Dewan Bertelepon Dikala Audiensi, Lsm Di Mojokerto Murka-Murka
MOJOKERTO, – Anggota LSM Gerakan Rakyat Mojoketo (Geram) secara tiba-tiba marah-marah ketika audensi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto, Rabu (17/03/2021).
Kemarahan itu meledak sehabis Ketua Komisi II, Sugeng Hadi Purnomo, tiga kali mengangkat telepon saat Ketua LSM Geram, Sugianto memaparkan aspirasinya terkait dengan persolan petani.
“Kita rapat atau main HP (Handphone). Kalau begini kita bubar saja, tolong hargai kami. Fokus pak, Anda sudah tiga kali (angkat telpon),” tegas Suprio terhadap Anggota DPRD dari fraksi PDIP tersebut sambil bangun.
Seketika itu juga Sugeng mematikan teleponnya tanpa mengucapkan usul maaf. Ia hanya mengatakan telepon gengamnya sudah ditutup.
Tak berselang usang, pemaparan aspirasi kembali dilanjutkan.
Ketua LSM Geram, Sugianto menyampaikan, ada beberapa hal yang menjadi permintaan. Pertama, kelangkaan pupuk banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang kurang perhatian terhadap nasib para petani. Kedua, kerugian petani yang disebabkan oleh lampu penarangan jalan.
“Lampu penarangan jalan yang tidak didasari oleh analis, sehingga kuat pada pada tanaman atau persawahan. Prinsipnya. Lampu penerangan jalan mesti putih bukan kuning dan waat-nya pun mesti kecil, tidak boleh besar,” jelasnya.
Dan yang ketiga, belum ada penyelesaian dari dinas terkait untuk penangananan hama tikus yang menyerang lahan pertanian sampai sampai saat ini.
“Belum ada penanganan serius, sehingga petani banyak yang mengeluh rugi,” tandas Sugiono.
Sugianto meminta, ada langkah kongkrit dari dinas maupun pemerintah tempat Kabupaten Mojokerto terkait dengan persolan petani ini.
“Kalau terus begini, itu memiliki arti pemerintah kawasan tidak perduli dengan nasib petani,” tegasnya.
Selain Anggota DPRD Komisi II Kabupaten Mojokerto, Plt kepala Dinas Pertanian juga hadir menemui LSM Geram.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Bambang Purnomo mengatakan, pihaknya meminta gosip terkait dengan titik-titik dimana saja lampu PJU yang dipersoalkan.
Ia berjanji, informasi yang ia terima hari ini akan secepatnya diganti 3 x 24 jam.
“Kasihan petani kita, karena memang itu sungguh menggangu produksi petani,” ujar pria yang juga menjabat kepala dinas PUPR Kabupaten Mojokerto itu.
Untuk kios-kios yang mempergunakan kelangkaan pupuk, Purnomo menegaskan akan menganjurkan biar secepatnya dievaluasi.
“Bagi petani aku yang tidak memperoleh jatah sesuai RDKK akan saya cari, niscaya ketemu, jangan khawatir. Gampang itu, subsidi kan harus sempurna target,” ungkapnya.