-->

31 Fakta Ular Sanca Kerikil Afrika (African Rock Python)






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="8227776286">



Apakah Anda pernah mendengar perihal ular sanca watu Afrika alias African rock python? Dalam postingan ini, Anda akan mempelajari 31 fakta wacana sanca batu Afrika. Ini adalah ular paling besar di Afrika – dan salah satu yang mesti diperhatikan. Anda akan berguru tentang habitat, ukuran, umur, contoh makan, sebaran, bahaya, dan banyak lagi.


Sanca batu Afrika


Daftar Isi :


31 Fakta Tentang Ular Sanca Batu Afrika


Ular sanca watu Afrika yaitu salah satu ular paling besar dan paling angker di dunia binatang. Mereka juga menjadi sasaran banyak informasi yang salah oleh orang-orang yang takut atau mengagungkan mereka. Kabar baiknya ialah mereka masih mempesona untuk dipelajari bahkan dikala Anda mengupas mitos dan melihat kebenarannya, jadi inilah 31 fakta rock python untuk Anda nikmati!


1. Apakah ular sanca hidup di Afrika? Area apa yang mereka huni?


Ada aneka macam ular di Afrika, tergolong beberapa anggota keluarga sanca atau python. Mereka menempati seluruh benua. Sedangkan untuk ular piton Afrika terdapat dua spesies:


Python sebae (African rock python) didapatkan di Afrika Tengah dan Barat (Senegal, Ethiopia, Uganda)


Python natalensis (python Afrika Selatan) ditemukan di Afrika Selatan (Kenya, Zimbabwe, Afrika Selatan).


Jenis kedua diketahui lebih kecil, tetapi dikala kita berbicara perihal ular sepanjang 3 meter, itu tidak senantiasa banyak memiliki arti. Menurut peta berikut, kedua spesies African Rock Python dapat ditemukan di sebagian besar benua Afrika.


2. Sebaran Ular Sanca batu Afrika (Kedua Spesies)


Peta Ular Piton


Python sebae Gmelin, 1788


Hijau: Habitat Python sebae


Merah: Habitat Python natalensis


Kuning: Zona hibrida dari dua ras


3. Apakah Python natalensis merupakan subspesies dari sanca kerikil Afrika?


Tidak. Python Afrika Selatan (Python natalensis) dulu diketahui sebagai subspesies dari African Rock Python (Python sebae sebae), namun kini dianggap selaku spesiesnya sendiri. Python Afrika Selatan juga diketahui selaku Suider-Afrika Luislang. Posting ini meliputi detail dan fakta dari kedua spesies.


4. Apa habitat sanca kerikil Afrika?


Sanca kerikil Afrika unik dalam artian mereka dapat bertahan hidup hampir di mana saja. Tidak seperti ular lain yang terbatas pada jenis lingkungan tertentu, ular sanca watu Afrika dapat meningkat biak di gurun, hutan, dan rawa.


Konon, ular piton Afrika cenderung berkumpul di sekeliling tempat dengan air. Mereka umumnya didapatkan di dekat sungai, danau, ajaran sungai, dan rawa-rawa. Meskipun mereka tidak sungguh-sungguh hidup di dalam air, mereka ialah perenang yang baik yang mampu bertahan di bawah permukaan untuk waktu yang usang, dan ini membantu mereka untuk menyergap mangsanya dikala hewan lain datang untuk minum.


5. Apakah ular piton Afrika berbisa?


Tidak. Ular sanca batu Afrika ialah ular tidak berbisa, jadi mereka tidak mampu meracuni mangsanya. Mereka bahkan tak punya taring. Namun sebelum Anda menciumnya, Anda mesti tahu bahwa mereka mempunyai gigi tajam, runcing, dan mirip jarum yang mereka gunakan untuk melumpuhkan mangsanya. Setelah makhluk malang itu digigit dan ditangkap, sanca watu Afrika akan membungkusnya dan perlahan membelitnya sampai hewan itu mati. Begitulah cara semua ular piton membunuh.


6. Apakah ular piton Afrika berbahaya? Apakah mereka garang?


Jawaban untuk kedua pertanyaan ini yakni ya. Meskipun tidak seagresif ular kobra, ular sanca kerikil Afrika bukanlah hewan jinak. Mereka menyerang dengan cepat dan tidak terduga selaku predator penyergap, dan mereka menjadi teritorial dalam hal-hal mirip makan, bersarang, dan melindungi belum dewasa mereka. Mereka bahkan tidak senang tinggal dengan sesama jenisnya. Mereka adalah ular soliter.


Sanca kerikil Afrika juga diketahui sebab keberaniannya membunuh hewan besar. Pernahkah Anda mendengar dongeng wacana ular raksasa yang mengkonsumsi terlalu banyak kuliner sehingga mereka bahkan tidak bisa bergerak? Itulah sanca watu Afrika. Tidak jarang orang di Afrika menemukan ular sanca mati yang benar-benar menggigit lebih dari yang bisa mereka kunyah.


7. Bisakah ular sanca kerikil Afrika memakan insan? Apakah ada yang pernah disantap ular piton Afrika?


Ya. Secara biasa , ular piton Afrika tidak dianggap sebagai risiko besar bagi manusia. Mereka yaitu ular utama dalam safari dan kebun hewan Afrika, dan beberapa bahkan dibesarkan dan ditetaskan di penangkaran untuk dijual sebagai hewan peliharaan.


Namun ada laporan mengagetkan tentang ajal yang disebabkan oleh ular sanca batu Afrika. Para korban lazimnya dicekik dan tidak tertelan, tetapi ada juga beberapa peristiwa “pemakan insan” yang tercatat. Anak-anak yakni sasaran yang paling kerap. Dalam satu insiden yang sungguh menakutkan, seekor ular sanca batu Afrika menelan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun utuh.


Diasumsikan bahwa ular piton Afrika memburu insan dikala mereka sungguh lapar. Banyak dari maut yang tercatat terjadi sempurna setelah trend tidur mereka. Tetaplah waspada dan perhatikan mereka dari kejauhan.


8. Apakah ular piton Afrika berhibernasi?


Anda mungkin mengajukan pertanyaan apakah ada trend tidak aktif bagi ular sanca? Sanca batu Afrika tidak berhibernasi, tetapi mereka menjadi kurang aktif selama aneka macam “musim kemarau” di wilayah mereka. Ini juga disebut “isu terkini tidak aktif” untuk ular sanca alasannya adalah mereka tidak berburu, bersarang, kawin, atau menjelajahi kawasan baru seperti biasanya. Musim tidak aktif yang sempurna untuk sanca kerikil Afrika akan bergantung pada cuaca di negara mereka.


9. Apa warna sanca kerikil Afrika? Seperti apa rupa mereka? Apakah mereka memiliki ciri khusus?


Sanca watu Afrika lazimnya ialah kombinasi dari abu-debu, coklat, dan perunggu. Mereka memiliki “bintik-bintik” atau “bercak” tidak beraturan yang dapat berkisar dari kuning cerah hingga hijau tua, dan senantiasa ada bentuk ujung tombak di moncong mereka dalam banyak sekali warna. Seperti semua ular, mereka mempunyai kepala segitiga dan badan bersisik halus.


Salah satu ciri khas sanca batu Afrika ialah kumpulan marking segitiga di bawah mata mereka. Ini disebut marking sub-okuler dan mampu dipakai untuk membedakan ular piton Afrika dengan ular lain dengan ukuran dan warna serupa.


10. Berapa panjang ular sanca kerikil Afrika? Berapa beratnya?


Sanca kerikil Afrika biasanya mempunyai panjang sekitar 3 – 4,5 meter. Namun spesimen yang lebih besar mampu meraih 6 meter dan ada laporan yang belum dikonfirmasi ihwal ular piton Afrika berukuran super yang melebihi 7,5 meter.


Adapun beratnya, mereka sungguh padat, ular berbadan tebal dengan tubuh yang berat. Mereka secara resmi berbobot sekitar 40 – 54 kg, tetapi laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan 90 kg atau lebih. Singkat dongeng, mereka yaitu ular besar.


11. Apakah ada perbedaan ukuran antara ular piton Afrika jantan dan betina?


Ya, tapi mungkin tidak mirip yang Anda perkirakan. Meskipun umum di kerajaan hewan bahwa jantan lebih besar dari betina, kebalikannya berlaku untuk ular piton Afrika. Betina mereka lebih besar dari 30 – 300 cm.


