-->

Cara Pemijahan Belut Baik Skala Bisnis Maupun Skala Rumahan Dengan Gampang

Panduan lengkap cara pemijahan belut akan kami berikan langkah demi langkahnya.  Sehingga buat kamu yang masih pemula mampu mengikuti dengan gampang tindakan cara memijahkan belut berikut ini. Baik untuk cara pemijahan belut pada bak terpal atau kolam jenis lainnya.

Permintaan belut dipasaran sungguh tinggi. Sehingga banyak orang yang terpesona untuk mencoba peruntungannya di dunia pembesaran belut untuk konsumsi. Tetapi banyak juga yang kesengsem dengan perjuangan pemijahan belut. Bahkan banyak pemula yang juga mulai menggeluti ke dunia ini. Sehingga aneka macam yang mencari sistem pemijahan belut untuk skala bisnis maupun skala rumahan saja.


 Panduan lengkap cara pemijahan belut akan kami berikan langkah demi langkahnya Cara Pemijahan Belut Baik Skala Bisnis Maupun Skala Rumahan Dengan Mudah

Sebelum lanjut ke cara pemijahan belut, sebaiknya kamu mengenali terlebih dulu jenis belut yang terkenal di Indonesia dan sering di konsumsi oleh masyarakat. Sehingga nantinya dikala kita telah berhasil dalam memijahkan belut, belut hasil pemijahan tersebut bisa kita pasarkan dengan gampang.

Banyak yang mengatakan dalam pemijahan belut ini ada dua cara.  Yaitu cara pemijahan belut alami dan cara pemijahan belut bikinan. Padahal pemijahan belut hanya mampu dilaksanakan dengan cara alami. Meskipun untuk lebih mengoptimalkan hasil, banyak yang menggunakan kolam buatan untuk proses pemijahan belut. Mungkin inilah yang dimaksud dengan cara pemijahan belut buatan.

Untuk tindakan atau cara memijahkan belut di kolam produksi yang tepat untuk skala bisnis maupun skala rumahan bisa kamu simak pada bimbingan berikut ini


Cara Pemijahan Belut Di Kolam Buatan 


1. Pemilihan Indukan Belut

Untuk menerima hasil yang maksimal, langkah awal yang harus kita kerjakan untuk memijahkan belut adalah menentukan indukan yang berkualitas. Ciri-ciri indukan berkualitas yang sesuai untuk proses pemijahan belut diantaranya sabagai berikut :
  • Indukan belut berusia 3 – 5 tahun
  • Pergerakan indukan tampaklincah dan gesit
  • Belut tidak cacat atau memiliki luka pada sekujur tubuhnya
  • Postur indukan belut yang dipilih sebaiknya memiliki postur yang keras

Kualitas indukan belut yang ditampilkan diatas mesti benar-benar kita terapkan pada calon indukan belut yang akan kita beli. Tetapi jangan terlalu cemas, banyak pedagang indukan belut yang sudah mengedepankan kualitas seperti yang sudah tertera diatas.

Selain itu, kita juga mesti mempersiapkan indukan jantan dan betina. Untuk membedakan indukan jantan dan betina ada caranya sendiri. Untuk mengetahuinya, simak cara membedakan indukan belut jantan dan indukan belut betina berikut ini

Indukan belut betina :
  • Kepala lebih runcing
  • Ukuran panjang badan belut tidak lebih dari 30 cm
  • Ekor pada belut betina tidak begitu lancip alias tumpul
  • Umur juga relatif singkat, yaitu tidak hingga 7 bulan
  • Ukuran tubuhnya agak gempal dibanding dengan belut jantan


Indukan belut jantan :
  • Bentuk kepala lebih tumpul
  • Ukuran panjang tubuhnya lebih dari 30 cm
  • Bentuk ekor kurang lancip, tidak mirip indukan belut betina
  • Umur indukan jantan lebih usang dari indukan betina, adalah mampu hidup lebih dari 7 bulan.
  • Bentuk tubuhnya lebih ramping.


2. Persiapan Kolam

Langkah selanjutnya untuk proses pemijahan belut yaitu dengan melakukan antisipasi kolam. Pada antisipasi bak untuk pemijahan belut ini, kita mesti menyiapkan berbagai jenis kolam untuk proses pemijahan belut.
Berikut ini beberapa bak yang mesti kita siapkan.


  • Kolam Pemijahan

Seperti namanya, bak ini memiliki fungsi selaku tempat pemijahan belut itu sendiri. Kolam pemijahan belut biasanya di buat mirip mirip habitat aslinya. Yaitu terdapat lumpur yang biasa digunakan untuk tempat pemijahan belut secara alami. Luas bak pemijahan ini minimal ialah 1 meter persegi.

Cara Membuat Kolam Pemijahan
  • Buat kolam dari tembok semoga lebih kuat. Jenis bak yang lain tidak begitu disarankan.
  • Setelah itu, tambahkan jerami pada dasar bak dengan tebal kurang lebih 20 cm.
  • Tambahkan juga cacahan gedebok pisang diatas permukaan jerami. Dengan ketebalan yang ideal adalah 6 cm. Jangan lebih dari 6 cm.
  • Setelah itu tambahkan juga pupuk kompos diatas tumpukan cacahan gedebok pisang tadi. Ketebalan yang ideal yaitu 20 – 25 cm.
  • Yang terakhir, tambahkan lumpur sawah atau mampu juga mengubahnya dengan lumpur rawa. Ketebalan yang ideal untuk lumpur ini ialah 10 – 15 cm. Setelah itu kolam bisa di isi air higienis setinggi 5 cm saja,  kemudian tambahkan eceng gondok secukupnya.


  • Kolam Pendederan

Fungsi dari kolam pendederan ini adalah untuk memelihara larva belut yag baru saja menetas. Sebaiknya untuk bak pendederan ini mempunyai kualitas air yang cukup baik. Atau mampu juga kita memakai akuarium saja.

Cara pembuatan bak pendederan untuk larva belut :
  • Kolam bisa dari tembok, terpal atau akuarium
  • Sebaiknya gunakan air yang mengalir
  • Sementara kedalaman air yang ideal yaitu 5 cm


  • Kolam Pembesaran

Kolam pembesaran ini berfungsi untuk memelihara belut hingga berskala siap konsumsi. Untuk jenis kolamnya pun yang kami sarankan tetap menggunakan kolam tembok. Karena bak tembok lebih kekal dan merupakan jenis kolam yang paling ideal untuk budidaya belut maupun untuk proses pemijahan belut.

Untuk cara pembuatannya sama dengan bak pemijahan. Kolam ini juga berisikan banyak sekali adonan seperti yang sudah di sebutkan dalam cara pembuatan kolam pemijahan belut sebelumnya.

Untuk ukuran padat tebar yang dianjurkan dalam pemijahan maupun untuk pembesaran belut selaku   berikut :
  • Padat tebar indukan belut 6 ekor per meter persegi
  • Padat tebar kolam pemijahan 3 ekor per meter persegi
  • Padta tebar pada saat pendederan 500 ekor per meter persegi
  • Padat tebar pembesaran belut 50 – 100 ekor per meter persegi


3. Proses Pemijahan

Tahap ini adalah tahap inti dari isu cara pemijahan belut dengan mudah ini. Silahkan simak dengan baik.
Proses pemijahan belur semestinya dikerjakan pada area kolam pemijahan seluas 1 meter persegi saja. Dengan kepadatan tebar yang disarankan ialah sebanyak 3 ekor belut. Belut tersebut berisikan 2 ekor indukan belut betina dan 1 ekor indukan belut jantan.
Berikut ini langkah-langkah cara pemijahan belut :
  • Siapkan kolam pemijahan terlebih dahulu
  • Setelah siap, masukan indukan ke dalam kolam pemijahan.
  • Jaga mutu air kolam dan jaga pula ketersediaan pakan didalam kolam pemijahan.
  • Berikan kakaban pada permukaan bak pemijahan yang sudah terisi indukan belut siap pijah
  • Jika terdapat busa putih pada permukaan air, menerangkan belut sudah sukses melaksanakan pemijahan.
  • Belut ini tidak diketahui kapan melaksanakan pemijahan, sehingga kita mesti sesering mungkin mengendalikan kakaban yang telah di sipakan pada permukan bak pemijahan.
  • Jika selama 1 minggu tidak terdapat gejala pemijahan seperti busa putih pada kakaban, seharusnya ganti dengan indukan lain.
  • Setelah muncul busa putih, biasanya dalam waktu 5 hari telur akan menetas menjadi larva
  • Jika sudah menetas menjadi larva, segera ambil lalu masukkan ke dalam kolam pendederan.


4. pemeliharaan Larva

Bagian penting lainnya yang juga memilih hasil dari pemijahan belut ini ialah dalam pemeliharaan larva. Pemeliharaan larva ini dikerjakan pada bak pendederan. Yaitu bak khusus untuk memelihara larva belut.

Yang perlu kita waspadai yakni larva belut mempunyai sifat kanibalisme yang sangat tinggi. Bahkan melampaui sifat kanibalisme dari ikan lele. Oleh alasannya itu, sebaiknya asupan pakan diberikan tepat waktu. Sedikit tidak dilema, yang paling penting frekuensi banyak. Yaitu sekitar 7 kali per hari.

Sementara jenis dan jadwal pakan yang diberikan untuk larva belut yakni selaku berikut :
  • Pada umur 1 – 3 hari semestinya diberikan kuning telur yang direbus. Frekuensi sumbangan yaitu sebanyak 7 – 8 kali dalam sehari
  • Umur 4 – 30 hari berikan cacing sutra dengan frekuensi 7 kali per hari
  • Diatas umur 1 bulan, berikan pakan cacing tanah. Belut yang sudah berusia lebih dari 1 bulan mampu dipindahkan pada bak pembesaran.


5. Panen Benih

Pemindahan pada kolam pembesaran dapat dilaksanakan setelah larva belut berumur 1 bulan lebih. Pada umur ini belut telah memiliki ukuran kurang lebih sekitar 5 – 8 cm. Jika belut akan dipelihara sendiri, silahkan dipelihara pada bak pembesaran yang sudah disiapkan sebelumnya. Jika akan dijual, belut ukuran ini sudah bisa dijual pada pembeli bibit atau benih belut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel