Begini Bank Jombang Menentukan Rekanan Lembaga Pelelangan
JOMBANG, -Pembangunan gedung tujuh lantai Bank Jombang, tidak cuma menyebabkan kecurigaan dalam proses pelelangan, tetapi juga timbul tanda tanya penunjukan lembaga pelelangan.
Pasalnya, lelang proyek senilai Rp 19 miliar tidak dijalankan lewat ULP Pemkab, tapi dilakukan forum swasta, sehingga ada spekulasi Bank Jombang menabrak regulasi sistem pelelangan.
Usman, salah satu penitia lelang, dikala dihubungi Kamis (24/6/2021) menyampaikan, dalam menentukan rekanan yang melelang proyek gedung Bank Jombang, banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Di antaranya faktor profesionalitas, dapat dipercaya serta pengalaman sebagai lembaga pelelangan.
Dari banyak aspek itu, panitia lelang kemudian konsultasi terhadap ULP pemerintah kawasan, termasuk studi banding mencari masukan dari para kolega di BUMN dan BUMD yang pernah melakukan lelang serupa.
Dari beberapa info tersebut kemudian ditunjuk PT IDEAPROLOG Indonesia, sebagaioperator vendoriza.com.
Terkait dipilihnya vendoriza.com selaku web pelelangan pengadaan jasa konstruksi gedung perkantoran Bank Jombang, kata Usman, selain berpengalaman, kredibilitasnya, juga jangkauannya berukuran nasional.
Sehingga diperlukan bisa menarik minat rekanan nasional yang profesional dan kredibel di bidang jasa kontruksi.
Pertimbangan lainnya, penyuplaijasa tersebut juga punya reputasi yang tidak disangsikan lagi. “Vendoriza.com menjadi pilihan di banyak BUMN dan BUMD di seluruh Indonesia untuk melakukan lelang proyek-proyeknya. Mereka lembaga yang profesional dan kredibel. Sudah ratusan BUMN dan BUMD yang memakai jasa vendoriza.com tersebut,” kata Usman.
“Makara penyeleksian vendoriza.com tidak sekadar menunjuk, namun banyak faktor yang menjadi pertimbangan, termasuk berdasarkan pengalaman dari sahabat-sahabat BUMD dan BUMN di beberbagai daerah. “Reputasinya tidak perlu disangsikan, profesional dan krideibel,” tambah pria yang juga menjadi Kepala Divisi Bisnis Bank Jombang ini.
Terkait dengan adanya keluhan website sukar diakses saat proses lelang, sehingga menjadikan kecurigaan ada permainan, Usman menampik keluhan tersebut.
Sebab, vendor yang menjadi kawan lelang Bank Jombang itu profesional, sehingga tidak mungkin mengorbankan reputasinya cuma untuk mengatur sebuah proyek kecil di Jombang.
Kaprikornus, tambahnya, jikalau ada yang merasa tidak mampu mengakses web tersebut sehingga muncul fikiran ada permainan, mampu jadi ada kesalahan teknis ketika masuk web. Faktanya, tidak ada komplain dari penerima lelang dan semua susukan ke web selama proses lelang hingga sekarang berlangsung lancar. “Dan, itu telah dijawab pribadi ketika kita memberikan adanya unek-unek tersebut,”
Senada dengan Usman, Direktur PT IDEAPROLOG Indonesia, Nandang Sutisna, sebagaioperator vendoriza.com membantah jika web e-lelang miliknya pada saat proses lelang berlangsung tidak mampu diakses. Menurutnya, vendoriza.com tidak pernah mengalami trouble dan juga tidak pernah mendapatkan komplain dari klien.
“Baru kali ini kami menerima surat dari Bank Jombang, selaku klien kami, yang menanyakan vendoriza.com pada waktu proses lelang tidak mampu diakses. Itu sama sekali tidak benar,” katanya lewat surat elektronik yang diterima
Ia memastikan, atas dasar ganjalan dari Bank Jombang tersebut, pihaknya mengevaluasi maintenance dan sistem, termasuk juga mendata para tamu yang mengakses webnya. Ternyata semua tanpa hambatan dan tidak satupun yang terditek gagal masuk atau ditolak. “Itu artinya, tidak ada orang yang tidak mampu mengakses web kami. Semua tamu atau pengakses bisa membuka kapan pun,” tegasnya.
Ia menjelaskan, perusahaan yang mengurus vendoriza.com ini, telah terlatih melakukan pelelangan melalui e-lelang. Bank Jombang bukanlah satu-satunya kliennya. Sudah ratusan BUMN dan BUMD di seluruh Indonesia yang memakai jasanya untuk melelang proyek mereka.
“Kami bekerja profesional dan akuntabel. Semua proses dilakuan transparan. Kami juga tidak ingin menjual dapat dipercaya kami. Sudah ratusan BUMN BUMD menjadi kawan kami dan memakai jasa kami untuk melelang proyek mereka,” paparnya.
Diungkapkan, berbarengan dengan lelang proyek gedung Bank Jombang, ia juga melayani 20 klien di seluruh tanah air untuk melelang proyeknya. Namun tidak ada satupun yang komplain, misalnya, sukar masuk atau web tidak mampu mengakses. Termasuk tidak ada unek-unek kepada metode iPROCS, apalagi terkait dengan data tidak bisa terverifikasi.
“Tidak ada unek-unek yang kami terima, kecuali dari Bank Jombang. Semuanya tanpa hambatan dan tidak ada satupun yang mengeluhkan baik pengguna jasa, penyuplaijasa maupun penduduk . Maintenance dan di sistem yang kami operasikan, tidak ada masalah juga hingga kini,” paparnya.
Seperti dimengerti, pembangunan gedung tujuh lantai Bank Jombang senilai Rp 19 miliar itu dimulai Maret dan direncanakan tamat simpulan 2021. Gedung Bank Jombang yang gres akan menggantikan kantor usang di Jl. Wakhid Hasyim 26, sehingga nantinya aktivitas pelayanan akan terpusat di gedung baru. Saat ini pembangunan gedung telah memasuki tahap kontruksi. (**)