12. Apakah sanca batu Afrika yaitu ular terbesar di dunia?


Tidak terlalu. Berikut yaitu lima spesies ular terbesar menurut panjang dan berat:


Anakonda hijau


Sana Burma


Sanca reticulated


Sanca watu Afrika


Sanca India


Seperti yang Anda lihat, ular piton Afrika adalah ular piton terbesar ketiga dan ular terbesar keempat, namun mereka tidak sebesar sepupu mereka. Namun mereka adalah spesies ular terbesar di Afrika. Yang lain dalam daftar ini semuanya berlokasi di Asia dan Amerika Selatan.


13. Apakah sanca watu Afrika merupakan spesies invasif?


Ya. Sanca watu Afrika yakni hewan yang tidak kenal takut sehingga mereka condong tenteram ke mana pun mereka pergi dan ini menyebabkan banyak lingkungan dan ekosistem terganggu saat ular sanca tiba untuk tinggal. Mereka telah menginvasi segalanya mulai dari taman nasional hingga ladang tebu pedesaan, dan mereka tidak peduli apa yang ada di sana lebih dahulu.


Sebagian besar perjalanan mereka dilakukan di negara asalnya, Afrika, tetapi mereka juga menyebabkan dilema di Amerika, Kanada, dan Australia setelah melarikan diri dari toko hewan peliharaan eksotis. Mereka bahkan mengakibatkan kepanikan di Everglades dikala pers mendengar kabar tentang “ular pemakan insan” yang menyelinap di tanah mereka.


14. Berapa umur rata-rata sanca kerikil Afrika?


Sanca kerikil Afrika hidup sekitar 20 – 30 tahun. Menurut Max Planck Institute for Demographic Research, sanca batuan Afrika tertua di penangkaran yaitu betina yang hidup selama 27,3 tahun, tetapi bukti memberikan bahwa mereka mungkin hidup lebih lama di alam liar.


15. Bagaimana ular sanca watu Afrika menatap dunia?


Anda mungkin pernah mendengar bahwa ular mempunyai pandangan yang buruk. Ini juga berlaku untuk ular sanca kerikil Afrika. Mereka tidak buta, tetapi mereka tidak menyaksikan banyak dengan mata mereka; sebaliknya, mereka mengandalkan jaringan organ sensorik yang kompleks di dalam dan di sekeliling muka.


Hal yang paling penting adalah lidah mereka. Lidah ular piton Afrika mampu “mencium” lingkungan sekitarnya berkat reseptor khusus di jaringannya. Jika mangsa berada di dekatnya, lidah mereka akan merasakannya.


Sanca watu Afrika juga mempunyai organ kecil di atas rongga hidungnya yang disebut organ vomeronasal. Organ vomeronasal (juga disebut organ Jacobson) dapat mendeteksi feromon di udara, jadi sungguh berguna untuk memilih lokasi mangsa yang gugup atau cemas.


Terakhir, ular sanca Afrika mempunyai lubang penginderaan panas dalam sisiknya yang mampu menolong mereka memperoleh lokasi predator dan mangsa. Ini bekerja sedikit seperti teknologi infra merah untuk ular. Lubang-lubang tersebut dapat mendeteksi contoh panas di atmosfer di sekitarnya, dan ketika dikombinasikan dengan sensor pelacak feromon dan wangi yang lain, mereka mengganti python menjadi pemburu yang luar biasa. Tidak masalah bila pandangan mereka terbatas.


16. Apakah sanca watu Afrika terancam punah?


Sanca batu Afrika tidak akan punah dalam waktu erat, namun mereka diawasi oleh kelompok-kalangan seperti Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) alasannya perburuan dan hilangnya habitat. Kelompok-kalangan ini bahkan sudah menciptakan Python Conservation Partnerships sebagai sarana konservasi dan tunjangan. Sanca watu Afrika mungkin tidak secara resmi terancam punah, namun mereka rentan.






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="5956836164">








17. Bisakah ular piton Afrika dijinakkan?


Ini rumit. Kebanyakan orang setuju bahwa ular piton Afrika ialah hewan peliharaan yang buruk, khususnya ketika ditangkap dan dibawa keluar dari alam liar. Mereka tidak merespons kandang dengan baik dan mereka akan menyerang upaya penanganan insan.


Namun ada beberapa keberhasilan dengan pembiakan ular sanca watu Afrika di penangkaran. Perilaku mereka jauh lebih jinak jikalau dibesarkan seperti itu, dan naluri mereka tidak terlalu bernafsu. Ini yakni ular piton Afrika yang Anda dapatkan di toko hewan peliharaan eksotis.


Tetapi Anda dilarang lupa bahwa ular piton Afrika pada dasarnya ialah makhluk mematikan. Seorang pria di Inggris menjadi informasi utama setelah dia dibunuh oleh ular piton peliharaannya. Dia sudah memilikinya sejak dia masih bayi, menamainya “Tiny” dan membesarkannya dari menetas sampai menjadi 2,4 meter. Dia sudah menjinakkannya, tetapi ular itu mencekiknya.


18. Ancaman apa yang dihadapi ular sanca batu Afrika?


Ancaman paling besar kepada ular sanca kerikil Afrika yakni hilangnya habitat. Setiap kali seseorang menebang pohon atau membangun bendungan, hal itu mempunyai pengaruh pada ekosistem lokal. Ini adalah masalah khusus ular piton Afrika karena mereka mampu terpengaruh dalam dua cara:



  • Mereka mampu kehilangan kawasan bersarang dan mencari makan.




  • Mereka mampu kehilangan kanal ke binatang lain yang pindah alasannya duduk perkara bersarang dan makan.




Masalah lain yang dihadapi ular piton Afrika yakni perburuan. Orang membunuh mereka selaku trofi; orang membunuh mereka untuk diambil daging, sisik, mata dan ekornya. Setiap bab dari python bisa dijual sebagai komoditas.


19. Apa yang disantap ular piton Afrika?


Sanca batu Afrika yakni karnivora yang mengkonsumsi daging. Di alam liar, mereka akan mengkonsumsi kelelawar, kadal, simpanse, antelop, dan babi hutan. Di daerah padat penduduk, mereka akan memburu tikus, kelinci, kambing, anjing, dan kucing.


Sebagai hukum biasa , mereka tidak mengganggu predator besar. Hewan-hewan mirip singa dan macan tutul Afrika dapat membunuh mereka. Namun setidaknya ada satu pola rekaman sanca batu Afrika yang menjatuhkan hyena seberat 68 kg, jadi tidak tidak mungkin bagi mereka untuk memburu mangsa yang lebih besar. Di penangkaran, ular piton Afrika lazimnya diberi makan jangkrik dan hewan pengerat.


20. Seberapa sering ular sanca watu Afrika makan?


Sanca watu Afrika mampu bertahan cukup lama tanpa kuliner bila mereka mengonsumsi sesuatu yang cukup besar untuk menopangnya dalam rentang waktu yang usang. Ada desas-desus bahwa mereka bisa bertahan bertahun-tahun tanpa makan, tetapi budi konvensional menunjukkan bahwa itu mungkin lebih erat ke bulan ketimbang tahun.


Mereka bisa melewati musim dorman tanpa banyak makan dan ibu juga berhenti makan saat bersarang. Namun mereka cukup lapar sehabis era puasa ini, sehingga mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa makanan selamanya


21. Bagaimana ular sanca watu Afrika berburu dan membunuh mangsanya?


Sanca batu Afrika suka mengejutkan mangsanya. Mereka akan meluncur di rerumputan hingga menemukan tempat yang elok untuk penyergapan, dan mereka akan menunggu sampai hewan itu mengembara ke wilayah mereka sebelum menyerang.


Mereka memakai gigi mereka untuk menggigit mangsanya dan mencengkeramnya saat mereka melilitnya. Gigi mereka mungkin tidak berbisa, namun bisa melukai, membuat pingsan, dan melumpuhkan.


Begitu makhluk itu berada dalam pelukan ajal mereka, ular ini mulai mengikat membelit. Mereka melakukannya setiap kali hewan itu mengembuskan napas. Bertentangan dengan keyakinan populer, pada umumnya korban ular sanca watu Afrika tidak dihancurkan atau mati lemas. Mereka mengalami serangan jantung sebelum itu terjadi.


22. Dapatkah ular piton Afrika melepaskan rahangnya untuk menelan mangsanya?


Seperti kebanyakan ular, ular sanca kerikil Afrika dapat membuka mulutnya cukup lebar untuk menelan mangsanya. Mereka tidak betul-betul “melepaskan” rahang mereka, tetapi ligamen meregang mirip karet gelang dan memberi mereka banyak fleksibilitas.


Ini yakni proses panjang yang mampu menyantap waktu berjam-jam, jadi jikalau Anda pernah melihat kartun di mana seekor ular dengan santai menelan makan malam mereka, Anda mesti tahu bahwa para animator menggunakan banyak sudut pandang artistik. Dalam kehidupan aktual, menelan adalah tindakan yang lambat dan kadang-kadang menyakitkan. Ular sanca mesti bermanuver di sekitar kuku, cakar, dan tulang belikat, dan mereka mesti berhati-hati biar tidak mematahkan tulang ketika turun. Ini mampu menusuk ular sanca dari dalam.


Mereka tidak mengunyah makanannya. Mereka menelannya utuh, dan asam lambung mereka memecahnya kemudian. Mereka selalu menelan mangsanya apalagi dulu.


23. Bagaimana ular sanca watu Afrika meningkat biak?


Sanca watu Afrika mulai kawin satu sama lain saat mereka berusia sekitar 3 – 5 tahun. Mereka yakni binatang ovipar, artinya induknya tidak melahirkan telur terlalu usang. Sebaliknya, beliau meletakkannya dengan cepat dan memantau mereka saat mereka berkembang. Ini biasanya terjadi antara November dan Maret.


24. Berapa banyak telur yang dihasilkan ular sanca watu Afrika? Seberapa besar telurnya?


Ukuran rata-rata sarang yaitu antara 20 – 50 telur, namun betina yang sangat besar mampu bertelur sebanyak 100 telur sekaligus. Induk menciptakan sarang di kawasan dangkal tetapi terlindung mirip batang pohon, sarang rayap, dan liang binatang bau tanah. Telurnya cukup besar. Ukurannya sekitar 4,5 – 5,9 ons, dan itu tiga kali lebih besar dari telur ular yang lain.


Hal lain yang tidak biasa wacana ular piton Afrika yaitu induknya tetap menjaga telurnya dengan ketat. Induk akan melilitkan tubuhnya di sekitar mereka supaya tetap hangat, dan mereka akan melindunginya dari predator dengan mengorbankan nyawa mereka sendiri. Mereka juga bertahan dengan anaknya selama beberapa ahad sehabis lahir. Perlindungan ibu mirip ini jarang terjadi pada ular sanca dan ular pada umumnya.


25. Apakah ular sanca Afrika hidup berkelompok?


Sanca kerikil Afrika yakni makhluk soliter yang lebih suka hidup dan berburu sendirian. Pengecualian untuk ini ialah demam isu kawin; mereka akan berkumpul untuk berkembang biak, tetapi itu tidak berlangsung lama, dan pejantan meninggalkan betina segera sesudah mereka mulai bersarang.


26. Apa perbedaan antara anaconda dan python?


Sebagai dua spesies ular terbesar di dunia, anaconda dan sanca sering tertukar satu sama lain, namun ada beberapa perbedaan penting di antara keduanya.


Sebagai awal, anaconda lazimnya lebih besar dan lebih berat dari ular piton. Anaconda hijau mampu mencapai berat 180 – 226 kg, sedangkan sanca watu Afrika lazimnya berbobot sekitar 45 – 90 kg. Ada juga perbedaan regional. Sanca kerikil Afrika didapatkan di Afrika; anaconda sebagian besar berasal dari Amerika Selatan.


Akhirnya, anaconda lebih berbasis air daripada ular piton. Meskipun benar bahwa ular sanca suka hidup di sekitar danau dan sungai, mereka mampu bertahan hidup di banyak sekali lingkungan, termasuk sabana Afrika yang berdebu. Anaconda adalah binatang air. Mereka melaksanakan sebagian besar hidup mereka, berburu dan bersarang di dalam atau di sekitar air.


27. Apakah insan mengkonsumsi ular piton Afrika? Apakah itu legal? Bagaimana rasanya?


Ada industri yang berkembang pesat untuk daging ular di Afrika. Ini disebut “daging binatang liar” karena tidak berasal dari binatang peliharaan, dan “pasar daging hewan liar” mampu ditemukan dari Maroko sampai Madagaskar.


Legalitas praktik dapat bervariasi. Itu tergantung negaranya. Beberapa dari mereka memiliki undang-undang anti perburuan atau konservasi yang ketat; lainnya condong menyaksikan ke arah lain, utamanya kalau ada banyak komunitas pedesaan yang mungkin kelaparan sehingga orang-orang itu membunuh dan memakan apa pun yang mereka bisa.


Tidak banyak bukti anekdot perihal rasa ular piton Afrika, namun ular piton lain dikatakan kenyal dan berotot, jadi kemungkinan besar mereka seperti dengan saudara mereka.


28. Apa lagi yang menyantap ular sanca watu Afrika?


Sanca kerikil Afrika rentan terhadap hewan yang besar lengan berkuasa dan bergerak cepat seperti singa, terutama sesudah mereka memakan banyak masakan. Mereka tidak mampu melarikan diri atau membelit seperti yang umumnya mereka lakukan saat tubuh mereka buncit.


Mereka juga tidak berdaya ketika masih muda. Banyak binatang membunuh dan memakan ular piton kecil Afrika, tergolong burung, katak, anjing, hyena, laba-keuntungan, dan ular yang lain. Menariknya, bila ular sanca mampu bertahan hingga sampaumur, mereka akan berbalik dan memangsa makhluk-makhluk ini sendiri. Ini adalah teladan dunia aktual dari lingkaran kehidupan.


29. Apakah ada keunikan pada sanca batu Afrika?


Ular sanca kerikil Afrika dianggap sebagai jenis ular “primitif” alasannya mempunyai dua paru-paru sedangkan pada umumnya ular hanya mempunyai satu. Mereka juga memiliki benjolan keras di tubuh bagian bawah. Aneh namun faktual: ular sanca watu Afrika adalah sepupu tidak beradab di reuni keluarga ular.


30. Apakah ular piton Afrika aktif di malam hari?


Sanca batu Afrika paling aktif pada malam hari, khususnya ketika mereka menjajal berburu. Namun mereka tidak tidak suka siang hari dan mereka biasa berjemur di bawah sinar matahari di animo dingin untuk membantu termoregulasi mereka. Mereka yakni binatang berdarah acuh taacuh, jadi penting bagi mereka untuk mengendalikan suhu tubuhnya. Mereka lebih suka berburu di malam hari secara keseluruhan.


31. Apakah ular sanca batu Afrika memiliki signifikansi budaya di Afrika?


Sanca kerikil Afrika dihargai dan ditakuti dalam budaya Afrika. Di satu sisi, mereka bisa menjadi investasi yang berguna jika Anda menjual daging dan sisik mereka, dan Anda akan memiliki peluang untuk membual yang tidak ada habisnya jikalau Anda dapat menombak ular sepanjang 4,5 meter yang merayap di desa Anda.


Di sisi lain, ular piton Afrika diketahui membunuh dan menyantap manusia, dan banyak orang yang takut akan hal itu. Hal ini terutama terjadi di daerah pedesaan di mana ular sanca dapat menyerang dan keluar dari beberapa suku.


Salah satu sanca watu Afrika yang terkenal bernama Omieri. Seekor betina bertubuh besar, beliau dipuja oleh orang-orang Luo di Kenya yang memandangnya selaku dewi hujan dan kesuburan. Dia mati di tahun 70-an, tapi itu memberinya status legendaris; terjadi kekeringan dan gagal panen yang meluas tidak lama sehabis kematiannya, dan itu dianggap terjadi alasannya matinya jiwanya. Tubuhnya disimpan di Museum Nasional Kenya dan masih disimpan hingga saat ini.


Bagaimana berdasarkan Anda? Apakah Anda menikmati fakta sanca watu ini? Sanca kerikil Afrika adalah makhluk yang fantastis, jadi kita mesti senantiasa ikut mempertahankan dan melestarikannya di alam liar.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="9000774237">








style="display:block"
data-ad-format="autorelaxed"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="8279090634">




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel