Budidaya Burung: Mengenal Kenari Kepala Hitam Dari Afrika
Mengenal Kenari Kepala Hitam dari Afrika | burungbudidaya -Burung finch terdiri atas beberapa ratus spesies yang menyebar di semua penjuru dunia. Salah satu marga/genus paling popular yaitu Serinus , yang juga mempunyai beberapa puluh spesies tergolong juga kenari (Serinus canaria). Nah , spesies-spesies yang nama depannya Serinus kerap dimaksud dengan komplemen kenari juga. Umpamanya black-headed canary/kenari kepala-hitam (Serinus alario). Walau belum ramai di market , tetapi sudah ada kicaumania yang memeliharanya , bahkan juga sudah ada importir yang mendatangkannya ke Indonesia.
Kenari-kepala hitam sanggup disilangkan dengan kenari umum. Anakannya dimaksud kenari alario.
Beberapa besar burung finch yang ada di Indonesia tiba dari Afrika , tergolong juga kenari kepala-hitam. Di habitat aslinya , burung ini bergerak ikuti contoh hujan. Mereka bergerak sehabis curah hujan dari timur Afrika Selatan ke barat , untuk mencari benih atau biji-bijian yang mulai berkecambah , juga tanaman-tanaman bunga yang masih tetap fresh.
Diluar itu , kawanan burung kenari kepala-hitam juga kerap bermigrasi ke Namibia di selama pantai barat hingga Taman Nasional Etosha. Spesies ini nyaris sanggup diketemukan dalam segalanya type lanskap dari lokasi penyebarannya.
Karakteristik kenari kepala-hitam
Panjang tubuh black-headed canary seputar 12-14 cm. Tak menyerupai kenari yang memerlukan perhatian Istimewa dalam sexing (identifikasi type kelamin) , kenari kepala-hitam praktis dibedakan pada jantan serta betina , berdasar pada performa serta warna bulunya.
Burung jantan terlihat lebih tegas , dengan kepala berwarna hitam. Leher serta segi atas dada berwarna kehitaman , serta menghasilkan abjad V terbalik. Ekor kecokelatan , segi pinggir sayap hitam , serta perut cokelat kekuningan atau keputihan.
Burung betina memilliki kepala berwarna abu-abu. Ekor serta pinggir sayapnya coeklat kusam. Diluar itu , postur tubunya sedikit lebih kecil , dengan selisih panjang tubuh seputar 1-2 cm dari burung jantan.
Kenari kepala-hitam dulu dimasukkan dalam genus Alario , dengan nama spesies Alario alario. Namun beberapa ornitholog di sekarang ini setuju meletakkannya dalam genus Serinus , dengan nama spesies Serinus alario.
Ada dua subspesies/ras kenari kepala-hitam , yaitu Serinus alario alario serta Serinus alario leucolaema. Tampilan ke-2 ras ini hanya tidak sama pada burung jantan , adapun burung betina mempunyai performa fisik yang sama.
Pakan paling utama black-headed canary
Di alam liar , kenari kepala-hitam mencari pakan diatas permukaan tanah menyerupai benih , bijian , serta pucuk rumput. Namun untuk burung yang dirawat dalam kandang harian , pakan yang ditemukan berupa variasi sebagian materi pakan.
Misal pakan yang sanggup diberikan yaitu canary seed (45%) , pakan finch (45%) , serta bijian fresh (10%). Sayuran sanggup diberikan juga selaku extra fooding (EF) , sedikitnya 2 x satu ahad , dan biji berkecambah.
Selain EF sayuran , Anda sanggup juga memberikannya EF hewani menyerupai ulat hongkong , baik dalam kondisi hidup ataupun kering (UH kering atau tepung UH) , atau sanggup pula ulat jerman hidup atau kering.
Kenari-kepala hitam sanggup disilangkan dengan kenari umum. Anakannya dimaksud kenari alario.
Beberapa besar burung finch yang ada di Indonesia tiba dari Afrika , tergolong juga kenari kepala-hitam. Di habitat aslinya , burung ini bergerak ikuti contoh hujan. Mereka bergerak sehabis curah hujan dari timur Afrika Selatan ke barat , untuk mencari benih atau biji-bijian yang mulai berkecambah , juga tanaman-tanaman bunga yang masih tetap fresh.
Diluar itu , kawanan burung kenari kepala-hitam juga kerap bermigrasi ke Namibia di selama pantai barat hingga Taman Nasional Etosha. Spesies ini nyaris sanggup diketemukan dalam segalanya type lanskap dari lokasi penyebarannya.
Karakteristik kenari kepala-hitam
Panjang tubuh black-headed canary seputar 12-14 cm. Tak menyerupai kenari yang memerlukan perhatian Istimewa dalam sexing (identifikasi type kelamin) , kenari kepala-hitam praktis dibedakan pada jantan serta betina , berdasar pada performa serta warna bulunya.
Burung jantan terlihat lebih tegas , dengan kepala berwarna hitam. Leher serta segi atas dada berwarna kehitaman , serta menghasilkan abjad V terbalik. Ekor kecokelatan , segi pinggir sayap hitam , serta perut cokelat kekuningan atau keputihan.
Burung betina memilliki kepala berwarna abu-abu. Ekor serta pinggir sayapnya coeklat kusam. Diluar itu , postur tubunya sedikit lebih kecil , dengan selisih panjang tubuh seputar 1-2 cm dari burung jantan.
Kenari kepala-hitam dulu dimasukkan dalam genus Alario , dengan nama spesies Alario alario. Namun beberapa ornitholog di sekarang ini setuju meletakkannya dalam genus Serinus , dengan nama spesies Serinus alario.
Ada dua subspesies/ras kenari kepala-hitam , yaitu Serinus alario alario serta Serinus alario leucolaema. Tampilan ke-2 ras ini hanya tidak sama pada burung jantan , adapun burung betina mempunyai performa fisik yang sama.
Pakan paling utama black-headed canary
Di alam liar , kenari kepala-hitam mencari pakan diatas permukaan tanah menyerupai benih , bijian , serta pucuk rumput. Namun untuk burung yang dirawat dalam kandang harian , pakan yang ditemukan berupa variasi sebagian materi pakan.
Misal pakan yang sanggup diberikan yaitu canary seed (45%) , pakan finch (45%) , serta bijian fresh (10%). Sayuran sanggup diberikan juga selaku extra fooding (EF) , sedikitnya 2 x satu ahad , dan biji berkecambah.
Selain EF sayuran , Anda sanggup juga memberikannya EF hewani menyerupai ulat hongkong , baik dalam kondisi hidup ataupun kering (UH kering atau tepung UH) , atau sanggup pula ulat jerman hidup atau kering.