20 Penyandang Disabilitas Bersemangat Ikuti Ujian Sim Di Jember
JEMBER, -Sebanyak 20 orang penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca) Jember bersemangat menjalani tes tulis dan praktik untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) D, Mako Satlantas Polres Jember, Minggu (27/6/2021).
Para penyandang disabilitas itu menjalani dan mengikuti tes tulis juga uji praktik pada umumnya, untuk mendapatkan SIM D. Yakni surat izin mengemudi khusus bagi kaum difabel (penyandang disabilitas), yang mengendarai motor khusus roda tiga.
Pelaksanaan dari tes tersebut, menurut para penerima cobaan, selaku bentuk kesadaran pentingnya memiliki SIM. Karena sebagai pengendara kendaraan bermotor, meskipun roda tiga yang sifatnya khusus, tetap harus taat hukum berlalu lintas.
“Adanya kegiatan ini juga dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-75. Tapi ini malah kita yang diundang di acara mereka (penyandang disabilitas). Karena tingginya kesadaran mempunyai SIM D,” kata Kasatlantas Polres Jember AKP Jimmy Heriyanto Manurung.
Menurut Jimmy, para penyandang disabilitas itu ikut jalani tes layaknya masyarakat yang mengajukan untuk mempunyai SIM.
“Tidak ada beda, sama yang dijalani. Tes tulis ataupun tes praktik. Sehingga kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh kerabat-saudara kita difabel ini,” katanya.
Diketahui dari ujian tes yang dilaksanakan, para penyandang disabilitas itu mengawali dengan mengikuti cobaan tes tulis. Mengenai rambu-rambu lalu lintas dan bagaimana berkendara yang benar ketika berada di jalanan.
“Termasuk ujian praktik juga sama, ada tes melaju dan mengerem di jalanan lurus, melaju di lintasan berupa angka 8 dan ujian melaju dengan belokan. Sama tidak ada beda,” sebutnya.
Namun selaku bentuk penghargaan, bagi penyandang disabilitas yang mendapatkan nilai ujian tes tulis dan praktik paling manis. Mendapatkan hadiah khusus.
“Untuk peringkat satu, dua, dan tiga. Kita ada kado uang tunai (namun enggan menyebutkan nominalnya). Bagi mereka. Juga pribadi mampu SIM D dikala itu juga. Ini ialah sebagai bentuk tanggung jawab berkendara di jalan,” ujarnya.
“Namun alasannya kerabat-kerabat difabel ini kendaraannya berlainan (kendaraan bermotor roda tiga). Sebelumnya didampingi untuk ikut cobaan, juga pembinaan singkat berkendara yang baik,” sambungnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pertimbangan Perpenca Jember Asrorul Mais mengatakan, kegiatan untuk ikut tes tulis dan praktik menerima SIM D itu. Bukan pertama kalinya dilakukan.
“Ini kesekian kalinya teman-sobat terkover SIM D. Sampai ketika ini, telah lebih dari 50 orang. Ini Perwujudan kepedulian kepada kami. Bukti bahwa kami punya hak yang serupa untuk menerima SIM berkendara, (meskipun) dengan motor khusus,” kata Mais.
Terkait kesadaran berkendara motor roda tiga yang khusus bagi difabel itu, lanjut Mais, Satlantas Polres Jember sering melakukan tutorial dan pengarahan.
“Karena kita tidak cuma menuntut hak yang sama dengan masyarakat normal yang lain. Tapi kita juga punya keharusan yang serupa. Punya SIM kan wajib bagi pengendara motor. Makara kita juga mesti punya, dan ikut prosedur tes tulis dan praktiknya,” kata pria yang juga seorang dosen ini.
Pelatihan yang diberikan untuk permulaan, kata Mais, terkait klarifikasi dan pemahaman, apa itu safety riding. Juga bagaimana mengerti rambu-rambu kemudian lintas.
“Sering kok ada pelatihan karena motor kami kan khusus. Yang di Organisasi juga ada bidang yang menaungi adalah DMI (Difabel Motor Indonesia) itu. Jadi diberikan training ini. Ada 20 orang untuk kegiatan yang sekarang untuk mengajukan SIM,” pungkasnya.
“Untuk HUT Bhayangkara ke 75, kita juga ingin menawarkan apresiasi. Bahwa sebagai masyarakat yang taat aturan. Kita juga taat hukum wacana kepemilikan SIM D itu,” kata laki-laki yang juga Ketua Panitia Kegiatan mendapatkan SIM D itu.