-->

Cerita Korban Selamat Kapal Tenggelam Di Perairan Giliraja Sumenep

SUMENEP, – Isak tangis keluarga pecah dikala para korban selamat kapal karam KM Berhasil II mulai menepi di pelabuhan Ombul, Dusun tarogan, Desa Lobuk, kecamatan Bluto, Sumenep, Senin (15/2/2021).


Dalam peristiwa nahas tersebut, 14 ABK berikut kaptennya dilaporkan selamat dan sudah dievakuasi, sementara 3 ABK yang lain masih dalam pencarian.


Berdasarkan cerita nahkoda kapal yang selamat dalam insiden tersebut, ketika kejadian tiba-datang bahtera dihantam ombak besar diikuti topan, lalu KM Berhasil II tenggelam sebab posisi lambung kapal pecah.


“Kapal kami dihantam ombak 3 kali pak, kapal seketika eksklusif tenggelam. Teman-sobat ABK berhamburan menyelamatkan diri masing-masing dengan alat seadanya, ada yang menggunakan baskom, kayu, bambu dan alat seadanya,” tutur H. Hisyam, Kapten atau nahkoda kapal, terhadap sejumlah media.


Kejadiannya nahas tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, di selatan perairan pulau Gilliraja, Kecamatan Giligenting, dan baru diselamatkan oleh bahtera nelayan lain sekitar pukul 06.00 WIB pagi.


“Sekitar 3-4 jam kami terombang ambing di tengah laut, sebelum jadinya diselamatkan perahu Pendowo sekitar pukul 6 pagi, yang kebetulan melintas di akrab lokasi kejadian,” imbuhnya.


Hal senada disampaikan Anwar, ABK yang turut selamat dalam peristiwa kecelakaan laut, ia mengaku bersyukur sebab bisa selamat, diceritakan saat insiden dirinya sedang tertidur pulas, karena posisi bahtera masih dalam perjalanan belum melaksanakan acara menangkap ikan.


“Saat insiden, saya sedang tidur, tiba-tiba ombak tiba diikuti topan. Dihantam ombak 3 kali secara serempak, kapal langsung karam,” sebutnya.


Dalam keadaan panik, para ABK mencoba meraih apapun yang mampu dijadikan alat untuk menyelamatkan diri. Karena yang bisa dicapai ialah bejana, jadi alat tersebutlah yang digunakan bertahan hingga tiba sumbangan dari perahu nelayan lain.


“Yang erat dengan aku itu bejana mas, saya raih dan jadikan pelampung, alasannya adalah posisi cemas apapun kita pakai yang penting nyawa kita selamat,” kata ia.


Ditanya wacana nasib rekannya yang lain, Anwar mengaku telah tidak melihatnya, alasannya adalah sedang berupaya menyelamatkan diri masing-masing dengan mencari sumbangan dan alat yang bisa digunakan untuk pijakan.


“Saya enggak tau datang-tiba hilang semua itu sobat-sobat, ya mungkin mencari alat yang bisa dicapai untuk menyelamatkan diri juga,” tegasnya.


Sementara itu, Kapolres Sumenep, AKBP Darman yang menggeluti pribadi dalam proses evakuasi ke perairan kecamatan Giligenting, bersama Dandim. Menggunakan dua kapal milik Polairut dan BKO milik Polda Jatim.


“Kami sempat membantu penyelamatan di tengah maritim tadi. Yang kita penyelamatan berjumlah 14. Kaprikornus total ABK itu ada 17 orang bukan 19 ya. Yang belum didapatkan ada 3 orang,” terangnya.


Saat ini, dua kepal Polair sedang berpatroli menyisir perairan lokal untuk terus melaksanakan penelusuran.


“Tadi nganter korban selamat dahulu, lalu aku perintahkan untuk berangkat lagi melaksanakan penelusuran 3 korban yang lain yang masih hilang,” imbuhnya.


Karena posisi angin dari barat ke timur pagi tadi, lanjut Kapolres, tim melakukan penelusuran ke arah timur, nantinya tim akan dibantu Basarnas, sebab dikala ini masih dalam perjalanan melalui jalur darat.


“Kita perintahkan melaksanakan pencarian di perairan Giligenting hingga ke arah Sapudi. Mudah-mudahan 3 orang ini terselamatkan,” harapnya.


Untuk penyebab niscaya dari kecelakaan maritim tersebut, lanjut AKBP Darman, hal itu disebankan oleh cuaca buruk yang tinggi ombak meraih 3 meter.


“Karena cuaca jelek, jam 3 pagi itu ada hujan diikuti angin, tinggi gelombang itu kurang lebih 3 meter, tampias itu. Bahkan kami tadi telah sempat ngecek titik lokasi tenggelamnya kapal,” tandasnya.


Terpisah, H. Syaiful Hidayat sebagaipemilik KM Berhasil II meluruskan berita awal, total ABK (anak buah kapal) yang ikut dalam insiden nahas tersebut berjumlah 17 orang, sementara 2 ABK yang lain dipastikan tidak ikut melakukan pekerjaan .


“Makara total bukan 19 orang ya, tetapi 17 orang ABK, 2 orang yang biasa ikut dalam perahu tersebut sedang libur kerja, yang tidak ikut Astro warga Karduluk dan Asmat warga Lobuk,” tegasnya.


Berikut daftar korban selamat:


1. H. Hisyam (Kapten) warga Sampang

2. Jumali (Wakil Kapten) warga Talang siring – Pamekasan

3. Toagi (ABK) warga Desa Cangkreng Lenteng – Sumenep

4. Arfan (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep

5. Anwar (ABK) warga Desa Cangkreng Lenteng – Sumenep

6. Efendi (ABK) warga Desa Cangkreng Lenteng – Sumenep

7. Maryanto (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep

8. Mulyadi (ABK) warga Desa karduluk Pragaan – Sumenep

9. Samsuri (ABK) warga Desa karduluk Pragaan – Sumenep

10. Misnatun (ABK) warga Panarukan – Situbondo

11. Ahmad (ABK) warga Desa Palongan Bluto – Sumenep

12. P. Satu (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep

13. Suhaawi (ABK) warga Desa bumbungan Bluto – Sumenep

14. Asis (ABK) warga Kadur – Pamekasan.


Sementara tiga ABK lain masih dalam pencarian, berikut daftarnya:


1. Endin (ABK) warga Desa kapedi Bluto – Sumenep

2. Harun (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep

3. Juma’awan (ABK) warga Desa Lobuk Bluto – Sumenep


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel