-->

Budidaya Burung: Cara Merawat Murai Kerikil Borneo Agar Lebih Bersungguh-Sungguh Suara / Berkicau (Gacor)

Blog Si Petani – Sejak tukar barang dengan seorang mitra beberapa ahad kemudian , Murai Batu Borneo (MBB) yang pada mulanya memang sudah bunyi (berkicau) namun belum terlalu tekun , tetapi setelah selama beberapa usang memelihara seringkali terbesit untuk menyebabkan biar MBB ini lebih tekun berkicau dan lebih gacor dengan usia yang masih relative muda , dan bagaimana caranya ya … ?

Banyak golongan penggemar murai watu yang memiliki MBB yang maksudnya cuma sekedar untuk kicauan dirumah saja dan tidak untuk diikutsertakan dalam beberapa kontes yang diadakan , demikian pula dengan saya sendiri yang memang sengaja memelihara untuk sekedar buat hiburan rumahan saja. Akan tetapi kita akan merasa lebih besar hati jikalau burung yang kita miliki dengan rawatan yang kita laksanakan sendiri sanggup sukses sesuai dengan yang kita harapkan. Sekalipun seringkali banyak juga yang komentar dan mendiskriminasikan MBB ini , kenapa demikian ? alasannya yakni dengan harga yang relative murah dengan perawatan yang saban hari mesti senantiasa di jor dengan kroto dan EF yang lain , apakah ga rugi ? sementara harga jualnya murah ?  Kembali ke permasalah diatas , jikalau memang cuma untuk peliharaan sendiri pastinya kita tidak akan merasa rugi sekalipun mesti mengeluarkan ongkos lebih untuk pembelian makanan , EF , dan juga vitamin dan lain-lainnya. 

Dan Alhamdulillah selama beberapa ahad dirawat dengan menampilkan makanan ektra dan juga dibarengi dengan vitamin , burung menjadi lebih tekun bunyi.

Apakah rahasianya ? ternyata ada trik dan cara yang dijalankan diantaranya :

  1. Perbanyak makanan berupa kroto setiap harinya , pagi 1 sendok makan dan sore juga 1 sendok makan bahkan di saat pada siang hari habis , seringkali dikasih juga sekalipun porsinya tidak sebanyak pagi dan sore , sampai ada pergantian dari si burung , tetapi tetap berikan makanan hariannya yakni voer , jikalau memang sudah ngevoer. 
  2. Langkah kedua yakni didekatkan dengan burung musuh jenis yakni burung betina , usahakan jaraknya tidak terlampau bersahabat , sekitar 2-3 meter , apa maksud dan maksudnya ? maksudnya yakni di saat burung jantan yang saban hari senantiasa dijor dengan kroto maka akan muncul birahi si burung bertambah sehingga di saat menyaksikan musuh jenis , secara otomatis si jantan akan mengeluarkan bunyi aslinya dan akan otomatis pula menghasilkan si jantan senantiasa berkicau , seperti mengajak bercumbu dengan si betina. 
  3. Proses berikutnya setelah gacor yakni , minimalkan bertahap sumbangan kroto , tetapi tidak sama sekali meniadakan sumbangan kroto , alasannya yakni ada sebegian nasehat yang menyatakan , terlalu pada biasanya sumbangan kroto juga kurang baik untuk fisik si burung , alasannya yakni bagaimanapun juga tetap mesti sebanding sumbangan makan untuk burung , mesti menyanggupi keperluan burung , mulai kalori , protein , vitamin , mineral , dan lain-lainnya.


Demikian sedikit share pengalam.

ARTIKEL LAIN TENTANG MURAI BATU:
Semoga bermanfaat
Salam burungbudidaya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel