-->

Begini Klarifikasi Dokter Spesialis Mata Rsud Jombang Perihal ‘Retinopati Diabetik’

JOMBANG, -Program Humas RSUD Jombang menyapa diisi dialog dengan dr Fatin Hamamah, Sp.M terkait pelayanan penyakit mata di RSUD Jombang, Kamis (14/1/2021).


Predikat sebagai Rumah Sakit Tipe B Pendidikan dengan predikat pengukuhan paripurna dan Rumah Sakit dengan tingkat kepatuhan BPJS terbaik, penduduk tidak usah bimbang lagi untuk berobat.


Dalam kesempatan tersebut, Dokter Spesialis Mata dr. Fatin Hamamah, Sp.M menyampaikan, retinopati diabetik ialah gangguan pada mata, yang terjadi pada penderita diabetes.


Pada awalnya, seringkali retinopati diabetik hanya memperlihatkan gejala ringan, atau bahkan tidak ada tanda-tanda sama sekali. Namun apabila tidak dikerjakan, retinopati diabetik mampu menyebabkan kebutaan.


Penderita diabetes di Indonesia menduduki peringkat ke-6, peringkat ini di bawah China, India, USA, Brazil, Mexico. 40 % dari penderita diabetes beresiko mengalami Retinopati Diabetik , bahkan 8% terancam kebutaan.


Komplikasi kronis Diabetes Melitus ( DM ) yaitu :

1. Makrovaskuler

– Stroke

– Penyakit Jantung & Hipertensi

– Penyakit pembuluh darah


2. Mikrovaskuler

– Mata : Diabetik Retinopati, katarak, Glaukoma

– Penyakit Ginjal

– Neuropathy


Jadi Diabetik Retinopati merupakan ‘Komplikasi mikrovaskuler khronis DM’.


Ada beberapa faktor yang memperbesar resiko terjadinya Diabetik Retinopati pada penderita DM.

1. Consistent Risk Factor

– Durasi ( lama menderita DM )

– Hiperlikemia

– Hipertensi

– Hiperlipidemia

– Kehamilan

– Nephropathy


2. Less Consistent Factor

– Obesitas

– Merokok

– Alkohol

– Inaktitifitas fisik


Klasifikasi Retinopati Diabetik ( RD )

1. Retinopati Diabetik non Proliferatif ( RDNP/NPDR )

2. Retinopati Diabetik Proliferatif ( RDP/PDR )

Baik pada RDNP maupun RDP mampu terjadi Diabetic Macular Edema ( DME ) yang dapat menyebabkan kemunduran tajam penglihatan , yang mana membutuhkan penatalaksanaan aktif adalah RDNP dengan DME, RDP baik dengan atau tanpa DME.


Sedangkan gejala Retinopati diabetik diantaranya kesulitan membaca, Penglihatan kabur sebab edema macula, pandangan tiba-datang menurun, menyaksikan bundar cahaya kalau terjadi perdarahan vitreus. Oleh alasannya adalah itu direkomendasikan pada penderita DM untuk secepatnya memeriksakan diri ke dokter mata .


Untuk menentukan retinopati diabetik, dokter akan melihat bab dalam bola mata pasien dengan alat khusus oftalmoskopi, OCT maupun Fluoresin Angiography.


Tata laksana Diabetik Retinopati :

1. Terapi sistemik

– Mengontrol gula darah

– Pengendalian tekanan darah

– Mengatur lipid darah

– Intervensi metabolik


2. Terapi Okular

– Laser fotokoagulasi

– Injeksi kortikosteroid intravitreal

– Injeksi Anti VEGF Intravitreal

– Vitrektomi


Pada fase awal Retinopati Diabetik, mungkin hanya memerlukan terapi sistemik, jikalau retinopati diabetik makin progresif atau ditemukan DME maka diharapkan terapi sistemik dan terapi okuler.


Oleh sebab itu penting untuk evaluasi penderita diabetes ke SMF Mata untuk memilih ada tidaknya komplikasi khronis mikrovaskuler ( Diabetik Retinopati ).


Segeralah periksakan ke RSUD Jombang ke Poli Mata, ada dr Fatin Hamamah, Sp.M dan dr. Iqbal Hilmi, Sp.M, buka Senin sampai Jumat.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel