikan pada pagi hari sehabis dimandikan dan hendak dijemur.
• Setelah satu atau dua ahad ditempatkan dilokasi yang sepi, Murai Batu (MB) bakalan tersebut mulai bisa digantang di kawasan yang agak ramai dan banyak acara Manusia disekitarnya.
Awalnya Murai Batu (MB) bakalan tersebut memang akan glabrakan, bahkan bisa hingga menabrak jeruji sangkar dan kadang juga hingga menjadikan luka pada serpihan atas paruhnya. Tapi hal itu tidak akan berlangsung lama, alasannya yakni sehabis beberapa hari ditempatkan dilokasi yang ramai, Murai Batu akan mulai terbiasa dengan lingkungan barunya dan sudah mulai tenang.
• Setelah dua atau tiga ahad ditempatkan dilokasi yang ramai, Murai Batu (MB) bakalan sudah mulai sanggup menyesuaikan diri dan mulai mapan yang ditandai dengan sudah mulai ngeriwik dengan sesekali ngeplong terutama pada dikala turun hujan. Dan dua atau tiga ahad berikutnya Murai Batu (MB) sudah mulai rajin ngeplong.
• Setelah Murai Batu (MB) bakalan tersebut mengalami mabung pertama selama kita pelihara, maka akan terlihat terang perubahan pada karakternya, terutama pada gaya, mental, dan variasi kicauannya, bahkan sudah mulai bereaksi dan terpancing emosinya ketika mendengar bunyi burung lain. Pada tahap ini Murai Batu sudah bisa mulai ditrek untuk melihat mental dan juga bakatnya.
Tahapan perkembangan di atas yakni tahapan secara umum, alasannya yakni ada Murai Batu (MB) yang sanggup lebih cepat mapan/jadi dan ada juga yang lebih lama, alasannya yakni semua tergantung dari mental dan karakternya masing-masing serta dipengaruhi juga dari teladan perawatan yang diterapkan.
Tapi umumnya 2-3 bulan sehabis kita rawat, Murai Batu (MB) sudah berani bersuara ngeplong, walaupun ada juga yang gres satu ahad dipelihara sudah berani ngeplong.
:
Tips menentukan Murai Batu bakalan/muda hutan yang bagus
Penyebab maut pada Murai Batu bakalan/muda hutan (MH)
Dampak jelek penjemuran yang terlalu usang pada Murai Batu
Demikian sedikit isu ihwal "Tahapan perawatan Murai Batu bakalan biar cepat ngeplong". Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih