-->

Daur Hidup Nyamuk Beserta Gambarnya






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="8227776286">



. Memahami siklus hidup nyamuk penghisap darah. Nyamuk (ordo Diptera, family Culicidae) adalah salah satu jenis serangga yang paling gampang beradaptasi dan sukses bertahan hidup di bumi. Nyamuk bahkan bisa ditemukan di berbagai daerah di dunia. Hampir setiap genangan air alami atau produksi manusia mampu mendukung produksi nyamuk.


Nyamuk mampu didapatkan di area tambang sedalam hampir 2 km di bawah permukaan tanah dan di puncak gunung setinggi 4.000 meter. Dan jikalau kamu tahu ke mana mesti mencarinya, ada kemungkinan besar nyamuk sedang meningkat biak di halaman belakang rumahmu sendiri.


Tidak semua spesies nyamuk bisa mengakibatkan dilema bagi insan, tetapi banyak yang mempunyai imbas negatif yang sungguh besar. Nyamuk mampu dengan gampang dibedakan dari serangga melayang lain lewat probosis yang panjang dan tajam serta sisik pada sayap mereka.


Ada lebih dari 3.000 spesies nyamuk diketahui di seluruh dunia. Dari jumlah itu, cuma beberapa yang dikenal sebagai pembawa penyakit, namun banyak jenis nyamuk yang lain ialah spesies pengganggu yang secara dramatis mensugesti mutu hidup penduduk .



Siklus Hidup Nyamuk


mosquito life cycle, siklus nyamuk dan penjelasannya, siklus berkembang biak nyamuk, siklus kembang biak nyamuk, jurnal siklus hidup nyamuk culex, siklus gambar nyamuk, siklus hewan nyamuk, siklus hidup nyamuk malaria, siklus jentik nyamuk, siklus hidup jentik nyamuk, jelaskan siklus nyamuk

Siklus hidup nyamuk


Meski semua nyamuk membutuhkan genangan air untuk bereproduksi, spesies nyamuk yang berlainan mampu didapatkan di habitat yang berlainan. Beberapa nyamuk dianggap spesies “air bah” yang berkembang biak di habitat air sementara, sementara lainnya dianggap nyamuk “air permanen” dan berkembang biak di sumber air yang tetap atau menggenang untuk rentang waktu yang lama. Spesies lain sudah meningkat secara khusus sehingga mereka hanya akan bertelur di wadah alami atau produksi.


Tidak peduli apa habitat perkembangbiakan yang disenangi, semua nyamuk menjalani siklus hidup empat tahap yang sama: telur, larva, kepompong, dan remaja, dengan tahapan larva dan pupa selalu bersifat akuatik.


Telur Nyamuk


Tergantung pada spesies tertentu, nyamuk betina bertelur baik secara individu maupun dalam kelompok yang terhubung yang disebut ‘raft.’ Telur diposisikan baik secara langsung di permukaan air yang hening, di sepanjang tepi air, di lubang pohon, atau di tempat lain yang beresiko genangan akhir hujan, irigasi, atau banjir.


Pada beberapa spesies, telur dapat menetas dalam beberapa hari sehabis dikeluarkan, dan lamanya penetasan yang tepat tergantung pada suhu. Tetapi jika telur dikeluarkan di atas air dan terkena banjir intermiten, embrio mampu terbengkalai selama beberapa tahun sampai kondisi penetasan alami yang ideal terpenuhi. Nyamuk sering menjalani trend cuek dalam tahap telur, tetapi beberapa spesies mungkin juga menjalani demam isu dingin selaku larva atau sampaumur.


Tahap Larva


Setelah telur menetas, tahap larva dimulai. Larva dari sebagian besar spesies nyamuk menggantung di permukaan air sebab mereka membutuhkan udara untuk bernafas. Sebuah tabung udara, yang disebut siphon, memanjang dari posterior larva ke permukaan air dan berfungsi selaku snorkel.






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="5956836164">








Filter larva memakan mikroorganisme akuatik di bersahabat permukaan air. Sebagai mekanisme pertahanan, saat terancam larva mampu menyelam lebih dalam ke dalam air dengan berenang dalam gerakan “S” yang khas, yang menciptakan mereka menerima julukan “jentik” atau “wriggler.”


Saat mereka makan, larva berkembang lebih besar dari penutup bab luarnya dan membentuk kerangka luar baru, melepaskan yang usang (molting). Tahap-tahap antara molting ini disebut instar. Tahap larva mempunyai empat instar. Lama tahap larva berkisar dari 4 sampai 14 hari, beraneka ragam berdasarkan spesies, suhu air, dan ketersediaan makanan.


Tahap Pupa


Pada tahap pupa nyamuk tidak makan, namun pupa harus tetap menghirup udara di permukaan air dan peka kepada cahaya, bayangan, dan gangguan lainnya. Pupa juga aktif secara fisik dan menggunakan gerakan bergulir atau jatuh untuk melarikan diri ke air yang lebih dalam, itulah sebabnya mereka lazimnya disebut sebagai “tumbler.”


Tahap pupa berjalan dari 1 1/2 hingga 4 hari, sesudah itu kulit kepompong membelah di bab belakang sehingga memungkinkan nyamuk sampaumur yang gres terbentuk perlahan-lahan timbul dan beristirahat di permukaan air.


Nyamuk Dewasa


Nyamuk dewasa jantan lazimnya akan muncul lebih dahulu dan akan tinggal di bersahabat tempat perkembangbiakan, menanti betina. Perkawinan terjadi dengan cepat sesudah kemunculannya alasannya tingginya angka maut nyamuk dewasa. Sebanyak 30% dari populasi nyamuk sampaumur dapat mati per hari. Betina mengkompensasi laju maut yang tinggi ini dengan bertelur dalam jumlah besar untuk menentukan kelestarian spesies. Baca : Hewan Metamorosis Sempurna



Nyamuk jantan rata-rata hanya akan hidup 6 atau 7 hari, utamanya menyantap nektar tanaman dan tidak mengonsumsi masakan darah. Betina dengan pasokan kuliner yang mencukupi dapat hidup hingga 5 bulan atau lebih, dengan rentang hidup rata-rata sekitar 6 ahad. Untuk memberi makan dan berbagi sel telurnya, betina umumnya mesti makan darah di samping menyantap nektar tanaman.


Nyamuk betina mencari korbannya dengan karbon dioksida dan bahan kimia jejak lainnya yang dihembuskan dan pola suhu yang mereka hasilkan. Nyamuk sangat sensitif kepada beberapa materi kimia tergolong karbon dioksida, asam amino, dan octenol. Rentang melayang nyamuk betina rata-rata yakni antara 1,5-15 km, namun beberapa spesies dapat melakukan perjalanan sampai sejauh 60 km sebelum menyantap darah.


Setelah setiap makan darah, betina akan melaksanakan oviposit (mengeluarkan) telurnya dan menuntaskan siklus hidupnya. Meski beberapa spesies hanya sekali melakukan oviposit, spesies yang lain bisa bertelur beberapa kali selama hidup mereka.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="9000774237">








style="display:block"
data-ad-format="autorelaxed"
data-ad-client="ca-pub-7391895975082225"
data-ad-slot="8279090634">




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel