Bupati Sumenep Luncurkan Kartu Guru Ngaji Bismillah Melayani
SUMENEP, – Bupati Sumenep Achmad Fauzi meyampaiakan harapannya kepada para guru ngaji untuk tetap bersabar dan telaten dalam mendidik dan menyalurkan ilmu terhadap para santrinya.
Hal itu beliau katakan ketika meluncurkan kartu guru ngaji Bismillah Melayani, di Balai Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Jumat (25/6/2021).
Santri, berdasarkan Achmad Fauzi, merupakan aset penerus bangsa yang mesti dijaga dan dididik secara bahu-membahu. Harus ada sinergi antara pemerintah dengan para ustad.
Achmad Fauzi menyebut perlindungan Rp 1.200.000,- untuk para guru ngaji tidaklah cukup untuk kebutuhan hidup. Karena itu, dia berharap keikhlasan dan ketabahan para ustad termasuk kiai berkelahi.
“Saya sadar betul, dana 1.200.00,- niscaya tidaklah cukup, ini cuma stimulan saja. Kami ingin hadir untuk para guru ngaji dan memberikan apresiasi. Tahun depan akan diupayakan agar ada penambahan baik nominal sumbangan maupun jumlah penerimanya,” kata Bupati Fauzi.
Bagi orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini, keberadaan guru ngaji ini luar biasa kontribusinya, alasannya adalah dari sinilah anak-anak diberikan pendidikan dasar ilmu keagamaan, mulai dari mencar ilmu mengaji hingga adab dan budi pekerti.
“Tangan acuh taacuh guru ngaji inilah yang selama ini telaten mengajarkan belum dewasa kita, dari tidak bisa baca Al-Quran hingga lancar, do’a-do’a, bahkan mereka diajari akhlak, ini luar biasa, pemerintah mesti hadir untuk memperhatikan para guru ngaji,” sambungnya.
Untuk itu, sebagai apresiasi terhadap jasa para guru ngaji, Pemerintah Daerah tidak hanya menawarkan sumbangan melalui kartu guru ngaji, akan namun juga menjamin kesehatan para pendidik dengan menghadirkan JKN KIS.
“Kami tidak cuma ingin memberikan pemberian lewat kartu guru ngaji, kami juga berikan JKN KIS untuk menjamin kesehatan mereka, ini gratis alasannya dibiayai oleh pemerintah. Atas nama pemerintah kami ingin menitipkan bawah umur,” harapnya.
Untuk dimengerti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, menggandeng Bank BPRS Bhakti Sumekar, meluncurkan kartu guru ngaji Bismillah Melayani, dengan total dana sekitar Rp 1.2 miliar, bertempat di Balai Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan. Jumat (25/6/2021).
Program santunan untuk guru ngaji ini, merupakan salah satu wujud dari visi misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi – Nyai Hj. Dewi Khalifah, untuk memperhatikan para guru ngaji di bumi Sumekar, sebagai implementasi dari peningkatan sumber daya manusia.
“Ini bab dari wujud visi misi kami mengembangkan SDM, salah satu programnya yaitu sumbangan untuk para guru ngaji, implementasi ini bab dari janji politik yang wajib kami tunaikan,” terangnya.
Hari ini, lanjut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep, kartu guru ngaji dilaunching dengan menggandeng BPRS Bhakti Sumekar, untuk membuat lebih mudah penyaluran serta menyingkir dari adanya pemotongan.
“Kita bekerjasama dengan Bank BPRS, jadi bantuannya Rp 1.200.000,- untuk setiap guru ngaji, ini akan utuh, kami jamin tidak ada pemotongan apapun. Biar transparan, profesional, karena sudah non tunai melalui perbankan,” tegas suami Nia Kurnia ini.
Tahun 2021 ini, lanjut Fauzi, jumlah guru ngaji yang akan mendapatkan santunan sebanyak seribu orang, penyalurannya secara bertahap.
“Kami tentukan para penerima sempurna target, sebab telah dijalankan verifikasi by name by address. Kartu yang sudah kita cetak 350, ini yang sudah jelas, yang lain nanti sedikit demi sedikit,” imbuhnya.
Untuk tahun depan, politisi muda PDI Perjuangan kota keris ini berjanji akan mengupayakan untuk memperbesar kuota peserta sekaligus besaran nominalnya.
“Penerima tahun depan, sudah kita verifikasi mulai tahun ini, jadi nanti penerimanya betul-betul sempurna target. Kurang lebih ada 5.000 guru ngaji se-Kabupaten Sumenep yang sudah masuk datanya ke kami,” tandasnya.
Selain launching kartu guru ngaji, pemerintah ujung timur Pulau Madura ini juga menggandeng BPJS Kesehatan untuk menjamin kesehatan para guru ngaji. Jadi selain mendapatkan kartu guru ngaji dengan saldo Rp 1.200.000,- para guru ngaji ini juga menemukan kartu JKN KIS. (*)