-->

Anak Petani Asal Lamongan Raih Predikat Lulusan Terbaik Ipk 4.00

MALANG, – Andri Jamaul Rifiyani berhasil menandakan hasil dari jerih payahnya selama ini. Anak petani asal Kabupaten Lamongan ini menyabet predikat lulusan terbaik dalam wisuda daring ke-64 Universitas Islam Malang (UNISMA).


Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00. Dirinya menerangkan bahwa ia cuma ingin membuktikan terhadap kedua orang tuanya bahwa seorang anak petani juga mampu menjadi sarjana.


“Kaprikornus saya juga ingin menerangkan ke ibu bapak aku. Karena background pendidikan dari keluarga aku memang tidak terlalu tinggi. Makara bapak ibu saya ialah lulusan SD. Sementara kakak saya cuma hingga SMA,” kata Andri, Sabtu (16/1/2021).


“Makanya aku ingin buktikan ke keluarga bahwa orang desa anak petani pun juga mampu jadi sarjana,” imbuhnya.


Ia juga sempat tidak diterima ketika menjalani tes masuk kuliah SBMPTN pada tahun 2014. Namun berkat tekadnya yang besar lengan berkuasa dirinya memutuskan hijrah ke Pare (Kediri) untuk mencar ilmu bahasa Inggris.


“Dulu waktu Sekolah Menengan Atas aku gak ngerti sama sekali wacana bahasa Inggris. Waktu Sekolah Dasar, SMP, dan Sekolah Menengan Atas dikala pelajaran bahasa Inggris ya hanya tidur, gak pernah dengerin. Terus akibatnya mengisi waktu kosong ke Pare selama satu tahun. Setelah itu baru masuk kuliah. Saya ke Pare tahun 2014 sampe 2015. Lalu kuliah tahun 2016,” jelas pemuda asal Lamongan ini.


Setelah dari Pare dirinya bermaksud untuk memperdalam ilmu bahasa Inggris yang dipelajarinya sehingga ia memilih jurusan bahasa Inggris ketika mendaftar kuliah. Ia juga mengungkapkan bahwa menjadi guru ialah cita-citanya sejak kecil. Tak ada trik khusus yang ia sampaikan dalam meraih prestasinya sebagai wisudawan terbaik.


“Kiat-kitanya ya mungin berguru secukupnya dan bisa menertibkan waktu antara main dan berguru,” tuturnya.


Bahkan dirinya juga sempat mengikuti pertukaran pelajar di Taiwan. “Pengalaman di Unisma yang terbaik itu ketika ikut pertukaran mahasiswa ke Taiwan. Tepatnya di National Dong Hwa University (NDU) dan mendapat beasiswa dari Dikti untuk transfer kredit,” pungkas Andri.


Berkat pertukaran pelajar ke Taiwan itu dirinya mendapatkan pengalaman, wawasan dan juga jaringan sahabat-sahabat dari negara lainnya mirip Jerman, India, Austarlia, Spanyol, dan sebagainya. Diakhir potensi dia menyampaikan bahwa besar kesempatannya untuk mampu melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3 bahasa Inggris.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel