-->

Budidaya Burung: Ini Ia Burung Perkutut Bernilai Miliaran



Komunitas di luar pecinta burung perkutut , yakinlah , bakal berdecak takjub dan geleng kepala mendengar ini. Seekor perkutut jawara nasional , peraih point LPI (Liga Perkutut Indonesia) tertinggi , bandrolnya ternyata tak cuma jutaan tetapi tembus miliaran rupiah.

Hasil pencarian www.lawupos.net , burung perkutut jawara nasional pertama yang dibandrol miliaran rupiah yakni Susi Susanti. Perkutut jawaran di kala tahun 80-an , milik H. Muhammad , Surabaya ini pernah dibandrol Rp 0 ,75 miliar (Rp 750 juta). Bergelang GM , Susi Susanti sempat merajai konkurs perkutut dalam negeri sampai empat tahun berturut-turut.

Perkutut jawara nasional lain yang dibandrol selangit yakni Misteri Bahari. Perkutut milik John Suwandi , Cirebon , Jawa Barat ini , moncer di kala tahun 90-an. Perkutut non ring , dengan huruf bunyi dobel berujung panjang ini , di masa kejayaannya , sempat dipersiapkan Rp 1 miliar. Oleh , A Lung , peternak perkutut berlebel Kopa Surabaya , perkutut ini ditawar Rp 600 juta. Tapi John , cuma tersenyum. Belakangan , Misteri Bahari diternak dan anakannya (piyikan atau bakalan) dibandrol antara Rp 30 juta – Rp 50 juta).

Masih di kala 90-an selesai , kembali timbul perkutut jawara dengan bandrol selangit. Rating itu dimiliki Meteor , perkutut milik Tim Terminal Surabaya. Bertipe bunyi dobel , dobel ples , besar dan berujung panjang , Meteor dimasa jayanya dibandrol 1 ,5 miliar. Dan lagi-lagi proposal di bawah Rp 1 M ditampik pemilik. Tim Selancar pilih Meteor masuk kandang. Anak Meteor juga dibandrol selangit. Sekitar Rp 40 – Rp 75 juta.

Masuk kala 2000-an , perkutut jawara nasional peraih point tertinggi LPI , yang dibandrol miliaran , jumlahnya semakin bertambah. Tim Terminal Surabaya , kembali pecahkan rekor selaku pemilik perkutut jawara. Salah satunya , perkutut yang diberi nama Aljazair. Burung bergelang MLT asal Bangkok ini , dibandrol Rp 1 ,7 miliar.

Selain Aljazair , timbul pula Jamaika , perkutut milik Hendy , peternak WAT Tasik Malaya , lalu Jamela H. Zainuri Hasyim , Bandung , serta Edy Yusuf dengan beberapa perkutut yang terkenal dengan nama belakang Raja. Seperti Mustika Raja , Pusaka Raja dan Tombak Raja. Deretan nama perkutut jawara itu , rata-rata dibandrol Rp 1 miliar lebih.(elpos)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel