-->

339 Warga Di Situbondo Terserang Dbd, 4 Meninggal

SITUBONDO,–Penyakit Demam Berdarah Dengue (BDB) mewabah di Kabupaten Situbondo. Tercatat sejak Januari sampai Mei 2021, sebanyak 223 orang terserang penyakit yang ditularkan nyamuk aedes agypti itu. Sebagian besar yakni belum dewasa.


Dari jumlah total yang terserang penyakit DBD, sebanyak 4 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan pasien DBD menjalani rawat inap di RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.


Empat 4 anak meninggal balasan DBD itu, tersebar pada empat kecamatan di Situbondo, adalah di Kecamatan Kapongan, Kecamatan Asembagus, Kecamatan Situbondo dan kecamatan Suboh.


Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kantor Dinkes Kabupaten Situbondo, Heryawan, menyampaikan, jumlah penderita penyakit DBD meningkat, bila dibandingkan pada abad yang serupa tahun 2020 lalu.


“Tahun 2020 lalu sebanyak 108 orang terserang penyakit DBD, 1 penderita di antaranya meninggal dunia. Sedangkan tahun ini pada masa yang serupa tecatat sebanyak 339 orang, 4 penderita diantaranya meninggal dunia,” kata Heryawan, Jumat (25/6/2021).


Menurutnya, tren penderita penyakit DBD pada pertengahan Maret sampai Mei tahun 2021 ini, condong mengalami kenaikan dibanding pada pereode yang serupa tahun 2020 lalu. Itu terjadi alasannya adalah aspek cuaca dan tingginya curah hujan di Situbondo.


“Bahkan, rata-rata penderita DBD yaitu balita dan belum dewasa, ada pula orang cukup umur. Oleh alasannya adalah itu, untuk mewabahnya penyakit DBD, dikala ini Dinkes terus menggalakan Gerakan Situbondo Bebas Jentik atau Gesit Batik, untuk menekan penderita DBD,”bebernya.


Heryawan menambahkan, untuk menekan angka penyakit DBD itu mesti dimulai dari kesadaran masyarakat sendiri, lewat acara Gesit Batik diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dilingkungannya masing-masing.


“Selain menggalakan program Gesit Batik, tetapi untuk menekan penyebaran penyakit akhir nyamuk aedes aegypti, kami juga menggalakan gerakan 3M Plus di Kabupaten Situbondo,”imbuhnya.


Lebih jauh Heryawan menambahkan, untuk mewabahnya penderita penyakit DBD di Situbondo, pihaknya meminta seluruh penduduk Situbondo supaya melaporkan ke Dinkes Situbondo dan ke Puskesmas terdekat, kalau ada insiden DBD untuk dikerjakan fogging atau pengasapan.


“Tujuan fogging untuk mematikan jentik-jentik nyamuk penyebab penyakit DBD tersebut,” pungkasnya


Sekadar dikenali, sebanyak 399 perkara DBD yang tersebar di 18 Puskesman di kawasan Situbondo. Terbanyak yaitu Puskesmas Panji dengan 45 kasus, disusul Puskesmas Situbondo sebanyak 43 perkara.


Puskesmas Arjasa 37 perkara, Puskesmas Jangkar 33 perkara. Berikutnya Puskesmas Mangaran 33 kasus. Puskesmas Panarukan 31 masalah, dan Puskesmas Besuki sebanyak 27 perkara. Sementara Puskesmas-puskesmas lainnya masih relatitf kondusif.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel