Dinkes Jember: 486 Anak Di Jember Aktual Covid-19 Selama Pandemi
JEMBER, -Sebanyak 486 anak di Kabupaten Jember terkonfirmasi aktual Covid-19, dua di antaranya meninggal dunia.
Angka tersebut ialah yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember mencatat, semenjak permulaan pandemi Covid-19 sekitar Maret 2020 hingga kini. Sedangkan total kasus positif Covid-19 di Jember meraih 7.000 lebih.
Menurut Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Plt. Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember dr Alfi Yudisianto, banyaknya pasien anak terkonfirmasi kasatmata Covid-19 itu, diduga alasannya adalah tertular dari orang tuanya.
“Atau dari kluster keluarga. Karena sejak permulaan pandemi acara anak ini dibatasi cuma di rumah, dan aktivitas berguru dijalankan secara daring,” kata dr Alfi dikonfirmasi lewat ponselnya, Selasa (15/6/2021).
Ia menerangkan, untuk penanganan pasien Covid-19 khusus anak ini, tidak ada bedanya dengan penanganan pasien akil balig cukup akal.
“Penanganan sama, diawali dengan melaksanakan swab test dan isolasi diri atau jika butuh perawatan di rumah sakit dijalankan isolasi di ruangan khusus rumah sakit,” ujarnya.
Untuk tanda-tanda dari anak terkonfirmasi nyata Covid-19 ini, katanya, tidak ada gejala. “Atau kategori OTG (orang tanpa gejala),” kata dokter Alfi.
Namun ketika menjalani perawatan, lanjutnya, untuk pasien anak ini didampingi orang tuanya.
“Tapi ada juga yang tidak, sebab mampu mandiri. Untuk yang didampingi orang bau tanah, umumnya orang tuanya pun juga terkonfirmasi positif Covid-19,” ucapnya.
Lebih jauh dokter Alfi menerangkan, dari data yang dicatat oleh Dinkes Jember, ada dua orang pasien anak yang meninggal dikala menjalani perawatan. Namun ditanya terkait kisaran umur pasien yang dikategorikan anak-anak, dokter Alfi enggan menyebutkan.
“Tapi tidak sebab komorbid, melainkan lebih banyak alasannya adalah sesak napas. Kondisinya kemudian menurun dan lemah. Sampai jadinya meninggal. Tapi cuma dua anak yang meninggal. Untuk kisaran umur maaf masih lihat data,” ungkapnya.
Dengan keadaan ini, dokter Alfi, tetap mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Karena dengan keadaan OTG, juga Covid-19 ini tidak cuma menyerang remaja atau orang bau tanah. Anak-anak pun juga sama. Sehingga mesti mampu diwaspadai dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.