-->

Budidaya Burung: Teknik Dan Cara Budidaya Daun Bawang (Muncang)

Muncang banyak ditanaman dan dibudidayakan dengan teladan tanam tumpang sari. Sistem tumpang sari yang kini banyak ditanam yakni dengan tumbuhan sawi , cabai , wortel dan sayuran daun lain. Sebenarnya kecerdikan daya tumbuhan daun bawang relatif sungguh mudah. yang lebih menyenangkan yakni hasil dari panennya sungguh gampang untuk dipasarkan dan bahkan para tengkulak akan tiba untuk survey dan bahkan akan pribadi bayar di kawasan untuk melakukan pembayaran secara tunai , dengan harga jual yang relatif stabil dan menguntungkan. Berminat untuk menjajal , baca dahulu ulasan berikut ini !

Tips untuk mengawali usaha

1. Pilihlah lahan yang tepat untuk penanaman bawang daun. Disini tanah yang paling sesuai untuk tumbuhan daun bawang yakni yang banyak mengandung humus. Sebaiknya dijalankan 15-30 hari sebelum tanam.

2. Selanjutnya , buatlah persemaian. Caranya , olah tanah , kemudian tanam biji atau anak tunas selaku bibit. Untuk 1 ha lahan , diperlukan bibit (tunas) sebanyak 200.000 anakan atau 1 ,5-2 kg biji.

Disarankan untuk hasil yang terbaik hendaknya lebih baik menggunakan bibit yang dari tunas atau anakan bukan dari persemaian , sebab disamping waktunya usang , belum pasti hasil dari persemaiana tadi akan mengahsilkan bibit yang berkualitas.

3. Siapkan lahan untuk penanaman. Caranya , cangkul tanah sedalam 30-40 cm , kemudian berikan pupuk sangkar sebanyak 10-15 ton/ha. Buat bedengan selebar 0 ,6-1 m. Buat parit dengan lebar 20-30 cm di antara bedengan. Pengapuran dijalankan bila tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit diaduk merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.

4. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.

5. Pindahkan bibit ke lahan penanaman sehabis berumur 2 bulan (tingginya 10-15 cm).

6. Waktu tanam terbaik permulaan ekspresi dominan hujan (Oktober) atau permulaan kemarau (Maret). Kendala Budidaya Bawang Daun Jenis Tanaman daun bawang ini gampang terjangkit hama dan penyakit , utamanya pada ekspresi dominan hujan.

Berikut berbagai macam hama dan penyakit yang biasa menyerang tumbuhan bawang daun ini , yakni :

- Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.) Pengendalian: cara pergiliran tumbuhan dengan tumbuhan bukan Liliaceae dan pengendalian kimia dengan Hostathion 40 EC , Orthene 75 SP , Cascade 50 EC atau dengan perangkap ngengat.

- Busuk daun/embun tepung (Peronospora destructor (Berk.) Casp) Pengendalian: menggunakan benih/bibit sehat , rotasi tumbuhan dengan tumbuhan bukan Liliaceae dan fungisida Dithane M-45 , Antracol 70 WP atau Daconil 75 SP.

- Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci Lind.) Pengendalian: pergiliran tumbuhan bukan Liliaceae; menanam secara serempak; memasang perangkap serangga berupa kertas/dengan insektisida Mesurol 50 WP.

- Busuk leher batang (Bortrytis allii Munn.) Gejala: leher batang menjadi lunak , berwarna kelabu , bentuknya menjadi bengkok dan busuk. Pengendalian: pergiliran tumbuhan bukan Liliacea , penggunaan benih/bibit sehat , mengembangkan kebersihan kebun dan tumbuhan dan fungisida Dithane M-45 atau Daconil 75 WP.

Strategi Budidaya Bawang Daun


- Pastikan lahan sudah dimasak sebelum ditanami sehingga elemen hara yang dikehendaki tumbuhan bawang daun tercukupi.
- Lakukan upaya pengendalian penyakit sedini mungkin , antara lain mampu dijalankan dengan cara menyemprotkan pestisida sesuai anjuran.
- Setelah tumbuhan bawang daun berumur 3-4 ahad , berikan pupuk urea sebanyak 3 g untuk setiap tanaman.
- Lakukan panen bawang daun sehabis berumur 2 ,5 bulan sejak ditanam atau sekitar 4 bulan dari biji disemai. Tanaman yang bagus sanggup menciptakan 10 ton/ha bawang daun.
- Sebelum kanopi tumbuhan utama saling menutup , bawang daun mesti sudah dipanen.
- Gali isu dan wawasan perihal budidaya bawang daun lewat banyak sekali media menyerupai buku , majalah , pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan kesibukan pertanian dan perkebunan dsb.

sumber dari : www.binaukm.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel