-->

Daftar Penyakit Pada Belibis Yang Sering Menyerang, Baik Angsa Petelur Maupun Angsa Pedaging

Penyakit pada belibis yang sering menyerang cukup banyak. Penyakit pada angsa ini juga hampir sama dengan jenis unggas lain, yaitu terdapat penyakit yang menular dan tidak menular. Penyakit pada bebek yang tidak menular biasanya disebabkan oleh tata sangkar atau pemeliharaan sangkar yang kurang baik. Sedangkan untuk penyakit pada angsa yang menular sebagian besar disebabkan oleh virus maupun kuman.

Meskipun bebek merupakan salah satu jenis unggas yang cukup tahan kepada penyakit. Namun sebagai peternak kita juga mesti mewaspadai dampak penyakit pada belibis ini. Tentu saja jika kita memelihara bebek petelur yang dikhawatirkan yaitu penurunan produktivitas telurnya itu sendiri. Sedangkan untuk angsa pedaging tentunya yakni proses pertumbuhaannya yang lama.

Selain itu, perlu dikenali bahwa mengobati penyakit pada angsa dilarang dijalankan secara asal pilih. Tentu kita mesti sesuai dengan karakteristik penyakit yang menyerang belibis itu sendiri. Berikut ini beberapa daftar penyakit pada angsa yang harus anda waspadai sebagai seorang peternak :


 Penyakit pada bebek yang sering menyerang cukup banyak Daftar Penyakit Pada Bebek Yang Sering Menyerang, Baik Bebek Petelur Maupun Bebek Pedaging



Daftar Penyakit Pada Bebek

Penyakit pada angsa dibedakan menjadi 2, yaitu penyakit angsa yang menular dan penyakit bebek yang tidak menular. Penyakit bebek yang tidak menular ini lazimnya sebab belibis kercunan atau bisa juga alasannya kurangnya kebersihan sangkar. Penyakit jenis ini juga bisa disebabkan karena bebek kurang asupan vitamin dan mineral. Sedangkan untuk penyakit bebek yang menular lazimnya disebabkan oleh virus dan kuman. Penyebarannya lewat kontak eksklusif di udara atau dengan hewan lain. Berikut ini daftar penyakit bebek yang tidak menular.

Penyakit Bebek Yang Tidak Menular

1. Stress

Penyakit pada angsa tidak menular yang pertama yaitu penyakit frustasi. Penyakit ini biasnya disebabkan oleh faktor pengganggu disekitar lahan kandang atau lahan peternakan kita. Faktor pengganggu ini biasanya eksklusif menghipnotis fisiologi pada tubuh bebek. Contoh pengganggu diantaranya keramaian dan juga suara kejutan semisal ledakan atau petasan. Untuk mengatasi penyakit frustasi pada bebek belum ada obatnya. Namun kita sebagai peternak mampu menghemat resiko penyakit ini dengan cara menjauhkan kandang dari daerah hingar bingar atau pemukiman warga.


2. Kekurangan Vitamin A

Berbeda dengan penyakit frustasi sebelumnya, penyakit pada bebek ini mampu kita tanggulangi dengan cepat. Bebek yang mengalami kelemahan vitamin A, pasti pertumbuhaannya akan terusik. Hal ini akan sungguh merugikan bila anda yakni peternak bebek pedaging yang menginginkan laba dengan segera. Biasanya bebek yang kelemahan vitamin A ditandai dengan gampang mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir dan biasanya bebek yang mengalami penyakit kekurangan vitamin A akan gampang terjangkit nanah. Untuk peternak belibis petelur juga harus mewaspadai penyakit ini, alasannya bebek yang mengalami kelemahan vitamin A akan mengalami penurunan produktivitas telurnya.

Untuk menangani penyakit pada belibis yang satu ini kita bisa menunjukkan pakan pelengkap yang banyak mengandung vitamin A. Jagung kuning bisa digunakan untuk menangani dilema ini. Jagung kuning ialah sumber vitamin A yang dapat kita jadikan pakan pemanis pada ransum belibis.


3. Antibodika Dermatitis

Penyakit pada bebek yang selanjutnya adalah penyakit Antibodika Dermatitis. Penyakit ini disebabkan oleh penggunaan obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan. Sehingga menjadikan penyakit pada bebek itu sendiri. Biasanya bebek yang menderita penyakit Antibodika Dermatitis mengalami persoalan kulit kering, bulu rontok, bulu mudah patah serta bebek akan merasa bingung sebab rasa gatal di sekujur tubuhnya. Untuk mengobati penyakit pada bebek yang satu ini cuma bisa dijalankan dengan proses pencegahan. Bebek yang belum terlanjur terjangkit penyakit ini usahakan diberikan antibiotik yang tidak berlebihan. Inilah pentingnya para peternak untuk mengenali mekanisme dalam pemberian obat-obatan.


4. Rickets Duck

Penyakit ini mampu menimbulkan kelumpuhan pada angsa . Biasanya penyakit rickets duck ini disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium, fosfor dan vitamin D3. Cara pengobatannya tentu saja dengan menyertakan pakan yang banyak mengandung mineral, kalsium, fosfor dan juga vitamin D3 pada ransum angsa.


5. Keracunan Garam

Penyakit pada angsa tidak menular yang terkahir ialah keracunan garam. Terdengar sungguh lucu bukan ?
Bebek keracunan garam? Tetapi penyakit ini sangat umum terjadi dalam usaha peternakan bebek. Biasanya disebabkan air yang diminum oleh bebek mengandung garam dengan kadar yang sangat tinggi. Atau mampu juga air dalam kolam belibis juga mengandung garam. Tetapi dilema ini tidak perlu dikhawatirkan buat anda yang jauh dari tambak atau pantai. Karena penyakit keracunan garam ini biasanya terjadi pada angsa yang kandangnya dekat dengan pantai atau tambak.


Penyakit Bebek Yang Menular



1. Colera

Tidak cuma pada ayam, angsa juga memiliki kemungkinan untuk terserang penyakit colera. Penyakit colera pada bebek disebabkan oleh kuman Pasteurella Avicia. Penularan bakteri ini sungguh cepat. Terutama pada sangkar yang basah mirip sangkar angsa. Biasanya penyakit Colera ini menyerang pada anakan belibis yang berumur 1 – 4 minggu. Dengan tingkat kematian meraih 50%. Sedangkan untuk belibis sampaumur penyakit ini tidak begitu sering di temui. Persentase maut untuk angsa sampaumur juga dibawah 50%.

Penyakit angsa yang satu ini perlu diwasapadai oleh para peternak bebek. Biasanya bebek yang terjangkit penyakit Colera memiliki gejala sesak nafas, pial bengkok dan panas, pada dikala jalan bebek terlihat sempoyongan, meratap dan sering mengeluarkan bunyi nyaring. Jika dibiarkan terus menerus, maka penyakit belibis yang satu ini dapat menyebabakan bengkak darah, sehingga perlu dikerjakan pengobatan.
Untuk pencegahan  kita mampu memakai vaksinasi Fowl Cholera, penyuntikan serum darah hewan yang mempunyai kekebalan kepada penyakit Colera. Sedangkan untuk mengobati penyakit ini mampu menggunakan obat Chloramphenicol, Tetra Cycline atau Preparat Sulfat.

2. White Eye

Penyakit pada angsa menular yang berikutnya adalah penyakit white eye. Penyakit ini bisa menyerang belibis di segala umur. Sehingga perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan penyebarannya sangat cepat. Biasanya bebek yang gampang terserang penyakit white eye ialah belibis yang kelemahan vitamin A.

Gejala pada angsa yang terjangkit penyakit ini yakni keluarnya cairan bening dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuningan, susah bernafas, lemah dan bahkan bisa lumpuh. Untuk penyakit belibis ini cara pencegahannya yakni memakai antibiotika yang dapat di campurkan dengan air minum atau pakan. Sedangkan untuk cara mengobatinya belum didapatkan. Yang bisa kita kerjakan kalau bebek terjangkit penyakit ini yakni segera memisahkan belibis tersebut dengan bebek yang ada di kandang agar tidak mudah menular.


3. Ciccidiosis

Penyakit bebek yang berikutnya ialah Ciccidiosis. Penyakit ini juga biasa disebut selaku penyakit berak darah yang sering menyerang belibis. Gejala yang ditimbulkan pada bebek yang terjangkit penyakit Ciccidiosis adalah berkurangnya nafsu makan, berat badan menurun dan kesannya bebek tersebut akan mengalami kelumpuhan. Untuk penyebaran penyakit ini lazimnya melalui kotoran. Sehingga sangat penting bagi kita untuk menjaga kebersihan sangkar angsa.

Biasanya penyakit ini sering menyerang pada belibis yang masih anakan. Sehingga tingkat kematiannya pun sangat tinggi. Untuk cara pencegahan penyakit Ciccidiosis ialah dengan cara menunjukkan obat-obatan seperti Coccidiostat. Cara pemberiannya mampu dicampurkan dengan air minum. Untuk pengobatan belum didapatkan obat yang sempurna.


4. Coryza Bebek

Penyakit belibis ini lazimdisebut oleh peternak selaku penyakit pilek menular. Penyakit Coryza Bebek umumnya sering terjadi pada dikala awal pergantian isu terkini. Dan perlu diamati bahwa tingkat akhir hayat pada penyakit ini cukup tinggi. Untuk tanda-tanda belibis yang terserang penyakit Coryza Bebek adalah tampakmengeluarkan kotoran cair kental dari mata dan gejalanya seperti white eye. Disinilah yang sering terjadi salah diagnosis dari para peternak angsa.

Pencegahan yang bisa dilaksanakan jika angsa terserang penyakit Coryza Bebek ialah dengan memberikannya obat antibiotika yang diaduk pada pakan atau minum. Bisa juga kita melakukan suntik dengan obat Strepromycin Sulphate. Sementara pada anakan belibis cukup diberikan pada pakan atau minumnya. Sedangkan untuk bebek yang telah terjangkit penyakit ini juga belum diketahui cara pengobatnnya.


5. Salmonellossis

Penyakit bebek menular yang satu ini mampu menyerang pada belibis di segala usia. Oleh karena itu perlu diwaspadai oleh para peternak belibis. Salmonellossis mampu menjadikan ajal pada bebek cukup tinggi, ialah meraih 50%. Gejala dari penyakit belibis yang satu ini dilihat dari keluarnya kotoran dari mata dan hidung dengan dibarengi mencret. Sementara untuk pengobatnnya belum didapatkan. Untuk pencegahannya yakni dengan menjaga kebersihan kandang. Karena penyakit ini diakibatkan dari kebersihan sangkar yang kurang baik sehingga banyak kuman Salmonella  pada sangkar bebek.

6.  Sinusitis

Penyakit pada angsa yang terakhir adalah penyakit Sinusitis. Penyakit ini lazimnya menyerang pada belibis dewasa. Jika telah terserang penyakit ini, kerugian yang dihasilkan sedikit lebih besar. Karena mampu saja bebek mati pada ketika akan memasuki kala panen. Tentu sebagai peternak akan rugi banyak pada biaya produksinya.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit bebek ini yaitu pembengkakan sinus, keluar cairan jernih dari lubang hidung dan sekresi mata menjadi berbuih. Penyakit ini disebabkan oleh sangkar angsa yang kurang terawat dalam dijaga kebersihannya. Sehingga untuk mencegah penyakit ini menyerang belibis anda, sebaiknya segera kelola kandang sebaik-baiknya. Untuk angsa yang telah terjangkit penyakit Sinusitis anda bisa mengobatinya dengan cara dilaksanakan penyuntikan memakai antibiotika.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel