Daftar Obat Tradisional Kanker Payudara Yang Pantas Dicoba
SURABAYA, – Angka ajal wanita balasan kanker payudara di Indonesia menempati urutan tertinggi dibanding dengan kanker lainnya.
Menurut data Globocan yang dilansir Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2018 angka peristiwa untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara, yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk. Rata-rata kematiannya meraih 17 orang per 100.000 penduduk.
Karena itu, banyak perjuangan khususnya dikerjakan perempuan untuk mampu terhindar dari kanker, terutama kanker payudara. Kalaupun kadung terjangkit, segala usaha pengobatan tetap dilakukan. Di samping pengobatan medis, bermacam-macam pengobatan tradisional dan alternatif lain juga layak dicoba.
Berikut ini 7 macam obat tradisional berbasis flora yang diulas oleh Aditya Prasanda di laman SehatQ:
1. Bawang putih
Selain dipakai sebagai penyedap rasa, bawang putih juga dapat berfungsi selaku obat tradisional kanker payudara. Kandungan senyawa ajoene di dalam bawang putih sanggup memperlambat produksi sel-sel kanker.
Selain itu, sifat antikanker bawang putih juga berasal dari kadar sulfida organik dan polisufidanya yang tinggi. Ekstrak bawang putih juga mampu mengeliminasi zat karsinogen penyebab kanker, mengembangkan enzim detoksifikasi dan memperkuat sistem kekebalan badan.
2. Kunyit
Obat tradisional kanker payudara selanjutnya adalah kunyit. Kandungan senyawa kurkumin yang begitu tinggi di dalam tumbuhan herbal ini merupakan antioksidan yang diklaim efektif menghambat kemajuan sel kanker di area paru, payudara, kulit dan lambung.
Selain itu, suatu riset juga menyebutkan, senyawa kurkumin mampu menghalangi kemajuan sel kanker di semua stadium. Tanaman yang kerap dijadikan materi minuman dan makanan ini juga mampu mengembangkan kadar antioksidan alami dalam tubuh.
3. Teh hijau
Senyawa polifenol di dalam teh hijau juga berperan selaku zat antikanker. Sebuah riset menyebutkan flora ini efektif melawan tumor dan mutasi genetik.
Menurut sebuah penelitian, para 472 pasien yang mengidap kanker payudara stadium I dan II yang mengonsumsi lebih dari 5 cangkir teh hijau per hari (rata-rata 8 gelas) memperlihatkan tingkat kekambuhan kanker payudara yang lebih rendah sebesar 16,7%, daripada mereka yang mengonsumsi kurang dari 4 cangkir per hari.
Namun pada pasien kanker payudara stadium III, teh hijau tidak memberikan penurunan kekambuhan alasannya adalah pada stadium ini sudah banyak terjadi pergeseran genetik dalam sel.
4. Daun belalai gajah
Daun belalai gajah mengandung senyawa antikanker alkaloid yang kerap dipakai dalam kemoterapi modern.
Kemampuan tanaman ini dalam menghalangi radikal bebas juga berasal dari kandungan berbagai antioksidannya yang tinggi mirip terpenoid, flavonoid, steroid, saponin, asam fenolik, dan tanin.
5. Bajakah
Sebuah riset dari laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, mengklaim flora Bajakah mengandung 40 macam senyawa penyembuh kanker. Meski demikian, diperlukan riset lebih jauh untuk menandakan kebenaran ini.
Sejak dahulu, tanaman ini memang telah dipakai penduduk pedalaman Dayak untuk mengobati berbagai penyakit. Bajakah mudah ditemukan di hutan pedalaman Kalimantan.
6. Pare
Meski mempunyai cita rasa yang pahit, pare menawarkan segudang khasiat bagi kesehatan tubuh, tergolong menangkal kanker payudara.
Kandungan antioksidan mirip flenol dan flavonoid dalam tanaman ini berfungsi melawan radikal bebas, yang mampu melemahkan fungsi ginjal serta mengakibatkan beberapa penyakit seperti diabetes dan kanker.
Selain itu, pare juga mengandung vitamin C yang berlimpah dan dapat memajukan kekebalan badan. Kandungan antioksidan flavonoid seperti α-karoten, β-karoten, lutein, dan zeaxanthin dalam pare juga dapat mengembangkan mutu pandangan mata, terutama di malam hari. Antioksidan ini juga berfungsi menghemat imbas penuaan.
7. Brotowali
Kandungan antioksidan melanoma dan flavonoid dalam daun brotowali berfungsi melawan radikal bebas penyebab kanker payudara. Kandungan ekstrak batang brotowali mempunyai potensi kepada antikanker.