-->

Daftar Pengbisnis Dunia Yang Diuntungkan Wabah Corona, Termasuk Pemilik Zoom

SURABAYA, – Sektor ekonomi mengalami keterpurukan menyusul munculnya wabah virus Corona yang terkenal diseluruh dunia.


Konsekuensi dari upaya pencegahan dan penanganan penyebaran virus yang pertama kali timbul di Wuhan Cina itu membuat dunia usaha bonyok. Pengusaha ekonomi mikro, kecil, menengah (UMKM), bahkan perusahaan raksasa terimbas.


Tapi benarkan semua pebisnis merugi akibat pandemi itu? Nicolas Martin di DW Indonesia mengulas sejumlah usahawan besar dunia yang justru diuntungkan dengan adanya pandemi ini. Berikut ini ulasannya:


1. Jeff Bezos, Amazon


Pendiri Amazon Jeff Bezos (berfoto dengan pasangannya Lauren Sanchez di depan Taj Mahal) tentu bermain di kelas tersendiri. Perusahaan e-commerce miliknya dengan segera melejit selama pandemi Covid-19.


Nilai saham Amazon terus menerus mencatat rekor baru, membuat Jeff Bezos menjadi orang terkaya, yang kian kaya lagi selama krisis virus corona, dengan nilai kekayaan USD 193 miliar menurut majalah Forbes.


2. Elon Musk, Tesla


Perusahaan Tesla milik Elon Musk memang membuat kendaraan beroda empat, namun di bursa saham, perusahaannya melejit seperti roket yang meluncur ke antariksa. Tesla tergolong perusahaan yang mengeruk keuntungan dari antusiasme seputar saham teknologi selama pandemi.


Beberapa waktu kemudian, Elon Musk menyalip Bill Gates (Microsoft) dalam daftar orang terkaya dunia dan sekarang menempati peringkat kedua, dengan kekayaan sekitar USD 132 miliar.


3. Eric Yuan, Zoom


Meningkatnya jumlah orang yang melakukan pekerjaan dari rumah di kala pandemi, menjadi keuntungan besar bagi Eric Yuan. Pendiri Zoom ini pindah dari Cina ke AS ketika ia berusia 27 tahun. Setelah bertahun-tahun bekerja dengan WebEx, ia meluncurkan platform komunikasi videonya sendiri, Zoom yang dluncurkan di pasar bursa pada 2019.


Sejak pecahnya krisis virus corona, nilai sahamnya menyerupai meledak. Eric Yuan diperkirakan memiliki kekayaan sekitar USD 19 miliar.


4. John Foley, Peloton


Tahun 2013, John Foley masih berkeliling kesana-kemari mengiklankan peralatan fitnesnya. Di saat pandemi, saat banyak orang mesti tinggal di rumah dan banyak daerah olahraga ditutup, kian banyak orang yang berbelanja perlengkapan olahraga rumah dari Peloton.


Saham perusahaan ini melonjak tiga kali lipat selama pandemi, dan membuat John Foley yang berusia hampir 50 tahun menjadi miliarder.


5. Tobias Lütke, Shopify


Shopify memungkinkan pedagang menciptakan toko online mereka sendiri – suatu konsep yang dikembangkan oleh Tobias Lütke. Lahir di Koblenz, Jerman, ia beremigrasi ke Kanada pada 2002 dan mulai berbagi usahanya dari garasi.


Saat ini, Shopify yaitu perusahaan paling berguna di Kanada, dengan harga sahamnya naik dua kali lipat semenjak Maret 2020. Majalah Forbes menaksir kekayaan Tobias Lütke yang berusia 39 tahun sekitar USD 9 miliar.


6. Ugur Sahin, BioNTech


Awal Januari tahun ini, Ugur Sahin mulai mengembangkan vaksid Covid-19, dengan perusahaan yang dia dirikan bersama istrinya, Özlem Türeci: BioNTech. Ketika itu belum ada orang yang terdeteksi terinfeksi Covid-19 di Jerman dan Eropa.


Tapi insting bisnis suami-istri keturunan Turki ini ternyata membuahkan hasil. Nilai saham yang mereka miliki di BioNTech, yang berafiliasi dengan raksasa farmasi AS Pfizer, diperkirakan meraih USD 2,4 miliar.


7. Dominik Richter, HelloFresh


Perusahaan layanan masakan HelloFresh langsung meningkat pesat di kurun pandemi Covid-19. Keuntungannya naik lebih dari tiga kali lipat, menurut laporan pemasukan kuartalan modern yang dirilis awal November.


Salah satru pendiri dan pemegang sahamnya, Dominik Richter, berhasil mempergunakan suasana, di mana banyak kedai makanan harus ditutup atau cuma bisa melayani penjualan masakan untuk dibawa pulang. Dominik Richter memang belum berada di liga para milarder, namun dia sedang menuju ke sana.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel